O9

83 26 1
                                    

gaes book ini aku hiatusin.
kenapa? karena gak bnyk yg vote + komen :(
sama aku juga nyari mood buat lanjutin.

bye-bye

...

nana menghela napas ketika hyunjin menarik tangannya. pria itu tersenyum membuat nana sedikit tertegun.

"kenapa?"

"gue... mau ngajak lo ke festival"

"aku masih kerja"

"tenang aja. ada gue"

nana berbalik. mengernyit melihat seseorang tengah berjalan kearah mereka.

"gue choi bomin, sahabat kecilnya hyunjin"

"o-oh iya"

nana menatap hyunjin tidak mengerti.

"dia bakal gantiin lo"

"eh, ga-gausah. ngerepotin"

bomin ketawa pelan.

"engga, santai aja. jin"

bomin memberikan paper bag ke hyunjin. pria itu berjalan masuk ke dalam cafe membuat nana semakin gak nyaman.

"nih, ganti baju"

"tapi, jinㅡ"

"sekali aja. abis itu gue gak bakal ganggu waktu kerja lo"

nana menghela napas. berjalan ke toilet setelah mengambil paper bag dari hyunjin. tidak perlu menunggu lama, nana kembali dengan paper bag yang berisi seragam sekolahnya.

"lo cantik"

nana mengerjap pelan kemudian memalingkan wajahnya. dia tersenyum tipis.

"makasih"

hyunjin mengambil tangannya kemudian membukakan pintu buat nana. gadis itu masuk kemudian disusul hyunjin yang berkeliling untuk duduk di depan kemudi.

dia tersenyum kearah nana kemudian mulai melajukan mobilnya keluar dari area cafe.

...

hyunjin tersenyum ketika nana tidak berhenti mengagumi suasana festival. dia seneng bisa ngajak nana kesini.

"suka?"

nana menoleh. dia senyum lebar kemudian mengangguk. hati hyunjin menghangat mendengarnya. sedikit menyayangkan karena nana menyembunyikan senyuman indahnya ketika di sekolah.

"mau main atau makan dulu?"

"main"

hyunjin menyetujui kemudian mengikuti nana yang berlarian kesana kemari. dia gak pernah liat nana sebahagia ini. gadis itu selalu berjalan menunduk dimana pun dia berada.

"awas"

hyunjin menarik nana ketika nana hampir tertabrak seseorang yang tengah bersepeda. nana terdiam dengan kepala yang tepat berada di depan dada hyunjin. dia dapat mendengar detakan itu. cepat.

"lo denger kan?"

nana mendongak.

"gue suka, na. suka rasanya pas sama lo"

wajah nana memerah. dia menjauhkan tubuhnya kemudian berjalan kearah manapun supaya dia tidak melihat wajah hyunjin. sementara si pria cuma terkekeh pelan.

"awas hilang"

nana semakin memerah ketika hyunjin diam-diam menyelipkan jarinya di sela-sela jari kecil nana. menggenggamnya erat kemudian mengajak nana yang tengah tersipu untuk membeli churros.

tujuan terakhir mereka berhenti di bianglala.

"se-serius mau naik ini?"

hyunjin mengangguk.

"kenapa? lo takut tinggi?"

nana mengangguk pelan.

"kan ada gue"

nana menghela napas kemudian mengikuti hyunjin yang tengah membawanya masuk ke dalam bilik. dengan es krim di tangan kanan, dan tangan kiri menggenggam erat tangan hyunjin.

...

🖇FATETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang