■ 21

13.9K 2.6K 660
                                    

Halo semua! Jangan lupa tinggalkan vote dan komen ya❣️ happy reading!




•••





Spekulasi tentang 'kita hanyalah seorang anak kecil ketika sedang jatuh cinta' itu ada benarnya. Mulai dari merasa bahagia dengan hal-hal sederhana yang dilakukan bersama, merasa sedih ketika terlalu jauh dengan orang yang kita sayangi, sampai merasa bodoh karena rela jatuh pada hati yang salah. Namun ada yang lebih kekanak-kanakan dari yang tadi sudah disebutkan, yaitu ketika tidak ingin mengakui bahwasanya individu tersebut sedang jatuh cinta. Dan itu sedang terjadi pada Sara.

Sudah berjam-jam ia duduk di taman terbuka di tengah kota hanya untuk memikirkan apa sebenarnya definisi dari jatuh cinta. Apakah ketika dia merasa nyaman dengan seseorang? Atau ketika dia merasa aman bersama orang itu? Atau ketika jantungnya berdebar dengan cepat setelah keduanya berciuman?

Pakar cinta saja belum tentu bisa menjelaskan definisi jatuh cinta secara akurat, apalagi Sara yang hanya seorang mahasiswa jurusan manajemen berusia 22 tahun yang pernah mengalami kegagalan dalam urusan cinta pertamanya?

Sara menarik kembali kesadarannya begitu mendengar lantunan Time to love October dari ponselnya. Dia terdiam selama beberapa detik sambil memandangi layar ponsel begitu melihat sebuah nomor asing tertera disana.

"Halo?" akhirnya Sara menjawab panggilan itu setelah sebelumnya sempat mengabaikan panggilan pertama dari sang penelpon.

"Ini aku Seungmin, kamu dimana?" Begitu mendengar seseorang diujung sana menyebut namanya, Sara reflek menjauhkan ponselnya sejenak. Dia menatap benda kecil itu dengan tak percaya, bagaimana bisa seseorang yang sedang dipikirkannya itu tiba-tiba menelpon diwaktu yang tepat?

Seketika Sara merinding. Kilasan tentang kejadian semalam tiba-tiba melintas begitu saja dalam pikirannya. Sensasinya pun masih bisa ia rasakan sampai sekarang dan berhasil membuat Sara jadi sesak nafas sendiri.

Sara berdeham, mencoba menetralisir dirinya sendiri dari rasa gugup yang tiba-tiba melanda. "Kenapa? Mencariku?"

Diujung sana Seungmin terkekeh, "Iya, aku mencarimu. Emangnya kamu kemana sih? Kata Mama kamu nggak ada di café."

Melarikan diri tentunya, batin Sara. Namun ia tidak mungkin berkata seperti itu atau Seungmin akan mencurigainya.

"Lagi nyapa semut dijalan, sekaligus nanyain apa mereka udah makan atau belum." Jawab Sara asal. Dia hanya tak mau Seungmin mencarinya apalagi sampai ingin menemuinya. Bisa gila perempuan itu kalau bertemu Seungmin setelah apa yang mereka lakukan semalam.

"Tuhan... kamu punya kemampuan seperti itu? Bisa berkomunikasi sama hewan?" Bodoh, Seungmin malah percaya. Entahlah apa maksudnya Seungmin merespon seperti itu, yang penting sekarang Sara perlu tertawa dulu untuk mengurangi rasa gugupnya.

"Iya begitu lah kemampuan terpendamku." Jawab Sara. Kemudian terdengar suara tawa diujung sana.

"Okey, okey. Kemampuan yang luar biasa. Sekarang kasih tau aku kamu dimana. Aku dalam perjalanan pulang dari kampus sekarang."

Sara reflek bangkit begitu mendengar Seungmin berniat menemuinya. "JANGAN!"

"Loh? Kenapa?" tanya Seungmin heran, terdengar dari nada bicaranya.

Sara tiba-tiba mengigit kuku ibu jarinya, ia seketika tidak dapat berpikir alasan yang logis untuk mencegah Seungmin menemuinya.

"Po-pokoknya jangan aja." Hanya kalimat itu yang keluar dari bibirnya. IQ-nya seperti turun drastis saat ini.

the days • seungminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang