Nine

2.2K 294 39
                                    

Tidur nyenyak Dhita harus terusik karena usapan lembut pada pipinya. Ia mengerjapkan mata menyesuaikan pada cahaya lampu. Pandangannya langsung tertuju pada Jeffrey yang kini sudah rapih menggunakan hoodie hitam.

"Bangun Dhit, kita harus berangkat sekarang." Ucap Jeffrey sambil memgusap lembut pipi Dhita.

"Ck, apa sih! Gue masih ngantuk." Dhita menaikan selimutnya hingga menutupi seluruh wajahnya. Ia semalam tidur sangat larut karena menghabiskan episode dramanya.

"Bangun, udah jam lima, nanti kita ketinggalan." Jeffrey menarik selimut Dhita dengan paksa, menarik kedua tangan Dhita agar berdiri.

"Mandi buruan." Jeffrey mendorong pelan Dhita ke arah kamar mandi.

"Masih ngantuk~" Dhita merengek dengan mata terpejam.

"Mau gue cium?"

"Ish." Dhita membanting pintu kamar mandi dengan kesal, segera ia melakukan ritual mandi bebeknya.

Kini Jeffrey sudah mengendarai mobilnya menuju rumah Teya, mereka akan berangkat dari rumah Teya karena lebih dekat jaraknya. Semalam ia bilang pada Johnny agar tak perlu menjemput Dhita, dengan alasan jarak rumahnya dengan Dhita dekat dan Johnny mengiyakan usulannya untuk menjemput Dhita. Sebenarnya ia sudah merencanakan dari awal, ia juga sudah siap dengan barang bawaanya sebelum ke rumah Dhita.

Disampingnya, Dhita duduk dengan wajah mengantuknya. Wanita itu awalnya menolak lagi untuk ikut pergi, namun setelah bujukan dan sedikit ancama akhirnya ia mengalah.

Mobil Jeffrey kini sudah terparkir di perkarangan rumah Teya yang besar, ternyata teman-temannya sudah datang semua. Ada beberapa yang membawa mobil dan sisanya membawa motor.

"Dhit, bangun hey." Jeffrey melepas seatbelt yang dikenakan Dhita.

"Heum." Dhita mengerjapkan mata.

"Ayo turun, udah sampai." Jeffrey membenarkan rambut Dhita yang berantakan, kemudian segera turun dari mobil.

"Nah, tuh dia orangnya dateng." Hendery berucap saat Jeffrey dan Dhita mengampiri mereka.

"Dhita." Panggil Jihan dengan senang, mendekat ke arah Dhita yang langsung disambut dengan senang.

"Sebelum berangkat, kita atur dulu biar gak ada yang ketinggalan dan gak ada yang gak kebagian tebengan." Atuy mengintrupsi.

"Yang bawa mobil cuma Lucas, Jeffrey sama Hendery. Jadi utamain yang naik mobil itu cewe ya." Lanjutnya.

"Jef, aku sama kamu ya?" Teya dengan manis disamping Jeffrey.

"Iya dong, kamu sama aku." Jeffrey mecubit pipi Teya dengan gemas.

"Gue sama lo kan Ji?" Dhita berucap dengan senang.

"Queen sayang, sorry ya lo nanti di mobil Jef." Lucas berucap dengan sesal.

"Ihh kenapa?!"

"Soalnya mobil gue udah penuh, tadi udah pada booking duluan. Gue gak enak kan kalau nyuruh satu orang buat pindah." Jelas Lucas.

"Gue sebel banget sama lo!" Dhita berucap dengan marah.

"Yah beb, jangan marah dong, nanti pulangnya janji deh lo sama gue, ya?"

"Dhita, ayo masuk." Teya berteriak dari dalam mobil Jef.

"Dhita, maafin Lucas ya." Jihan membantu pacarnya.

"Ck, awas lo." Tunjuk Dhita di depan wajah Lucas.

Dhita menghentakan kaki dengan kesal, ia masuk kedalam kursi penumpang mobil Jeffrey. Mengapa Lucas sangat menyebalkan sih, harusnya ia menyisakan tempat untuk dirinya. Johnny juga, pria itu memang membawa motor namun saat ia melihat pria itu sudah menghilang.

Hello Tomorrow ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang