16

2.9K 450 63
                                    

Yonghee terbangun dari pingsannya, mengedarkan pandangan, ia menatap sekeliling yang gak dia tau dimana letaknya ini ruangan.

Pas ia menoleh lagi tengkuknya kerasa sakit banget dan dia keinget ama kejadian beberapa jam lalu.

"Bangsat! Sakit banget." desisnya mencoba menggerakkan badannya.

Tapi dia gak bisa bergerak, baru sadar dia diikat tali tambang dikursi ditengah-tengah ruangan hampa ini.

"SIAPAPUN! TOLONG GUE!" Teriaknya namun suaranya hanya menggema diruangan itu, sunyi banget ampe suara-suara diluar gak kedengaran cuma suara angin yang nabrak genteng.

"Gue sebenarnya dimana? Gue masih disekolahkan?" tanyanya pada diri sendiri, sumpah tempatnya itu cuman ada jendela atas dan kecil banget cuman bisa nampung dikit cahaya.

"Gue di rooftop kali yah? Angin kencang banget kedengaran dari genteng." ujarnya menatap genteng-genteng dan merenung sejenak, "temen-temen yang lain gimana yah?"

Sedangkan yang Yonghee tanya-tanyakan sekarang masih pada sibuk nyari senjata.

Bomin sama Seungmin menatap temen-temennya yang sibuk nyari senjata, saling tatap-tatapan kemudian keluar dari gudang alat olahraga itu.

"Sebenarnya ada tempat lain yang bisa kita dapetin senjata dengan mudah." ujar Bomin ke Seungmin yang jalan disebelahnya.

Seungmin menoleh kearah Bomin "Dimana?" tanyanya.

"Kantin. Tepatnya dapur kantin." ucapnya "Lo jangan terlalu percaya ama ucapan mereka yang ngomong tadi." lanjutnya membuat Seungmin mengerutkan kening gak ngerti.

"Maksud lo Min?" tanyanya.

Bomin berhenti menghembuskan nafas kasar, "diantara mereka ada yang gak beres. Lo tau gak beres?"

Seungmin mengernyit dan menghela nafas menatap datar Bomin, "Gak beres Itu ada banyak makna Min."

Bomin mengangguk paham, "kalau gue bilang semua maknanya ada diantara mereka? Lo percaya gak?" Ujar Bomin dan berjalan duluan menuju kantin meninggalkan Seungmin yang melongo gak percaya.

"Separah itu?"

Bomin kembali berhenti sekitar 10 meter dari jaraknya dengan Seungmin dan berbalik menatap Seungmin. "Dan gue.. Percaya lo gak kayak mereka Kim." Akhir blBomin dan benar-benar masuk ke gedung 11 untuk kekantin gedung itu.

Kenapa bisa Bomin ngomong gitu? Karena keduanya udah temenan sejak SMP, dan saling percaya satu sama lain, sebenarnya Chani juga, tapi Chani disekap.

Seungmin menatap punggung Bomin itu dengan tatapan sendu, "sorry.. Tapi gue gak percaya lo beres Min."

.
.
.


Kali ini di gudang sekolah dimana tadi terdengar teriakan murid cewe itu kini agak mendingan. Soalnya Jinyoung memberi aba-aba agar tenang, bahkan Yunseong tadi ikutan kaget menghilangkan image lempengnya itu.

Jinyoung memeriksa denyut nadi kakak kelasnya yang sepertinya hanya pingsan karena saat Jinyoung meriksa denyutnya, denyutnya masih terasa.

"Ada yang bawa minyak angin?" Tanya Chaeyeon disebelah Jinyoung.

"Gue! gue punya." Pekik Lua dan memberikan minyak angin pada Chaeyeon, walau tangannya agak gemetar.

Gimana enggak? Wajah Tzuyu babak belur itu sudut bibirnya robek mana bajunya lusuh ditambah rambutnya udah amburadul, kasian sebenarnya tapi takut mendominasi.

MISTAKE & CHARACTERISTIC - 00L️ (ft.99L+01L)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang