18

2.8K 438 51
                                    

Yang berada di Gedung sepuluh, kini sudah berjalan menyusuri koridor. Tentu jalan bersama.

Tadi saat masuk pintu, bertambah dua cowo; Sanha sama Soobin.

Keduanya emang gak ada pas sesi pembagian, jadinya ia milih ikut kelompok ini.

Apalagi pas udah jalan, gak ada yang mau berpisah pas didepan pintu. Jadi berakhir Mereka sama-sama.

"Gue fikir Kita langsung aja ke atas kali yah?" Ujar Eric.

Semua menoleh kearah Eric. "Maksud lo? Kita mulai nyari dari atas terus turun kebawah?" Kali ini Siyeon yang bertanya.

Eric ngangguk. "Gue rasa itu lebih praktis? Tapi bukan berarti kita langsung ke atas. Bisa kita curi-curi pandang disekitar. Siapa tau kan dijalan entar ketemu sama Penerornya." Lanjut Eric.

Semua ngangguk setuju aja, walau sebenarnya ada yang gak suka sama usulan Eric.

"Kenapa enggak masing-masing aja." Jinyoung berujar tenang.

Eric menaikkan alis heran, "Kenapa young? Gak terima lo gue yang ngatur?" halus sih omongan Eric, tapi agak nyinggung gitu.

Jinyoung terdiam sebentar, "Bukan gitu. Gue rasa ada yang gak setuju" ujar Jinyoung

Mendecih, "Yang gak setuju siapa?" tanya Eric.

Dengan ragu-ragu, Lima orang ngangkat tangan.

Bisa dilihat; ada Haechan, Renjun, Felix, Chaeyeon sama Chaewon yang gak setuju.

Aslinya Eric kesel cuma yaudahlah masih ada yang terima juga usulanya.

Hyunjin sebenarnya gak setuju juga, cuman tadi ia dan Jinyoung ada suatu rencana, jadilah Hyunjin yang ikut Eric.

Aslian, banyak yang gak suka Eric. Banyak diantaranya sensian kalau berhadapan sama Eric.

Eric tuh ngomongnya emang halus, tapi itu bikin sakit hati, nyelekit gimana gitu. Apalagi pas kita bicara baik-baik eh dianya malah balas halus tapi nyelekit.

Gak sama kayak; Renjun, Hwall sama Jinyoung. Mereka ngomongnya kasar dan nyelekit. Tapi, mereka ngomongnya pas ada yang dirasa perlu disarkasin.

"Yaudah, gini aja. Yang setuju sama Eric, silahkan bergerak. Gue ama yang lain bakal mulai dari sini." Ucap Jinyoung tenang, dia natap Hyunjin.

Ngerti, Hyunjin mengangguk dan berjalan duluan, tapi berhentu lagi dan liat Eric.

"Lu yang beri usulan kan? Jadi Lu yang mimpin." ujar datar Hyunjin pada Eric.

Eric dengan angkuhnya, berjalan kedepan menuju tangga. "Ayo yang setuju. Kita ke Rooftop" ucapnya

Hyunjin tanpa ada yang mrlihat, merolingkan mata tanda jengah.

Jadi, setelah Hyunjin mengikuti Eric, yang lain juga ikut; Sanha, Soobin, Nancy sama Siyeon.

"Gedek gue ama Eric." Greget Haechan, sambil itu tangan yang megang sapu ijuk diangkat pengen mukul Eric.

"Lu berani pas gak ada orangnya, yah percuma bego." udah jelas itu Renjun yang ngomong.

Haechan hampir aja layangin itu sapu ijuk dimuka datar Renjun, tapi gak jadi lagi, pas liat Renjun natap dia tajam, serem bor.

"Biarin deh. Ada Hyunjin yang handle." Ujar tenang Jinyoung.

Ya dia percaya, Hyunjin bisa jalanin Plan yang dia buat sama Hyunjin.

"Gue rasa ada yang bakal ngajuin rencana entar. Entah siapa. Tapi siapapun itu lu musti ikutin Jin." Ucap Jinyoung.

Hyunjin mengangguk, "Oke. Gue percaya ama lu Young. Lu tau? Gue udah baca gerak gerik temen yang lain. Ada yang agak aneh dari beberapa temen."

