Kadang kala, aku ingin menjadi bubur depan rumah yang kerap kali kau hampiri tiap pagi.
Aku ingin menjadi angin yang masuk ke kamarmu lewat sela sela dinding.
Aku ingin menjadi guling yang saban malam kau dekap dengan eratnya.
Aku ingin menjadi gelas yang tiap beberapa jam kau cumbu sedemikian rupanya.
Aku ingin menjadi malaikat yang selalu menunggumu tertidur hingga terbangun.
Aku ingin menjadi ponsel yang selalu kau genggam dan selalu kau bawa entah ke kamar mandi atau mungin pergi rekreasi.
Aku ingin menjadi apa saja.
Menjadi kursi rumahmu.
Menjadi pakaianmu.
Menjadi bantalmu.
Menjadi ranjangmu.
Menjadi selimutmu.
Menjadi pintu rumahmu.
Menjadi dinding kamar tidurmu.
Menjadi apapun yang tiap detik pasti kau setubuhi dan kau dekap dengan begitu eratnya.