Keempat manusia yang lagi jalan bersama memasuki gedung sebelas, kini hanya diam dan terus berjalan melewati koridor, semenjak mereka berempat memasuki gedung sebelas, indra penciuman mereka sudah mencium bau amis darah.
"Bau darah kan ini?" Tanya Yunseong.
"Bukan. Itu bau tai." Ujar Seungmin datar, yah jelas udah tau itu bau darah malah nanya, kan kesel Seungmin tuh.
Siyeon yang berada disebelah Yonghee, menutup hidung dan mengernyit heran,
'Siapa yang dibunuh? Dan siapa yang membunuh?'
"Kalian yakin mau nyamperin bau amis itu?" Kini Yonghee yang bertanya, agak ragu sebenarnya ke asal bau itu.
Ketiga orang lainnya mengangguk mantap, Yonghee yang melihat itu menghela nafas pasrah dan akhirnya mengikuti Yunseong dan Seungmin yang memimpin didepan.
"Anjir!" Kaget Seungmin saat dia melihat lantai didepannya ada banyak darah.
Yunseong menganga melihat darah yang berceceran, sedangkan Siyeon dan Yonghee menatap dua orang didepannya bingung, soalnya mereka berdua tiba-tiba berhenti.
"Kenapa berhenti?" Tanya Siyeon.
"Lihat sendiri." Ucap Yunseong dan selepasnya, dia menutup mulut menahan mual.
Seungmin yang memang tidak terganggu dengan bau-bauan, berjalan mendekat dan berjongkok melihat darah dilantai, mencolek bekasan disana dan mencoba merasakan tekstur dari cairan merah itu.
"Darah manusia." Ucapnya pelan namun bisa didengar sama ketiga orang lainnya.
"Hah?" Kaget Siyeon.
"Kenapa Yeon?" Tanya Yonghee.
Siyeon tersadar, dan menggeleng-geleng tanda tidak apa-apa, tapi dalam otaknya ambur-adul.
'Kok bisa? Siapa? Diakah?'
"Ada jejak bekas sepatu nih." ucap Yonghee melihat ada banyak jejak bekas sepatu dilantai.
"Berarti udah ada yang kesini, atau emang mereka yang bunuh?" Spekulasi Yunseong yang coba melawan rasa mualnya.
"B-bunuh?" Gagap Yonghee, matanya melirik Siyeon yang terlihat menegang.
Seungmin mengangguk setuju, "bisa jadi, gak mungkin orang bunuh diri disini, kalau maumah, paling lompat dari rooftop, dijamin mati." ucapnya acuh sambil mengedikkan bahu.
"Darahnya ke ujung sana, keknya ke tangga buat ke lantai dua deh." Ucap Yunseong sambil berjalan duluan ngikutin bekasan darah, yang kayak ada barang habis diseret, soalnya darahnya kayak gitu, ditambah jejak sepatu didekat bekasan seretan itu.
Sepatu mereka juga berakibat membuat bekas, menambah jejak merah bekas sepatu dilantai.
Mereka berempat kini menyandar ditembok dekat lorong buat ke tangga, bekas darahnya masuk ke lorong itu, Yunseong yang memimpin kini menyelonongkan kepala.
"Anjir, gelap." Bisiknya, kemudian berbalik ke arah tiga temannya yang ikut merapat di dinding, "siniin HP lo." ujar Yunseong meminta HP Siyeon yang tadi dipakai buat nerangin darah yang bercecer.
Siyeon yang dimintai, ragu-ragu menyodorkan HP ditangannya dan diambil cepat sama Yunseong.
Yunseong yang sudah mendapat penerangan, kini mengambil nafas dalam, menyalakan blist HP ditangannya, kemudian dia dengan beraninya memasuki lorong itu.
Seungmin yang tadi dibelakang Yunsoeng, kini melotot, dia tadi gak sempat nahan Yunseong soalnya cowo muka lempeng itu gak terbaca gerakannya.
Seungmin mendengus kasar dan memilih mengikuti Yunseong.
KAMU SEDANG MEMBACA
MISTAKE & CHARACTERISTIC - 00L️ (ft.99L+01L)
Misterio / Suspenso[Mistery] Mistake, kesalahan yang tak ingin diakui. Characteristic, Sifatmu yang tersembunyi. Masalah dimasa lalu yang berakibat fatal di masa depan, membuat sebagian dari mereka berakhir balas dendam. ¤ Non-Baku ¤ Bad Word everywhere 🔞 Start : 21...