Jinyoung mengangguk ngerti, yaha ngerti. Karena dia juga bisa liat gelagak aneh diantaranya, apalagi yang habis lakuin Dare.

Itulah percakapan Jinyoung sama Hyunjin tempo jam yang lalu.

Jinyoung akhirnya menatap beberapa teman yang ikut dengannya.

"Ayo Kita cari hal mencurigakan, mulai dari Kantin."

Ucapan Jinyoung, hampir mendapat protes.

"Gue tau kalian cuma mau nyari keberadaan Yonghee, Lia sama Chani, tapi itu udah tugas tim Eric." jelas Jinyoung.

Yang lain ber'oh' dan setuju.

"Yaudahlah. Gue mau minum juga. Serek tenggorokan." Ujar santai Haechan, kini melangkah duluan menuju kantin sambil nentwng sapu ijuk penuh tai burung walet.

Yang lain ikutan melipir pas dengar Haechan.

"Woy anjir.. Gue juga haus." teriak Felix menyusul Haechan yang malah lari juga, akibatnya mereka kayak kejar-kejaran tuh.

Dasar bocah.

Jinyoung senyum ngeliat temen-temennya, untung temen-temennya gak keras kepala.

'Semoga Lu gak kewalahan yang Jin'

Iyah. Cuma Jinyoung khawatir ama Hyunjin. Tim dia pada keras kepala.

Sedang di tim Hyunjin...

"Kok gelap banget sih!" gerutu nancy.

"Yah ini udah malam dodol." Ujar Sanha menoyor kepala Nancy dari belakang.

"Gak usah noyor juga dong tiang!" Pekik Nancy gak terima di toyor, jadi dia nendang tulang kering Sanha. "Mampus! Makan tuh tendangan"

Pas itu, Nancy melipir kedepan sambil tertawa senang. Seneng banget abis tendang Sanha.

"DASAR BULE NYASAR." Teriak Sanha sambil megang tulang keringnya.

"Gila. Tendangannya sakit juga." gerutunya, sambil berjalan.

"Ngapa lu bro?" Tanya Hyunjin pas Sanha ada disebelahnya lagi jalan pincang.

Sanha mendengus, "Habis diserang nenek sihir." suara Sanha dia sengaja besarin, biar Nancy denger.

Nancy yang dengernya, meletin lidah "Nyenyenyenye."

Sanha kesal parah. Itu Nancy ngeselin parah, pengen Sanha ketekin tuh muka.

"Tengkar mulu lo berdua. Awas suka." Ini Siyeon yang ngomong.

"GAK SUDI!" teriak serempak Sanha sama Nancy.

"Sip! Jodoh" Suara pelan Soobin, tapi bisa didengar sama yang lain.

Sanha ama Nancy makin mendelik gak suka. Pada akhirnya dia berjalan kedepan disebelah Eric.

Nancy merhatiin Eric, dan menaikkan alis heran, Eric ngelamun.

Nancy akhirnya nyenggol lengan Eric, "Oi! Ngelamun aja. Ngopi weh ngopi sana." canda Nancy.

Tapi, Eric natap dia tajam. Ciut dialah guys. Eric kan biasanya suka bercanda ama dia. Ini kok jadi beda gini.

Nancy nelan ludah susah payah, "Serem bener Ric. Jangan tegang-tegang napa."

Eric gak ngegubris, malah cengkram lengan Nancy kuat, ngebuat Nancy meringis, "A-aduh Ric! Sakit!"

"Diem!" tegas Eric, menyeret Nancy menjauh dari teman-temannya yang jauh dibelakang.

"L-lo mau apa Ric!" Cemas Nancy, dia berusaha lepasin tangan Eric di pergelangan tangannya, ih sumpah tangannya sakit.

Pas Eric dapat ruangan, dia masuk kesana sama Nancy.

"WOY! LO NGAP-" Teriakan Nancy kepotong pas tangan Eric yang satu membekap mulutnya.

Nancy aslian Gemetar. Mencoba berontak pas Eric masukin dia ke dalam ruangan itu, beserta Ericnya.

Nancy mencoba berfikir positif dan semoga temennya bisa nyadar kalau dia ngilang.

Tbc

MISTAKE & CHARACTERISTIC - 00L️ (ft.99L+01L)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang