the days • seungmin

■ 42

Halo semuanya! Maaf baru sempat update karena sehabis sakit beberapa hari yang lalu. Masih ada yang baca The Days • Seungmin kan yaa?😭

Selamat membaca dan jangan lupa tinggalkan vote serta komen kalau kamu suka cerita ini❤️

Untuk stay, jangan lupa streaming God's Menu ya! Fighting!

•••

Meskipun tertangkap basah masih mengenakan foto Seungmin sebagai lockscreen, Sara tak menyanggah atau memberi pembelaan atas dirinya. Ia lebih memilih diam, lalu dengan terburu-buru turun dari mobil Seungmin.

"Akan aku ganti setelah ini. Maaf," katanya sesaat sebelum menutup pintu, kemudian melesat dengan cepat memasuki lobby.

Sementara Seungmin, hanya memandangi perempuan itu dari kejauhan sampai sosoknya benar-benar menghilang dibalik pintu lift.

Seungmin menarik napas dalam, kemudian menghembuskannya secara perlahan sembari kembali melajukan mobilnya.

Selama perjalanan pulang, Seungmin tampak berpikir. Kenapa Sara bersikap seolah ia sudah tak memiliki perasaan apapun terhadap Seungmin, sementara ia masih menyimpan segala sesuatu yang berkaitan dengan dirinya? Perempuan itu bahkan sampai berbohong. Untuk apa? Menghindar?

Seungmin tak pernah mengerti skenario yang ada diotak Sara. Wanita memang sulit dimengerti.

Pikiran-pikiran itu tanpa sadar membawa Seungmin sampai di pekarangan rumahnya. Ia menghentikan mobilnya di depan pagar ketika melihat sebuah mobil sedan hitam terparkir di halaman. Alisnya tertaut heran, mempertanyakan siapa yang datang bertamu malam-malam begini.

"Aku harus pulang sebelum Seungmin datang dan memarahiku," ucap seseorang di dalam sana tepat sebelum Seungmin membuka pintu. Yang dibicarakan langsung melengos malas karena mengenali pemilik suara disana.

Tanpa menunggu lebih lama, Seungmin melangkah masuk. Membuat sepasang insan yang sebelumnya tengah berbincang dengan santai, tiba-tiba menoleh terkejut karena kehadiran Seungmin.

Pria itu terkesiap, lalu menatap Seungmin dengan gelagat panik. Namun yang ditatap hanya menunjukan ekspresi dingin—oh, atau bahkan datar.

"Baru diomongin. Panjang umur," ujar Yoona, berusaha mencairkan suasana yang tiba-tiba berubah canggung, "duduk dulu nak, sapa Papa kamu."

Mendengar Yoona menyebut pria yang duduk disampingnya itu sebagai Papa, sudut bibir Seungmin terangkat sebelah. Ia sendiri bahkan enggan mengakui keberadaan pria dengan sebutan 'Papa' itu dimuka bumi ini.

"Seingetku, aku udah nggak punya Papa," balas Seungmin datar, namun cukup menusuk bagi orang yang disindirnya.

Respon yang mengejutkan, namun Kim Wonhyung, Papa Seungmin, memaklumi hal itu. Dia malah tersenyum, mengerti mengapa putra semata wayangnya itu bersikap demikian.

"Aku dengar kamu kembali ke Korea, makanya aku datang berkunjung," ucap Wonhyung.

Seungmin menatap tajam kearah Wonhyung. "Sejak kapan anda tertarik dengan kehidupanku?"

Sebenarnya, alasan Wonhyung pergi adalah ingin menikah lagi dengan wanita lain dan memulai kehidupan baru tanpa Yoona dan Seungmin.

Perceraian antara Yoona dan Wonhyung memang mengejutkan untuk Seungmin sebagai anak. Namun perlu diketahui, bahwa pernikahan yang dilakukan Yoona dan Wonhyung adalah atas dasar keinginan orang tua mereka masing-masing. Sehingga dapat disimpulkan, bahwa sebenarnya Wonhyung tak pernah mencintai Yoona.