●Jaedo
Kegemasan kisah Jeffrey dan Dhita yang tak pernah akur.
...
Dhita yang membenci Jef di awal pertemuannya. Dan Jef yang perlahan menyukai gadis kelinci itu, dengan berbagai cara untuk meluluhkan hati Dhita.
Awal pertemuan mereka adalah di acar...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Setelah tadi pagi Jeffrey mengantar Dhita pulang, kini mereka kembali ke kampus. Semua sudah mulai masuk kuliah kembali dan tentunya mengerjakan skripsi karena mereka sudah berada di semester akhir.
"Mau makan dulu? Tadi kan belum sempat sarapan." Tanya Jeffrey.
"Eum, nanti telat." Dhita mempoutkan bibirnya, sebenarnya ia juga lapar.
"Baru jam delapan, gak akan telat Dhit." Jeffrey memutar mata jengah.
"Yaudah, makan somay ya." Ucap Dhita dengan senang.
"Nggak, makan nasi."
Dhita mengembungkan pipi kesal.
"Makan soto aja di kantin fikom." Usul Jeffrey.
"Ihh nggak enak sotonya tau!" Protes Dhita, pasalnya memang kantin Dhita makanannya tidak ada yang ia sukai. Sekalinya ada namun tidak pas rasanya. Maka dari itu, ia lebih suka makan di kantin fakultas Johnny atau Lucas.
Jeffrey menghela napas. "Yaudah mau makan apa?"
"Eung ayam? Mcd ya? Tapi drive thru aja, nanti gue makan di kelas."
Setelah mendapat jawaban, Jeffrey berbelok untuk jalan ke arah tempat fast food yang Dhita sebut. Setelah selesai memesan, Jeffrey menjalankan mobil kembali ke kampus.
"Makannya disini aja." Ucap Jeffrey menahan Dhita saat mobilnya berhenti di parkiran fikom Dhita.
Dhita memakan makanannya dengan lesu. Pasalnya, tadi ia meminta ice cream namun tak diperbolehkan oleh Jeffrey.
Jeffrey menghela napas pelan. "Nanti pulangnya kita masih bisa beli ice cream."
"Gue kan pulang malam." Ucap Dhita semakin lesu.
Jeffrey mengernyit alis. "Ngapain?"
Dhita mengangkat bahu. "Nggak tau, tadi di grup chat gue cuma baca itu." Tangannya mengambil Pie. "Buat gue kan?"
Jeffrey mengangguk. "Yaudah nanti kalau mau pulang bilang gue aja ya, gue jemput."
