Hina menatap was-was Nancy didepannya, benda tajam ditangan Nancy membuat cewe Jepang itu tremor seketika.
"Lo ingat Cy? Kita gak ada masalah loh. Gue masih punya masa depan begitupun lo Cy. Jangan kemakan omongan cowo biadab itu, sesat dia Cy." Ujar Hina masih dengan badan dia yang bergetar, kaki dia udah dingin dan ikutan getar, benar-benar takut, takut kalau dia mati sia-sia disini.
Sunwoo dikursinya terkekeh remeh, "cuih," dia meludah kelantai dan menatap Hina, "lo tau apa soal masa depan. Masa depan lo tuh suram. Dijodohin sama orang yang gak suka lo, ditolak, gak sakit hati lo? Cowo kayak Yunseong lo idamkan? Gak guna Hina. Itu cowo muka dua. Jangan mau tertipu." Jelas Sunwoo menatap iba Hina, tapi kemudian beberapa detik berubah jadi muka mengejek.
Hina antara percaya dan tidak, dia menggeleng tanda gak terima Yunseong difitnah seperti itu.
"Yunseong gak seperti itu! Lo ngarang cerita kan? Lo cuma mau bikin penyakit bangsat gue makin parah." Sarkas Hina menatap tajam Sunwoo.
Nancy yang berdiri didepan Hina, nampaknya melamun, karena sejak tadi, dia cuma natap gunting ditangannya dengan pandangan kosong.
Sunwoo menatap balik Hina, "gue kalau soal ini gak bohong Hin. Cowo kelasan sebagian bermuka dua. Termasuk gue. Jelaskan?" Ujarnya masih duduk tenang dikursinya.
Hina terdiam untuk beberapa saat, menerawang jauh kemasa lalu dimana semua masih tentram didalam kelas.
"Lo mau kemana entar pas pulang sekolah?"
"Seperti biasa. Belakang sekolah."
"Wooouuuu~ Lo ngapain dibelakang sekolah anjir."
"Gak usah sok polos lo bangsat. Lo juga sering ikutan yah."
"Gue bawa barang bagus."
"Gue bawa cewe ajalah."
Itu suara-suara yang Hina ingat waktu itu, beberapa teman cowo dikelasnya emang sering ngomong sesuatu yang agak ambigu dipendengarannya.
Hina bisa tau, karena cowo-cowo itu bicaranya pas dibelakang bangkunya, yah jelas kuping beraksi dengar rencana cowo-cowo itu.
Cuma, dia lupa siapa aja yang ngomong pas itu, soalnya saling sahut-sahutan.
"Gue tau lo ingat sesuatu Hin." Ujar Sunwoo lagi, kini mengeluarkan rokok dari saku Hoodie-nya, menyalakan korek dan membakar rokok yang sudah terselip dibibirnya.
"Awalnya, gue sebenarnya bagian dari mereka. Tapi gue berhenti karena mereka melewati batas." Ujar Sunwoo lagi sambil menghembuskan asap rokok lewat mulutnya.
Hina cuma bisa diam, dia gak mau kemakan omongan Sunwoo, bisa aja itu akal-akalan Sunwoo biar Hina berada dipihak cowo itu, ataupun bisa menjadi fakta, entah! Hina pusing.
"Lo gak perlu perc-"
BRAK!
Belum sempat Sunwoo melanjutkan omongannya, pintu tiba-tiba didobrak dari luar dan menampakkan dua cowo diambang pintu.
Nancy terjengit dan menjatuhkan gunting ditangannya, menoleh kearah pintu yang terbuka yang menghantam dinding.
"Haechan! Jinyoung!" Pekik Hina berusaha melepas ikatan dibadannya, Nancy berjalan mundur sambil menggeleng takut.
"Sumpah bukan gue! Gue gak ngelakuin apa-apa." Ujarnya linglung sendiri masih mundur hingga terantuk susunan kursi dibelakangnya.
Sunwoo lantas berdiri, kaget ada yang menemukan tempat ini, walaupun bukan ruang utama dimana Chani dan Lia disekap.
KAMU SEDANG MEMBACA
MISTAKE & CHARACTERISTIC - 00L️ (ft.99L+01L)
Mystery / Thriller[Mistery] Mistake, kesalahan yang tak ingin diakui. Characteristic, Sifatmu yang tersembunyi. Masalah dimasa lalu yang berakibat fatal di masa depan, membuat sebagian dari mereka berakhir balas dendam. ¤ Non-Baku ¤ Bad Word everywhere 🔞 Start : 21...