Jeffrey kini tengah berada di kamar rumahnya. Ia memang akan pulang ke rumah jika ingin. Namun, sekarang bukan keinginannya untuk pulang. Sang ibu menyuruhnya pulang setelah jam kuliah dia selesai, karena meminta diantar bertemu temannya.
Jeffrey menghela napas entah sudah keberapa kalinya. Tidak habis pikir, mengapa ibunya sangat terobsesi untuk mengenalkan anak teman-temannya padanya. Padahal, dari sekian banyak anak temannya yang dikenalkan, tidak ada satu pun yang tahan dengannya. Karena, memang ia akan membuat semua wanita itu ilfeel akan tingkahnya atau ia akan berlaku menyebalkan di hadapan mereka.
Bukannya Jeffrey tidak suka pada mereka. Hanya saja tingkah mereka yang terlihat menyebalkan dimata Jeffrey.
"Jef, ayo buruan kita berangkat." Tiffany berteriak dari lantai bawah.
Jeffrey memutar bola mata kesal, ia segera turun ke bawah setelah mengambil kunci mobil. Saat diberitahu oleh bibi bahwa maminya sudah menunggunya di mobil, ia segera menyusul.
"Lama banget sih kamu." Baru saja menutup pintu mobil, Tiffany sudah protes. Namun Jef abaikan, ia lebih memilih fokus untuk menyetir.
"Jadi, kita mau ke temu teman mami yang mana lagi?" Tanya Jeffrey penuh penekanan disetiap kata.
"Ish kamu itu. Mami bukan lagi mau ngenalin kamu ke anak teman mami tau." Tiffany menatap kesal anaknya itu.
"Ya terus ngapain mi? Kan biasanya juga kalau mami udah ngajak ketemu teman mami, Jef bakalan dikenalin tuh sama anaknya teman mami."
"Kamu tuh ya, mami cuma mau kamu nemenin mami ketemu teman-teman mami. Soalnya teman-teman mami---" Belum selesai berucap, Jeffrey sudah melanjutkan perkataan Tiffany.
"---Pada bawa anak-anaknya juga! Aduh, Jef sampe hapal mi." Jeffrey terkekeh saat melihat maminya bergerutu kesal.
"Kamu tuh ya, gak sopan." Tiffany memukul pelan Jeffrey.
"Lagian mami udah gak mau ngenalin kamu sama anak teman-teman mami. Soalnya dari sekian banyak yang mami kenalin, ada aja kelakuan kamu yang buat mereka ilfeel." Tiffany berbicara dengan kesal membuat Jeffrey tertawa.
"Jadi, Kita ke restoran tempat biasa mami kumpul?" Jeffrey mengalihkan pembicaraan agar sang ibu tidak marah berkelanjutan.
"Iya tempat biasa. Ah gak sabar banget mami kumpul-kumpul lagi." Tiffany berucap dengan gembira. Membuat Jef diam diam memutar bola mata.
Kini Jeffrey dan Tiffany sudah berada di parkiran restoran, mereka berjalan beriringan menuju restoran. Namun, saat sedikit lagi samapi pintu restoran, Tiffany memekik dengan heboh.
"Yunaaa!!"
"Tiffany! Aaa aku kangen banget."
Dua ibu itu saling berpelukan di depan pintu restoran. Setelah melepas pelukannya, Yuna menyapa Jeffrey yang berada di belakang Tiffany.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hello Tomorrow ✔
Fanfiction●Jaedo Kegemasan kisah Jeffrey dan Dhita yang tak pernah akur. ... Dhita yang membenci Jef di awal pertemuannya. Dan Jef yang perlahan menyukai gadis kelinci itu, dengan berbagai cara untuk meluluhkan hati Dhita. Awal pertemuan mereka adalah di acar...