SUSPICIOUS

877 105 6
                                    

"Sudah lama tidak melihatmu'' Sasuke meletakan satu kaleng minuman dingin di depan tamu tak diundang yang muncul tiba - tiba mengganggu waktunya berduaan dengan Naruto.

"Kau tidak mengambilkanku juga Luv?''

Naruto sedikit mendongak. Sasuke mendudukan pantatnya di lengan sofa yang diduduki Naruto, membuka kaleng minuman bersoda di tangannya. Suara desis pelan terdengar, dengan santai Sasuke meminumnya.

"Kau bilang lambungmu sedang bermasalah, tidak boleh minum ini dulu'' Sasuke menggoyangkan kaleng minumannya, sudut bibirnya sedikit tertarik ke atas, saat melihat reaksi Naruto yang hanya memutar bola matanya.

"Kemana saja kau tiga bulan ini?'' Naruto menyilangkan kaki, satu tangannya merangkul pinggang Sasuke yang masih betah duduk di lengan sofa. Mata birunya menatap lurus ke depan, ke arah seorang pria berkuncir dengan mata sipit yang selalu terlihat mengantuk.

Shikamaru tidak langsung menjawab. Mata sipitnya melirik Sasuke sekilas, tapi itu cukup. Matanya cukup jeli untuk bisa menarik kesimpulan jika Sasuke tidak dalam keadaan baik - baik saja. Ada sedikit bekas luka di wajah yang biasanya selalu terlihat sempurna itu.

"Ehem'' Shikamaru mengambil kaleng minumannya. Membuka dan meminumnya sedikit ''Aku ada tugas di luar'' jawabnya tenang. Kedua tangannya bertumpu pada paha. Kaleng minuman masih berada di genggamannya.

Naruto melirik Sasuke dan pria raven kesayangannya itu hanya mengangkat bahu, tidak peduli.

"Kau terlihat tidak baik?''

Naruto bisa melihat ada sesuatu yang disembunyikan Shikamaru. Pria itu menatapnya penuh kecurigaan. Naruto sebenarnya tidak terlalu khawatir. Shikamaru salah satu temannya sejak dulu, meski jujur Naruto tidak mempercayai siapapun di dunia ini, kecuali Sasuke, mungkin. Lagipula pekerjaan pria ini sebenarnya cukup bisa menjadi masalah untuknya tapi untungnya selama ini Naruto tidak pernah berurusan secara langsung.

Untuk apa mencemaskan pekerjaan Shikamaru, jika dia bahkan berani menjadikan Sasuke kekasihnya padahal jelas sekali kakak Sasuke adalah salah satu orang terbaik di NPA.

"Ada sedikit masalah, yah.. kau tahu sendiri pekerjaanku memang penuh masalah'' Shikamaru terkekeh pelan. Tawa yang tidak sampai ke mata. Sekali lagi Naruto dan Sasuke saling pandang.

"Aku hanya ingin melihatmu Sasuke'' Shikamaru mendongak, menatap wajah Sasuke. Pria raven itu mengangkat sebelah alisnya ''Beberapa hari lalu aku bertemu Itachi dan dia bilang kau mengalami penculikan dan terluka parah. Bagaimana keadaanmu?'' Tanyanya yang sepertinya hanya basa - basi.

"Kak Itachi hanya membesar - besarkan. Aku tidak apa - apa. Hanya ponselku saja yang rusak. Aku sudah meminta Naruto membelikanku yang baru'' Sasuke tertawa renyah setelah mengatakan itu.

Shikamaru mendengus, pria itu menyesap lagi minumannya, dari sudut matanya Shikamaru mengamati Naruto yang merangkul pinggang Sasuke lebih erat, ekspresi pria itu sedikit mengeras, meski Shikamaru berusaha tersenyum, tapi senyum itu jelas dipaksakan.

"Apa kau pernah mendengar kabar Gaara?''

Shikamaru berusaha tidak memperdulikan ekspresi Naruto, menganggap kalau raut wajah pria itu hanya menyiratkan kemarahan karena mengingat apa yang sudah dialami Sasuke.

"Tidak'' jawab Naruto cepat ''Apa ada sesuatu?''

"Tidak juga. Aku mungkin hanya merindukannya'' Shikamaru mengusap ujung hidungnya dengan telunjuk ''Kalian tahu Hinata mengambil alih perusahaan Hyuuga'' Shikamaru mengalihkan pembicaraan.

"Bukankah memang seharusnya begitu. Sejak Neji tidak ada memang siapa lagi yang akan mengelolanya'' Sasuke menghabiskan minuman kalengnya, meletakan benda itu ke meja di dekatnya.

PUZZLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang