Oesai.

22 3 5
                                    

Ini untuk satu yang gemar mengasihi.
Ini untuk satu yang gemar mencari-cari.

Hallo, Awan, Dinda, Sayang.
Jika kemarin kemarin kau habiskan separuhmu dengan mencoba coba yang bukan kegemaranmu, maka, cukuplah, biar semesta yang bekerja.

Jika, kemarin yang kau kejar tak kembali mengejar, maka, cukuplah. Biar bumi yang melempar.

Jika kemarin malam kau sempat bercengkrama untuk berkeliling dunia, maka, cukuplah. Bumi terlalu luas. Bumi tidak sebegitu mudah kau itari.

Dan, jika, jika kemarin kau habiskan sepertiga atau seperdua malam dengan terjaga bersama isak dan serak, maka, cukuplah, kau butuh yang sembuh dan menjauh dari yang membunuh.

Din, bukan aku mencoba ingin jejauhan dengan madah, namun aku khatam sudah akan kita kita, kau yang ingin bumi dan aku yang ingin mentari.

Yang, bukan pula aku ingin kau melupa akan aku, namun, lebih baik kau bermandi seri atau kalau kau bisa, lari kesana kemari, ketimbang berdiam menunggu koyak dikudeta sunyi.

Wan, yang terakhir, berjuta juta maaf kembali aku tanam untuk fatalku kemarin malam atau kemarin siang. Terimakasih sudah mau. Semesta menyukaimu. Semesta melindungimu. Semesta bersamamu.

Selamat tinggal, adin

Aku akan pergi ke kedalaman.
Aku sudah usai di permukaan.

Isian.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang