Seventeen

2.1K 287 30
                                    

Dhita baru saja selesai bimbingan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Dhita baru saja selesai bimbingan. Saat berjalan dikoridor kampus, beberapa pasang mata menatapnya dengan berbagai ekspresi. Sudah terbiasa baginya, karena setelah kejadian lari pagi itu gosip tentangnya dan Jeffrey menyebar tak henti.

Namun, yang belum membuatnya terbiasa adalah tatapan benci dan tak suka dari orang-orang yang tidak setuju dengan hubungan mereka. Terkadang sindiran yang tertuju pada Dhita membuatnya murung.

"Dhit."

Sampai Jeffrey berada dihadapan Dhita, ia baru tersadar karena terus berjalan dengan wajah tertunduk.

"Kok disini? Mau ngapain?" Dhita mengernyitkan alis bingung.

"Mau jemput kamu." Jeffrey mencubit hidung Dhita. "Ke kantin bisnis dulu kita makan, gapapa kan?"

Dhita mengangguk sebagai jawaban.

Jeffrey merangkul Dhita dengan erat. "Jangan didengarin." Gumamnya.

Menghela napas pelan, Dhita lebih merapatkan diri pada Jeffrey, disetiap langkah ia selalu menundukan wajahnya.

"Kok tumben bawa motor?" Tanya Dhita saat mereka sudah berada di parkiran fikom.

"Mobilnya aku tinggal di rumah mami. Gapapa kan pakai motor?" Tanya Jeffrey memastikan.

"Gapapa banget, kangen naik motor." Dhita tersenyum lebar, tanpa aba-aba ia langsung naik ke jok belakang karena terlalu senangnya.

"Pelan-pelan ay." Untung saja mereka tidak jatuh.

"Le'go."

"Peluk dulu baru jalan." Pinta Jeffrey dengan cengirannya.

Dhita memanyunkan bibir, namun tetap memeluk Jeffrey dari belakang. Dan pria itu pun menjalankan motornya.

"Ada Lucas?" Tanya Dhita setelah ia turun dari motor.

"Ada, Johnny juga ada." Jawab Jeffrey sambil menggandeng mesra tangan Dhita.

"Kangen mereka." Gumam Dhita.

"Kangen aku nggak?" Tanya Jeffrey dengan wajah kesal.

"Nggak, liat muka kamu bosen." Dhita menjulurkan lidah, yang langsung mendapat pelototan dari Jeffrey.

Baru saja Jeffrey akan menjawab, suara dari belakang menghentikan langkah mereka.

"Jeff."

Teya dan dua orang wanita berjalan ke arah Jeffrey dan Dhita.

"Oh lo." Jeffrey memeluk pinggang Dhita.

"Mau ke kantin ya? Yuk bareng, aku juga mau kesana." Teya tersenyum lebar berdiri disamping Jeffrey.

Dhita menipiskan bibir menatap ke arah lain saat Teya dan kedua temannya menatap dirinya.

"Ayo Jeff~"

Hello Tomorrow ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang