Prolog

4K 362 3
                                    

Minggu pagi yang cerah adalah waktu yang sangat pas untuk bermalas-malasaan.
Bangun siang, mandi menjelang sore, menghabiskan waktu menonton film di kamar dengan cemilan yang banyak dan ac menyala. Surga dunia sekali.

Dhita memang sangat menantikan hari esok, esok dan esoknya dengan penasaran apa yang akan terjadi dan apa yang akan ia lalui.

Tapi, sepertinya semua itu tidak bisa direncanakan oleh Dhita. Karena sang mama sudah membangunkannya pagi sekali-- jam 9 masih terbilang cukup pagi untuk Dhita.

"Dhita anak gadis mama, ayo bangun udah siang ini." Sang mama membuka lebar horden kamar putrinya.

"Kamu setiap minggu bangun siang terus! Gimana mau punya pacar? Minggu itu harusnya kamu bangun pagi terus keluar, jalan-jalan ke mall, lari keliling komplek." Sang mama menarik selimut yang menutupi seluruh tubuh Dhita.

"Lah ini kamu malah bangun siang. Nggak malu sama ayam yang bangunnya subuh-subuh?" Tangan Dhita ditarik agar bangun oleh sang mama.

"Aaaa mama aku masih ngantuk! Satu jam lagi deh aku bangun" Rengek Dhita kembali menarik selimut.

"Nggak ada satu jam lagj. Ayo cepat! Bangun, terus dandan yang cantik, temenin mama ke acara reunian." Sang mama menggiring Dhita ke kamar mandi.

"Ih! Dhita nggak mau ya kejebak bareng ibu ibu gosip gitu." Dhita melotot tak setuju dengan sang mama.

"Kamu mau kualat sama mama?!." Marah sang mama berkacak pinggang. "Pokoknya kamu temenin mama! Masa teman-teman mama pada bawa anaknya tapi cuma mama yang nggak."

"Tapi ma, Dhita itu--"

"Pokoknya kamu ikut! Kalau nggak, uang bulanan kamu mama potong." Sang mama keluar dari kamar putrinya dengan bantingan pintu lumayan keras.

Ah, mamanya ternyata merajuk. Kalau sudah seperti ini mau tidak mau Dhita harus menuruti kemauan sang mama, mana mau dia berakhir didiamkan mamanya.

Dengan malas akhirnya ia mandi dan berdanda seperti perintah sang mama.

___






Test ombak dulu kapal Jaedo

Lanjutt??

Hello Tomorrow ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang