Happy Reading.
**************
Deru suara mesin Ferrari milik Rully menembus keheningan malam menciptakan kebisuan di antara dua insan yang tengah merenungi kilas balik kejadian yang baru saja terlintas
Sesekali Rully melirik kearah Kiara yang sedang termenung di sebelahnya
Ciit... Decitan ban mobil milik Rully bergesekan dengan trotoar yang terasa semakin basah setiap hari nya membuat lamunan sang gadis itu buyarDari awal ketemu juga, gue Uda nebak kalau elo itu gila. dan sekarang elo ngebuktiin itu semua. ' Kiara berbicara tanpa melihat kearah Rully bukan hanya perasaan kesal namun perasaan malu yang teramat sangat menyelubungi hati nya saat ini '.
Gausah sok merasa jadi korban satu satunya. Disini gue yang rugi banyak. ' tegas Rully penuh penekanan sembari memukul kemudinya.
Eh. Gue enggak ngelarang ya kalau elo itu mau cium gue, tapi lihat tempat juga kale, nafsuan amat loe Ama gue. 'ucap Kiara dengan sangat kesal sembari membayangkan kejadian sore tadi, kejadian yang membuat Kiara semakin menyadari arti kehadiran Rully di dalam hidupnya.
Anggap aja itu hari sial gue, Gue sama sekali enggak tertarik sama elo. Balas Rully tak kalah sengit sembari memejamkan matanya berharap kilasan peristiwa itu menghilang dan melupakan kejadian sore tadi dengan cepat,
Elo bilang apa? Enggak tertarik sama gue? Terus ngapain bibir loe nyosor bibir gue di depan kerumunan orang banyak tadi. Kiara melotot kearah Rully dengan harap harap cemas, sesekali Kiara terpesona dengan ketampanan dari pria yang tengah duduk di sampingnya namun Kiara segera menepis kekaguman itu.
Siapa suruh elo bilang ke mereka kalau gue ini GAY ? ' satu pertanyaan dari Rully yang membuat Kiara menelan Saliva nya dalam dalam rasanya bibir nya enggan memberikan Jawaban, pikiran nya sudah memaksa untuk memberitahu perasaan nya kepadanya Rully saat ini, namun Kiara segera mengunci rapat bibirnya.
Ya gue enggak suka aja cewek cewek itu teriak teriak gak jelas buat ngerayu elo, gue gak ada pilihan lain untuk ngebuat mereka diem. Kalimat yang meluncur dari bibir Kiara menyita perhatian dari Rully, tatapan yang intens milik Rully seperti ingin menyalurkan perasaan nya saat ini, saat ia menyadari ada ketertarikan khusus untuk gadis yang tengah tersenyum kikuk di sampingnya .
Elo ngebuat mereka diem, dan elo juga Uda ngebuat mereka demo di depan kantor gue, emang nya kenapa kalau mereka teriak teriak ngerayu gue? Ada masalah apa sama Lo?
Ya gue gak suka aja, emang nya elo barang obralan apa, yang harus di rebutin sama hal hal murahan kek gitu.
Emang nya elo siapa? Sampai ngelarang orang orang buat ngedeketin gue?
Ya, gu- e . Tercekat. Itulah yang mewakili perasaan Kiara saat ini alih alih ingin memberitahu perasaan nya pada Rully, Kiara lebih memilih untuk diam. Rasanya Kiara belum sanggup untuk menerima penolakan kesekian kalinya dari orang yang ia inginkan memikirkan hal itu membuat Kiara membiarkan bulir air mata nya merembes turun membasahi pipi mulus milik nya.
Rully hanya diam sembari menatap wajah Kiara yang sudah basah dengan air mata, dalam benaknya berkutat tak menentu arah, Rully menyadari ada perasaan aneh di dadanya saat melihat gadis yang belakangan ini sudah menciptakan masalah di hidup nya, sesak? Ya. Itu yang dirasakan Rully saat melihat Kiara menangis.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARTI CINTA ( Sequel Perjanjian CEO )
Romance"- yang gue suka itu kakak nya. Jadi kalau lamaran nya dateng dari adiknya uda jelas pasti gue tolak". Rully Delano Rexan " Loe serius Suka sama gue ? I i -ya. Yauda kalau gitu tamat kuliah loe gue nikahi. Aldiano Rezi rexan