Enam Belas.

86 3 0
                                    

"Masalah terbesar dalam hidup adalah ketika adanya kesalahpahaman, apalagi menyangkut perasaan, dan parahnya melibat kan org yg salah"

******

Buliran air bening telah berhenti menuntaskan hasratnya untuk menangis, membasahi gundukkan tanah, pepohonan dan jemuran orang, iya hujan baru saja berhenti setelah semalaman mengguyur kota Jakarta dengan deras nya .

Kiara mengacak rambut nya frustasi merasakan kesepian yang kian mengakar dan tumbuh lebat setiap hari nya. Gue pengen bahagia, itu aja cukup. Apa enggak boleh ya. Keluh nya sesaat sembari memandangi gedung gedung pencakar langit yang bisa ia nikmati secara bebas dari balkon apartemen nya.

*
Tling. Tling.
Suara bel yang terus terusan ditekan oleh sang tamu membuat kedua bola mata hazel milik Rully terbuka matanya menyipit mencoba mengingat ingat sesuatu.

Evelyn? Tumben tuh anak pulang.  Cetus Rully asal, pasalnya adek sepupu nya itu sudah tidak pulang selama seminggu belakangan ini,

"lagi pengen nginep dirumah temen katanya, lagian gue gak enak kalau harus serumah cuma bertiga sama elo sama Rezi, gue. Cewek sendiri. Ya gue tau kalau kita sodara. Cuma kecantikan gue kan tidak bisa di elakkan".
Begitulah alasan yang di buat oleh Evelyn dan dimaklumi Rully.

Elo? Ngapain elo kesini? Tanya Rully saat tau siapa sosok yang sedang berdiri didepan pintu rumahnya.
Bokap gue lagi gak ada di rumah, jadi lebih baik loe pulang aja.

Gue denger kalau ada tamu yang datang itu seharusnya elo persilahkan masuk, elo buatin minum elo kasih cemilan, bukan diusir kek begini.

Siapa yang nyuruh loe buat bertamu di rumah gue? Kesal. Rully sangat kesal, ingin sekali ia membawa gadis itu ketepian jurang lalu mendorong nya dengan dramatis.

Emang nya ada pamplet besar di depan rumah loe ya yang isi nya " larangan buat Kiara Maharani D'Souza masuk rumah elo. Sindir Kiara sembari menunjuk halaman rumah rexan

Yauda masuk loe. Tapi jangan minta yang aneh aneh. Gue gak ada waktu.  Seru Rully akhirnya dia lebih baik mengalah daripada harus terlibat perdebatan tidak masuk akal selama berjam jam dengan gadis itu.

Wah rumah elo bagus banget ya, furniture juga klasik, keren deh emang seleranya keluarga Rexan.  Kiara memandangi seluruh isi penjuru rumah dengan tatapan takjub matanya tak henti menelusuri semua benda benda antik yang ada dirumah Rully.

Makasih Rully. Seru Kiara saat Rully meletakkan satu gelas jus jeruk buatannya sendiri.

Cuma ada itu doang, cemilannya gak ada, nyokap sama bokap gue lagi pergi ke New York mungkin Minggu depan baru balik.

Jadi makan elo sama Rezi gimana? Tanya Kiara sembari menyeruput jus jeruk yang tersedia untuk nya menggunakan sedotan.

Delivery aja. Pesan gofood. 15 menit nyampe.

Sepi. Rezi mana? Terus adek sepupu elo itu kemana? Uda balik ke London? Kiara bertanya sembari melihat seluruh isi rumah yang terlihat sepi

Rezi ada kelas. Bentaran lagi juga balik. Si Evelyn dia Uda seminggu nginep dirumah temen nya, takut di nakalin kita kalau serumah cuma bertiga katanya.

ARTI CINTA ( Sequel Perjanjian CEO )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang