" pura pura jadi jahat? Lemah banget gue, biar apa coba "
***
Dengan cara lain yang menarik aku akan menjatuhkan mu,
*****
Argh bagaimana bisa aku sejauh ini? Sekarang aku terlihat seperti mafia yang sedang menyewa pembunuh bayaran untuk menghancurkan musuh ku.
Rezi memijit pelipis nya dengan gusar, pasalnya baru kali ini rezi terlibat dengan yang namanya " preman atau pembunuh bayaran "
Gara gara gadis itu namaku ternodai, masih baik aku membeli printer sendiri dan mencetak foto nya diam diam, kalau aku mencetak nya di tempat percetakkan, habis lah riwayat ku kalau ketahuan papa.
Lagi lagi rezi merasa tidak enak hati, untung saja otak pintar nya memiliki ide untuk membeli printer sendiri, kalau sampai percetakan tauh " aldino rezi rexan " mencetak sebuah foto gadis pula, maka bisa di prediksi ayah nya akan mewawancarai nya seharian.
Sudah lah jangan berbaik hati sekarang rezi, gadis itu akan mendapatkan hukuman nya sekarang, hahahaha..
Rezi tertawa dengan penuh kemenangan, di fikiran nya terbayang gadis yang menantang nya tengah ketakutan melihat kedua preman yang menakutkan itu.
Hayalan rezi..
Saat ume sedang tiduran di atas ranjang nya yang tidak bagus namun masih layak di tiduri tiba tiba terdengar suara ketukan pintu dari luar..
Tok tok.. Tok tok.. Tok tok...
Ume yang mendengar nya segera bergegas membukakan pintu rumah kecil nya
Dengan senyuman yang menurut rezi biasa saja, ume bertanya kepada dua preman itu.
" maaf siapa kalian ini ???
Preman tadi tidak menjawab nya, mereka langsung mendorong tubuh ume untuk masuk kedalam rumah dan menutup pintu nya dari dalam.
Ume yang ketakutan mencoba berteriak dan melempari segala sesuatu benda kearah preman preman itu.
Tapi apalah daya tubuh ume yang mungil bukan lah tandingan kekuatan tubuh kedua preman yang kekar dan seram itu.
Saat ume akan berteriak minta tolong salah satu preman itu segera membekap mulut ume dan membuka satu persatu baju ume dan memotret kejadian yang tengah berlangsung dengan detail.
Setelah itu tanpa menyentuh nya, ume ditinggal sendiri dalam ketakutan dan tangisan yang mengiris hati.
Hayalan rezii berakhir..
***
Rasakan gadis bodoh, sombong sih pake acara nantangin gue, kena batu nya sekarang kan loe, hahahahaha.
Rezi begitu puas walau hanya membayangkan nya saja. Namun seketika wajahnya berubah muram
Tapi preman itu pasti sangat beruntung sekali, mereka bisa melihat tubuh ume dengan leluasa.
Ah apa yang kau fikirkan rezi, biarkan saja, ini satu satu nya cara yang ampuh agar papa mau mendepak nya dari kampus.
Baiklah sekarang aku harus berakting bagaimana ya..
Emm ah begini begini.. " papa! Maaf aku harus memberitahu mu hal yang memalukan ini, tapi ini demi reputasi keluarga kita dan kebersihan namamu, lihat lah papa, ini foto vulgar gadis yang mendapatkan biaya siswa di kampus mu, ini akan berakibat fatal dengan wibawa mu, namamu akan tercemar, kau tidak perlu memberitahu orang orang kalau kau mengeluarkan nya karena foto foto vulgar itu,
Rezi dengan khusuk berlatih berakting dan menyusun kata per kata untuk menyampaikan pada ayah nya nanti dengan wajah memelas menyesal rezi memohon untuk tidak menghakimi gadis itu, hanya cukup keluarkan saja dari kampus nya.
Wajah rezi berseri saat membayangkan gadis itu dengan rasa sedih berjalan keluar dengan menenteng tas ransel nya melewati semua orang orang yang menyaksikan pengusiran pemilik universitas pada dirinya.
Masih dalam hayalan yang indah, tiba tiba rezi mendengar suara rintihan kecil dan terkejut melihat kedua preman bayaran nya tengah babah belur dan masing masing memegangi wajah nya
" ada apa? Kenapa kalian bisa seperti ini ?
" dia bukan gadis biasa bos !!!!
***†***
KAMU SEDANG MEMBACA
ARTI CINTA ( Sequel Perjanjian CEO )
Romance"- yang gue suka itu kakak nya. Jadi kalau lamaran nya dateng dari adiknya uda jelas pasti gue tolak". Rully Delano Rexan " Loe serius Suka sama gue ? I i -ya. Yauda kalau gitu tamat kuliah loe gue nikahi. Aldiano Rezi rexan