Akoe ta' apa.

28 5 0
                                    

Memang sudah sedari dulu aku berjauhan dengan madah dan menerka segala gundah yang merekah. Sebetulnya, kau hanya menyapa pada rupa yang diluar, sebab yang di dalam masih lebam dan aku dekap sendirian. Kemudian, jangan kau ubah se-isinya. Kau cukup diam saja. Kau cukup jadi kau. Yang sebetul betulnya kau dari rahim. Biar aku genggam apa yang sudah aku tuai dengan lancang. Akan aku terka apapun karma yang datang berjalan pelan. Kalau kalau umurku separuh umur cucu Adam yang dahulu, akan aku perbaiki sisa mufakat kemarin malam. Jangan, jangan sampai kau merasa isian jemalaku saban malam saat tiba tiga. Aku sempat berucap bahwa aku sanggup menompang yang di tangan. Aku sanggup mengangkat bumi dan isiannya. Aku sanggup berdiam pada sunyi. Aku sanggup akan segala. Namun, ternyata, semuanya nihil. Aku hanya ingin bermandikan duka dengan sedikit campur tangan lara. Aku hanya ingin nenyetubuhi luka dengan menganga. Aku hanya ingin membuka yang ingin aku buka. Aku hanya ingin kau amerta. Aku, aku, aku tak apa. Aku baik baik saja. Aku damai bak rakyat indonesia.

Isian.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang