12

123 23 8
                                    

jangan lupa berbagi vote dan komennya wahai teman-teman ku yang budiman dan berakhlak mulia.

...

nana membuka pintu perlahan. membuat dokter yang ada disana menoleh. nana membungkuk. membuat dokter itu tersenyum.

"gimana keadaan adik saya, dok?"

"kaki adik kamu patah, mungkin dia baru bisa berjalan setelah beberapa bulan"

nana meringis. menatap jiha yang masih terlelap di kasurnya.

"dia sebentar lagi ujian" nana bergumam lirih.

dokter menatap sendu jiha yang tengah tertidur.

"kamu wali nya jiha?"

nana menganguk.

"boleh ikut saya?"

nana mengangguk lagi. menitipkan jiha pada hyunjin. pria itu menatap wajah damai jiha yang tengah terlelap.

"wajar adiknya cantik, nana juga sama cantiknya"

sementara diluar, nana tengah berhadapan sama nana.

"ada apa, dok?"

"ini masalah biaya"

"a-ah, iya"

nana menghela napas. dia harus bekerja lebih keras lagi. padahal dia baru aja bayar uang sekolah dan berharap waktu kerjanya bisa kembali normal.

"kamu gak perlu khawatir, biar saya yang biayain sampai jiha sembuh"

"ta-tapi, dokㅡ"

"gak perlu sungkan. saya lakuin ini karena saya gak suka sama pembullyan, kasian jiha. dia masih kecil. kamu juga masih sekolah kan?"

nana mengangguk.

"makasih banyak dok"

dokter mengangguk. mengusap bahu nana. menguatkan gadis itu. nana menghela napas. setidaknya dia bertemu dengan orang baik di waktu yang tepat.

"kamu kalo mau pulang juga gapapa"

"yaudah. gue pulang dulu, nanti malem kesini lagi"

nana mengangguk. hyunjin mengusap kepala nana pelan. sepeninggalan hyunjin, nana menarik kursi buat duduk di samping ranjang jiha. dia menggenggam erat tangan adiknya itu.

"sabar ya, jiha. kaka tau kamu udah usaha keras buat ujian. nanti kaka diskusiin sama wali kelas kamu ya? kamu jangan nyerah. ada kaka yang jagain kamu"

nana menangis sambil mengecup punggung tangan jiha. dia menangis mengingat perjuangan jiha buat dapet beasiswa dan semuanya terancam sia-sia karena satu hal.

...

"lagi mikirin apa?"

saerom, dokter yang rawat jiha, menoleh ketika seseorang memanggilnya. dia tersenyum ketika sang kekasih memasuki ruang kerjanya.

"bukan apa-apa. aku lagi mikirin pasien, dia korban bully di sekolah. aku gak tega liatnya, jadi aku bayarin biaya perawatannya"

minho, kekasih saerom, tersenyum. pengusaha muda itu bangga dengan kekasihnya. saerom tidak peduli pada harta dan hanya ingin menolong orang. saerom memang definisi seorang dokter sejati.

"kamu emang baik, sayang"

saerom tersenyum.

"terus, adek kamu udah ketemu?"

minho menggeleng.

"bertahun-tahun aku nyari tapi gak ketemu. rasanya pengen nyerah, tapi aku pengen tau keadaan mereka"

saerom mengelus bahu minho pelan.

"semua perlu waktu. mungkin suatu saat kamu bakal ketemu sama adik-adik kamu"

minho mengangguk setuju. dia mencuri kecupan di bibir saerom. membuat gadisnya tersenyum malu dan langsung menerima pukulan ringan di bahunya.

...

kiw ada new cast

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 14, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

🖇FATETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang