■ 28

11.4K 1.9K 328
                                    

Sabar ya, sabar.

•••

Rupanya asumsi Seungmin mengenai tugas yang diberikan perusahaan akan lebih ringan saat hari pertama kerja sepertinya kurang tepat. Dalam bayangan Seungmin, dia akan diperkenalkan pada seluruh jajaran divisi beserta tugasnya untuk hari ini. Tapi setelah ia bergabung ke dalam divisinya, tugas yang dibebankan kepada Seungmin sudah selayaknya karyawan tetap disana. Sulit dan menumpuk jumlahnya.

Seungmin dan Chan ditempatkan pada divisi yang berbeda, namun masih pada satu bidang yang sama, yakni desain kreatif. Bidang tersebut memang diincar oleh mereka sejak lama. Selain karena projeknya yang terkenal, bidang desain kreatif juga paling banyak diisi oleh arsitek sehingga memudahkan mereka untuk menambah wawasan secara langsung.

"Kim Seungmin?" panggil seseorang dibelakangnya. Seungmin yang tengah mengecek perhitungan bangunan pada komputernya, langsung menoleh dan mendapati seorang pria muda tengah tersenyum ramah kearahnya.

Seungmin otomatis bangkit dari kursinya untuk segera menyapa karyawan yang tampaknya tidak terpaut jauh dengan usia Seungmin saat ini. Terlihat dari penampilannya yang modis namun tetap sederhana dan wajah yang masih terlihat segar tanpa kerutan.

"Oh? Halo." Sapa Seungmin ramah seraya membungkukkan tubuhnya.

Pria itu langsung menjulurkan tangan untuk berjabat dengan Seungmin. "Perkenalkan, aku Moon Jaeyoon, ketua divisi kamu saat ini. Maaf aku nggak bisa nyambut kamu waktu semua anak magang datang tadi. Aku habis ada rapat diluar. Jadi aku mau menyambutmu secara personal disini. Nggak apa-apa, kan?"

Seungmin mengangguk mengerti. Pantas saja hanya dua senior yaitu, Jung Seori dan Yoon Euntak yang memperkenalkan diri sebagai anggota Divisi II, tempat Seungmin ditugaskan saat ini.

"Aku Kim Seungmin, Pak."

Jaeyoon tertawa ketika mendengar Seungmin menyebut dirinya dengan sebutan 'Pak'. Dia merasa belum setua itu untuk dipanggil sebagai seorang 'Pak' yang terdengar jauh lebih senior secara usia.

"Apa aku terlihat tua, Seungmin?" Seungmin terkekeh pelan sambil menunduk malu. "Panggil aja hyung. Sepertinya usia kita nggak beda jauh."

"Ah, baik hyung."

"Seori dan Euntak kemana?" tanya Jaeyoon sambil berjalan menuju mejanya yang berada di ujung bilik dan mendapati meja dua rekan divisinya itu kosong.

"Senior Seori bilang ada rapat dengan klien. Kalau Senior Euntak sepertinya lagi makan siang? Dia nggak bilang apa-apa sama aku." Jelas Seungmin, ia kembali menarik kursinya untuk diduduki.

"Kamu sendiri nggak makan siang?" Jaeyoon meletakkan tasnya, kemudian terduduk seraya melihat kearah Seungmin yang kebetulan berhadapan dengannya.

Seungmin tersenyum tipis. Siapa yang tidak mau makan siang memangnya? Tapi karena deadline tugas yang diberikan kepadanya harus dikumpulkan saat makan siang, mau tidak mau Seungmin harus mengorbankan jam istirahat untuk menyelesaikan semua pekerjaan itu. Bahkan sejak pagi, ia belum beranjak dari tempatnya kecuali untuk mengambil dokumen atau ke toilet.

"Aku bisa makan nanti, hyung. Hyung sendiri nggak langsung makan?" Tanya Seungmin ketika ia melihat ketua divisinya itu malah menyalakan komputer ketimbang pergi ke cafetaria perusahaan.

"Aku habis rapat diluar, jadi aku sekalian makan." Jawab Jaeyoon santai. "Kamu bener nggak makan dulu?"

Seungmin menggeleng. "Gampang, hyung."

the days • seungminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang