Haiiiiiiii!!!!!
I miss u guys so mucchhh💕💕
Janji 6.5k up skrg ud 7k...😍😍
Mianhaeyoo... Tugas sekolah got me likee😨😱😲
Pada kangen sama Enzo gak, nih??
SELAMAT MEMBACA~
____________________
MISS AMBITIOUS ● 36 | What Are We?
Setelah selesai makan siang bersama, Jade izin untuk pergi ke rumah temannya menyisakan Enzo dan Azkia di ruang tamu berdua. Jujur, sekarang otak Azkia sedang berpikir keras tentang bagaimana cara membuat Enzo luluh. Bagaimana cara membuat Enzo mau masuk ke dalam tim basket sekolah.
"Woi, mikirin apaan sih? Serius bener."
Azkia mengangkat kepalanya dan menoleh ke arah Enzo yang berada di sampingnya. Dia memutar bola matanya jengah saat melihat Enzo yang lagi-lagi berkutat dengan ponselnya. Dari cara Enzo yang memegang ponsel dengan posisi horizontal, Azkia sudah dapat menebak apa yang cowok itu lakukan. Apa lagi selain main game?
Azkia menarik paksa ponsel Enzo dari genggaman si empunya. "Woi, jangan ganggu, lah." Enzo terlihat sangat jengkel dan hendak merebut ponselnya kembali. Pasalnya dia saat ini tengah bermain game online dan tentu saja dia tidak bisa asal berhenti di tengah-tengah permainan. "Azkia!"
Azkia tersenyum lebar saat melihat wajah kesal Enzo. Pantas saja Enzo sering mengerjainya, ternyata reaksinya memang lucu. "Nope." Azkia menyembunyikan ponsel Enzo di balik tubuhnya.
"Woi, Azkia, seriuslah." Enzo masih berusaha untuk mengambil ponselnya kembali.
"Enggak mau! Kamu kira dicuekin enak?"
"Iya, iya, ya udah. Habis gue selesai main, entar gue temenin lo."
"Emang main game apaan, sih, kok seru banget?" Azkia pun melihat isi layar Enzo. Mata Azkia seketika melebar saat menangkap lapangan basket beserta para pemainnya yang mengejar-ngejar bola dan berlomba memasukkan bola ke dalam ring. Belum sempat Azkia berkomentar, Enzo telah merebut kembali ponselnya.
"Rami!" Azkia bergerak mendekat ke arah Enzo dan ikut melihat layar ponsel Enzo. "Katanya gak suka basket," ledek Azkia sambil menusuk-nusuk lengan Enzo, menggoda cowok itu.
"Apaan sih, Ki. Jangan ganggu."
"Habis selesai main game ke lapangan basket, ya?"
"Rumah gue gak ada lapangan basketnya."
"Bohong!"
"Idih, beneran. Ngapain juga gue bohong."
"Rami, bohong dosa, loh." Azkia kini menatap Enzo dengan serius. Melihat Enzo yang atensinya benar-benar sepenuhnya di dalam game, Azkia sekali lagi merebut ponsel Enzo dari genggaman cowok itu.
"Azkia!"
Azkia benar-benar syok saat mendengar teriakan Enzo yang sangat keras bagai suara guntur. Dia dengan segera mengembalikkan ponsel cowok itu kepada pemiliknya lalu memberengut kesal di tempat duduknya.
"Maaf, kelepasan." Kata Enzo yang lagi-lagi lanjut bermain game.
"Hm."
"Aduh, jangan ngambek dong."
"Gak ngambek." Azkia lalu bangkit dari duduknya, namun tangannya dengan segera ditahan Enzo.
"Gue udah selesai. Ayo ke lapangan basket." Ajak Enzo.
KAMU SEDANG MEMBACA
Miss Ambitious
Teen Fiction[DREAM BIG ACADEMY #1] Cinta atau cita-cita? Azkia tidak perlu berpikir berulang kali sebelum menjawab cita-cita, karena memang hal itulah yang paling penting bagi-nya. Belajar siang dan malam hanya untuk mempertahankan beasiswa, Azkia tidak pernah...