SATU

94 12 0
                                    

      ~tak kenal maka tak sayang? ❌
           ~tak kenal maka ta'aruf ✔

※※※

Vino membuka matanya secara perlahan-lahan dan ia melihat secerca cahaya dan hembusan mentari pagi yang menusuk-nusuk kulitnya. Pada saat itu, ia mendengar ada seseorang yang sedang memanggil-manggil namanya. Dengan keadaan setengah sadar, ia bangun dari tempat tidurnya dan ia melihat ada sesosok wanita paruh baya sedang duduk di atas tempat tidurnya.


Rupanya, sesosok wanita itu adalah neneknya yang bernama KIRANA.

Sejak lima menit yang lalu kirana sudah berada dikamar vino untuk membangunkan cucu sematawayangnya itu segera bersiap-siap berangkat ke sekolah.

"Nak, bangun ini sudah pagi, nanti kamu bisa terlambat ke sekolah lho." Berkata neneknya sambil menggerak-gerakkan tubuh vino.

Vino pun meregangkan otot-otot tubuhnya yang sedari tadi merasa nyeri akibat tertidur pulas semalaman lalu mengucapkan 'selamat pagi' kepada neneknya. Neneknya pun membalas ucapan Vino dengan kalimat 'pagi' sambil tersenyum kearahnya.

Dengan itu Vino pun pergi ke kamar mandi dan mempersiapkan dirinya untuk pergi ke sekolah.

For your info, Vino adalah seorang yatim piatu sejak usia sepuluh tahun. Pada saat itu Vino dan kedua orang tuanya sedang berlibur ke Bali. Tetapi naas, pada saat di perjalan mereka mengalami sebuah insiden kecelakaan sehingga nyawa kedua orang tuanya tidak terselamatkan. akibatnya sejak saat itu, neneknya lah yang merawat vino hingga tumbuh dewasa.

※※※

Vino memakirkan mobilnya di parkiran umum dekat sekolahnya, sengaja ia tidak memakirkan mobilnya itu di parkiran sekolah. Karena, kalau ia parkir di parkiran sekolahnya maka ia akan di ceramahi oleh guru piket Karena ia mengendarai mobil--Menurut peraturan sekolah SMA garuda, murid-murid dilarang keras pergi ke sekolah dengan mengendarai mobil, dikarenakan belum cukup umur dan rawan kecelakaan.

Setelah ia memakirkan mobilnya, vino pun melirik jam tanganya.
"Lagi-lagi telat dua puluh menit" Ucapnya sambil terkekeh pelan. Lalu turun dari mobilnya dan berjalan santai menuju ke sekolahnya.

Setiba di depan sekolahnya, vino melihat pintu gerbang sekolah telah tertutup rapat dan di jagai oleh dua orang satpam.

Lantas, vino pun berteriak kepda kedua satpam itu yang sedang asik main catur berdua "paakkkk bukain gerbangnyaaa". salah satu satpam itu berdiri dari tempat duduknya dan menghampiri vino

"Ngapain teriak-teriak? Kirain bapak gak punya kuping apa?!" Marah pak satpam. Vino pun menarik napasnya dalam-dalam "pak, bukain gerbangnya dong pak, saya nggak terlambat, cuman tadi saya balik lagi ke rumah saya untuk mengambil uang jajan saya yang ketingalan pak" ucap vino dengan mata yang berbinar

Lagi-lagi vino berbohong dengan wajah yang menyakinkan. Untungnya pak satpam sudah berpengalaman mengenai hal semacam itu. Ia tidak langsung mempercayai jawaban vino mentah-mentah.

"Ada puluhan murid yang terlambat setiap hari selalu menggunakan alasan kayak kamu. Bapak sudah bosan dengan alasan kayak gitu" jelas pak satpam. "mending kamu pulang dirumah dan tidur sepanjang hari, supaya besok gak terlambat lagi"

'Sial!' Decak vino dalam hati. 'Kalau sudah begini terpaksa pakai cara kedua' gumamnya. Vino kembali memasang wajah yang sangat-sangat menyakinkan sekali sambil menarik nafas dalam-dalam dan berkata "Saya gak bohong pak sumpah!" Ucap vino serius dan menyakinkan. Vino pun membalikkan badan nya.

"Tas saya sudah ada di dalam kelas sedari tadi pak, kalau bapak gak percaya coba bapak liat (sambil menunjuk punggungnya), apakah saya sedang menggendong tas saya?"

Pak satpam pun mengernyikan dahinya. Ternyata benar anak ini tidak berbohong. kalau anak ini terlambat, pasti dia memakai tas nya.

Vino memang segaja tidak membawa tasnya, bukan sengaja, tapi 'TAK AKAN PERNAH' ia pergi ke sekolah membawa tasnya. Karena semua bukunya ia simpan di dalam laci meja kelasnya. Jadi untuk apa vino capek-capek menggendong tasya ke sekolah?

Akhirnya vino mengeluarkan nafas lega. Karena ia bisa mengelabui pak satpam tanpa mengeluarkan duit sepeserpun untuk menyuapnya. Selain vino adalah seorang bad boy kelas kakap, ganteng, dan jomblo, ia juga mempunyai keahlian mempengaruhi orang-orang, seakan-akan perkataan yang keluar dari mulut dustanya itu betul. Kalau nanti suatu saat vino menjadi seorang diplomat, pasti namanya sudah terkenang dari generasi ke generasi karena cara bicaranya yang seolah menghipnotis semua untuk mempercayainya.

Akhirnya tanpa berfikir panjang petugas satpam itu segera membukakan pintu gerbang sekolah

"Makasih pak telah membukakan pintu gerbang buat saya" ucap vino sambil menunduhkan kepalanya dan terkekeh pelan. Dengan wajah tanpa dosa dan salah vino pun berhasil melewati gerbang sekolah.

Kelas vino berada di lantai tiga. Tinggal satu tangga lagi ia akan sampai di kelasnya, tetapi pada saat ia berjalan menaikin tangga terakhir, vino melihat dua cewek yang sedang bertengkar. Salah satu dari kedua cewek itu ada yang terduduk di lantai dan satunya lagi sedang berdiri di hadapanya.sepertinya vino mengenali cewek yang sedang berdiri itu, yah namanya Elisa, teman sekelas vino, dan juga salah satu dari puluhan siswi-siswi SMA GARUDA yang mengaku fans dari seorang vino chandra.

"asal lo tau, kata maaf nggak bisa selesaiin masalah lo dan gue" ucap elisa tegas dan marah.

"Tapi kak, i...ni kan sudah terja....." cewek yang terduduk di lantai belum selesai bicaranya tiba-tiba satu tamparan keras mengenai pipinya. Sontak ia pun terdiam. Tiba-tiba tanpa disadari, setetes demi setetes air mata telah membasahi pipinya.

"Lo nggak tau gimana sakitnya tangan gue yang lo tabrak!" tegasnya "Makanya kalau jalan pakai mata, bodoh" ucapnya lagi sambil menjambak rambutnya.

Vino hanya terdiam ditempat dan melihat penindasan itu. Vino ingin rasanya menolong cewek yang di tindas elisa itu, tapi ia berpikir untuk apa ia tolong? Toh, dia bukan siapa-siapanya vino.

Tetapi, Pada saat itu entah kenapa ia merasa kasihan kepada cewek itu, padahal selama ini vino sudah biasa melihat penindasan seperti itu dan selalu bersikap dingin terhadap orang-orang disekitarnya. Tetapi baru kali ini batinya berkata sebaliknya

Iya. bilang vino salah, vino laki-laki yang bodoh, pengecut yang tidak punya rasa empati, yang hanya bisa diam melihat seorang wanita yang ditindas.

Elisa terus menjambbak rambutnya dan menendang-nendang bukunya sehingga berceceran di lantai.

pada saat itu entah kenapa kakinya tergerak dengan sendirinya berlari menuju cewek yang malang itu.
"Elisa!!! ini sudah cukup!!" Bentak vino tegas sambil melepaskan tanganya elisa yang memegang rambut wanita malang itu.

"Vi...vino, kenapa lo ada disini?" Ucap elisa dengan suara yang kaku sambil menatap vino.

"Mending lo balik ke kelas lo, kalau nggak, lo akan berakhir di ruang BK"

'Ciss' gumamnya pelan kemudian ia memalingkan wajahnya ke cewek yang ia tindas itu

"Hei cewek gila!, urusan kita belum selesai, awas saja lo!" Ucap elisa sambil menunjuk cewek itu lalu berjalan menaiki tangga.

_______________________________________

Bersambung...

Gimana? Pasti penasaran yah apa yang terjadi selanjutnya kan? Maaf sampai di sini dulu yah, hehe

Jangan lupa tinggalkan jejak dan beri support😊

Monokrom CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang