Arleta Salah Paham

18.5K 716 9
                                    

Play Davichi This Love ost Descendante of the sun.


Alvero frustasi dan meremas remas rambutnya. Ia sangat marah,bisa bisanya ia di tuduh selingkuh oleh Arleta.

Malam ini Vero dan Arleta memilih pisah kamar untuk menenangkan diri.

Vero bahkan tidak belajar dan tidak perduli dengan ujian nya.

Arleta terus menangis sambil memeluk perutnya. Ia sangat lapar karena dari siang belum makan,dia sangat lemas dan merasakan sakit di perutnya.

Vero tidak bisa tidur,ia memilih ke balkon ruang kerjanya yang menyatu dengan kamar nya dan Arleta.

Ia melihat ke dalam kamarnya, ia sangat terkejut dengan keadaan Arleta.

Arleta tergeletak di lantai sambil memegang perutnya. Pipinya basah karena air mata.

Tanpa berfikir panjang Vero langsung masuk ke dalam kamar.

Arleta Pingsan...

Vero langsung mengangkat Arleta ke atas ranjang. Ia sangat panik jika terjadi apa apa dengan Arleta dan anaknya.

"Arleta bangun Arleta" panggil Vero.

"Maafin aku Arleta, tadi gak seperti yang kamu pikirkan." kata vero.

Vero terus mengguncang tubuh Arleta dan mencium keningnya.

Arleta perlahan membuka matanya, ia kembali menangis dan memalingkan wajahnya.

"Dengerin aku" kata Vero sambil memegang kedua pipi Arleta sambil sedikit menindih tubuhnya.

"Tadi aku lagi belajar di perpustakaan. Aku tuh semangat belajar buat kamu, cewek tadi aku gak kenal siapa,dia duduk di samping aku dan aku biasa aja. Gak seperti yang kamu pikirkan. Jangan terlalu cemburu dan marah kalau tidak tahu kebenarannya." kata Vero lalu mencium bibir Arleta.

Arleta memeluk tubuh Vero. Ia menangis sesenggukan meluapkan semua amarahnya. Ia memukul mukul dada Vero dan Vero membiarkannya.

"Perut kamu sakit?" tanya Vero sambil mengelus perut rata Arleta.

"Aku dari tadi siang gak makan apa apa,tadi siang pas ada yang ngirim foto kamu sama perempuan itu perut aku kram,sakit banget." kata Arleta.

"Ya ampun kamu kenapa gak bilang sih. Nanti kalo terjadi apa apa sama kamu dan anak kita gimana." kata Vero panik.

Arleta diam dan air matanya masih mengalir.

"Bibi belum dateng?" kata Vero.

Arleta menggeleng.

Vero beranjak dari ranjang nya menuju dapur. Membuatkan sandwich dan susu ibu hamil untuk istrinya.

"Ini makan,lain kali kalau ada apa apa bilang aku." kata Vero.

Arleta mengangguk dan memakan dua buah sandwich itu dan meneguk susu cokelat itu.

Setelah selesai,Vero menaruh nampan berisi gelas dan piring itu di atas meja.

"Sudah ayo tidur" kata Vero lalu memeluk tubuh Arleta lalu tertidur.

***

Hoekkkkk hoekkkkkkk

Vero terbangun mendengar suara Arleta. Ia langsung ke kamar mandi menyusul Arleta.

Ia memijat leher belakang Arleta.

Arleta terduduk lemas,air matanya berlinang.

Vero menggendong Arleta kembaki ke ranjang dan memberikan air putih ke Arleta.

Arleta merasakan mual yang teramat di tambah kepalanya pusing,ia sangat lemas.

"Udah mendingan kan?" tanya Vero.

"Iya,udah kamu mandi sana." kata Arleta.

Vero masuk kembali ke kamar mandi untuk mandi.

Tak lama Vero keluar hanya dengan handuknya.

Arleta menatap suaminya dengan tatapan kagum.

Tubuh suaminya yang tinggi kekar dengan perut sixpack dan otot lengannya yang tercetak jelas.

" Sudah menatapnya?" kata Vero membuyarkan lamunan Arleta.

Arleta yang salah tingkah memilih memalingkan wajahnya yang memerah.

"Haha,kalau kamu mau bilang saja." kata Vero nakal.

"Apaansihhh" kata Arleta sambil melempar bantal ke arah suaminya.

Vero tertawa sambil mengenakan seragam sekolahnya.

Ting tongg

Arleta berjalan keluar membukakan pintu.

"Non Arleta ya?" tanya seorang wanita paruh baya yang membawa beberapa tas.

" iya" jawab Arleta.

"Kenalin non,saya Ijah pembantu yang di panggil tuan Alvero." kata Bi ijah.

" oh iya bi,masuk aja." kata Arleta.

Arleta menuju ke kamar tamu di lantai bawah.

"ini kamar bibi, yang betah ya bi. Jangan sungkan sama saya." kata Arleta sambil tersenyum.

"Iya non. Non baik sekali cantik pula." kata Bi ijah.

"Apaansih bi. Yaudah tolong bantu saya siapin makanan buat suami saya." kata Arleta.

"Baik non"

Mereka berdua menyiapkan makanan untuk Vero.

"Biar saya aja non,  non duduk aja non kan lagi hamil gak boleh terlalu capek." kata Bi ijah.

"Gak papa bi." kata Arleta.

Vero tersenyum melihat Arleta yang begitu ramah kepada orang baru.

Vero duduk di meja makan sambil membaca buku tulisnya.

Arleta memberikan Susu cokelat ke Suaminya dan mengambilkan sarapan ke piring Vero.

"Beneran bisa nih,matematika loh mas." kata Arleta sambil cengengesan.

"Yeee ngeremehin" kata Vero.

Arleta tertawa lalu ikut sarapan bersama suaminya.

"Nanti kalau ada apa apa panggil bibi aja. Dan jangan mudah percaya sama orang" kata Vero datar.

"iya iya" kata Arleta.

"Aku berangkat dulu ya" kata Vero.

"ok, semangat suamiku" kata Arleta dengan wajah lucunya.

Vero yang gemas lalu mencium pipi Arleta gemas.

Vero berangkat sekolah





Pendek yakk hehe

Jangan lupa voment.

Salam Alzah...

Hello Pak Ketos!! [Sudah Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang