1O

73 22 0
                                    

aku yakin kalian pasti tau gimana caranya ngehargain penulis.

...

jiha lagu berjalan menuruni tangga. dia pengen ke atas karena toilet di dibawah lagi di perbaiki. semuanya baik-baik aja, sampai pada akhirnya, jiha berhenti karena yuna dan teman-temannya menghadang di tangga.

"yu-yuna"

"gue kan udah bilang! jangan deketin ka jeongin, tapi lo nya ngeyel"

jiha hanya diam. yuna mendorong bahunya. membuat jiha harus berpegangan pada pagar untuk tidak terjatuh.

"jauhin ka jeongin! lo gak cocok sama dia!"

"kenapa... aku harus nurutin kamu?"

"LO?! oh, udah berani ngelawan?!"

"aku wajar ngelawan. aku deket ka jeongin juga itu hak aku"

"lo gak sadar diri ya?! cewe gak punya orang tua kaya lo gak berhak sama ka jeongin! gue lebih cantik, lo miskin gue kaya, gue yang lebih pantes!"

"tapi ka jeongin sukanya aku"

jiha emang ngerasa dia harus ngelawan. dia gak pengen jadi orang lemah. dia emang miskin, tapi harga dirinya gak miskin.

"GUE BILANG JAUHIN KA JEONGIN!"

yuna kalap dan mendorong jiha. membuat gadis itu terpeleset dan jatuh menggelinding di tangga. murid-murid yang ngeliat cuma memandang tubuh jiha yang terjatuh dengan pandangan kaget.

"BU GURU!!!!!!"

jiha merasa kepalanya benar-benar sakit. pandangannya mengabur dan tubuhnya sangat sakit. dia menoleh pada yuna yang tengah tertegun di atas tangga bersama temen-temennya.

"yu-yuna... kamu jahat..."

pandangan jiha menghitam. telinga berbunyi dengan bunyi yang memekakkan. sebelum kesadarannya menghilang, jiha dapat mendengar suara teriakan ibu gurunya di sekolah.

"JIHAAAAA"

"k-ka nana..."

...


plak

nana menggigit bibir bawahnya ketika tamparan menyakitkan didapatkannya. sekarang mereka lagi di belakang sekolah. shua sengaja membawanya menjauh dari keramaian supaya hyunjin tidak melihat.

"lo.berani banget deketin hyunjin! harusnya lo sadar lo siapa, nana!"

shua mendesis tidak terima. hyunjin mengabaikan telponnya selama seminggu dan dia sering kali melihat hyunjin tengah bersama nana. membuat amarahnya memuncak.

"lo dengerin gue! jauhin hyunjin karena lo sama sekali gak pantes buat dia!"

"sh-shua"

nana meringis ketika rambutnya ditarik dan kepalanya di benturkan ke dinding. tidak terlalu kencang tapi berhasil membuat nana kehilangan keseimbangan.

shua memperhatikan nana yang terduduk dengan lebam di kepalanya. dia membungkuk kemudian mencengkram dagu nana kuat. membuat nana meringis untuk yang kesekian kalinya.

"jauhin hyunjin atau lo bakal dapet yang lebih dari ini"

shua menjauh sama temen-temennya. meninggalkan nana yang terisak dengan seragam dan rambut yang berantakan.

dia menyembunyikan kepalanya di balik lutut. mendongak ketika melihat seseorang berdiri tak jauh dari tempatnya. dia berharap di bantu, tapi sosok itu malah melarikan diri dari sana. seolah tidak melihat nana.

isakannya semakin kuat.

nana tidak kembali ke kelas sampai jam pulang berbunyi. membuat hyunjin kalang kabut mencarinya disegala tempat.

...

🖇FATETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang