Arleta Pendarahan

19.1K 719 9
                                    

Vero dengan serius mengerjakan soal Ujiannya. Ia menghiraukan teman temannya yang berusaha mencontek jawabannya.

Dua jam berlalu, setelah selesai Vero keluar dari Kelas dan menuju ke ruang Perpustakaan seperti biasanya.

Di sisi lain, Laura dan teman temannya sedang merencanakan sesuatu.

Laura dengan liciknya dan tidak tau malu mendekati Vero yang tengah membaca buku.

Laura berjalan sedikit sempoyongan. Ia sengaja menabrak Vero dan berpura pura lemas.

"Vero tolongin gue, ahhh kepala gue pusing banget. Badan gue lemes." kata Laura.

Vero yang panik dan kasihan pun membantu Laura berjalan ke UKS.

Laura memeluk Vero sedangkan tangan Vero memeluk perut Laura agar tidak jatuh.

Di sisi lain, Bela memotret Vero dan Laura dan mengirimkannya ke seseorang.

***

Tingg

+62584426599355
📸

Betapa terkejutnya Arleta melihat foto suaminya memeluk dan bahkan sangat dekat sekali dengan Laura.

Arleta menangis, hatinya sangat sakit. Emosinya kini memuncak. Ia tak percaya apa yang sudah di lakukan suaminya.

Arleta lemas sambil memegang perutnya. Ia tak sadar bahwa ia sedang berada di tangga.

"AAAAAAAAAAAAAA"

Arleta jatuh dari tangga

Tubuhnya menggelinding ke bawah karena posisi Arleta di tangga paling atas.

Arleta pingsan, Kepalanya mengeluarkan darah.

Dan

Arleta Pendarahan...

Bi Ijah yang mendengar suara jeritan itu langsung berlari ke arah Arleta.

Bi ijah sangat terkejut melihat kondisi Arleta yang sangat memprihatinkan.

"Astagfirullah non Arleta!!" Kata Bi Ijah berlari ke arah Arleta.

Tanpa pikir panjang bi ijah berlari ke arah Ruangan Pak Sopir agar di antar ke rumah sakit.

"Pak Rahman ayo pak cepetan tolongin non Arleta. Non Arleta jatuh dari tangga.!!" panik bi ijah.

Pak Rahman langsung berlari ke dalam dan menggendong Arleta membawanya masuk ke mobil.

Bi Ijah mengikuti pak Rohman dengan panik.

Mereka membawa Arleta ke rumah sakit.

Sesampainya di rumah sakit Pak Rahman dan bi Ijah berlari ke arah UGD. Mereka sangat panik dan takut jika terjadi apa apa dengan Arleta.

Pak Rahman membaringkan Arleta di ranjang UGD, dokter dengan sigap memeriksa keadaan Arleta.

"Mari kita bicara sebentar." kata Dokter itu.

"Nyonya Mengalami Pendarahan dan untungnya langsung di bawa ke Rumah Sakit. Jika tidak mungkin bayi dan ibunya tidak akan selamat. Dan mungkin Nyonya akan Tak sadarkan diri atau Koma. Karena Pendarahannya parah." kata Dokter itu.

Hello Pak Ketos!! [Sudah Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang