DUA

65 9 1
                                    

Awal berjumpa jadi cinta, apakah itu yang dinamakan fall in love?

※※※

"Lo gak apa apa-apa kan?" Tanya vino yang duduk di sampingnya.

Tiba-tiba cewek itu memeluk vino sambil menangis tersedu-sedu dan mengucapkan kalimat 'Terima kasih' berulang-ulang kali kepada vino.

Vino ingin melepaskan pelukanya itu, Tetapi pada saat itu ia merasakan ada kehangatan seolah-olah batinya menolak untuk melepaskan pelukannya itu dan seluruh masalah yang ada di benaknya hilang seketika. 'Apakah ini yang namanya pelukan kasih sayang?' Pikir vino

"Ja...jangan pergi kak, aku takut" peluk cewek itu sambil menagis.
Wanita itu memang tidak tau diri, tidak tau malu, memeluk seseorang yang bukan siapa siapanya. Tetapi, pada saat itu dia tidak memikirkan itu, yang dia pikir hanyalah sekarang ini ia membutuhkan perlindungan dari seseorang.

"Udah, jangan nangis, dia sudah pergi kok" Ucap vino sambil mengelus punggungnya

Tempat itu pun hening selama beberapa menit. Akhirnya, pada saat pikiran cewek itu sudah normal. Ia pun baru menyadari kalau dia sedang memeluk seseorang yang tidak ia kenal. Lantas segera melepaskan pelukanya lalu menghapus air matanya yang sudah tergenang membasahi pipinya.

"Mm...maaf kak, aku tadi gak bermaksud macam-macam kepada kakak, aku tadi sa...sa..sangat....."

"Udah, ga apa-apa kok, aku udah lupain soal kejadian tadi" vino langsung memotong kalimatnya sambil memungut buku-buku yang berserakan.

"Lo gak kenapa-kenapa kan? Ga ada yang sakit kan?" Ucap vino memastikan.

"Nggak kok kak, aku baik-baik saja, cuman....kacamata aku hilang".

"dari tadi aku mencari kacamataku yang hilang di sekitar sini cuman ga dapet-dapet " Ucap wanita itu dengan senyuman kecil nan indah di wajahnya.

Vino pun terkesima melihat senyumanya yang mempesona itu.

'Nih cewek cantik juga' gumamnya pelan di dalam hati

"Kok bisa hilang, gimana ceritanya?" Ucap vino penasaran

Cewek itu terdiam sejenak. Ia tidak mau ceritakan kepada vino soal kacamatanya yang hilang akibat ulah kakak kelasnya yang suka ngebuly dia. Akhirnya dia mengganti topik pembicaraan.

"Ngomong-ngomong nama kakak siapa? Nama aku vina, makasih ya telah nolongin aku" Ucap vina sambil mengangkat tanganya untuk berkenalan.

Vino pun mengagguk sambil berjabat tangan dengan vina. "Nama gue vino chandra, panggil vino saja, oke?

Seketika tangan vina pun bergetar. Barusan ia baru menyadari bahwa yang menolongnya adalah seorang most wanted di skolah ini yang dicap sebagai badboy di sekolahnya. 'Jadi ini yang namanya vino chandra' gumam vina di dalam hati.

"Ehh, lo kenapa? Ada yang sakit ya?"

"Nggak kok kak v..vi..vino"

"Beneran ga apa-apa?Soalnya tangan kamu gemetaran"

"I..iya beneran nggak apa-apa" Ucap vina dengan ekspresi yang kaku.

Kring! kring! Kring!

Terdengar suara bel yang menandakan jam pelajaran pertama telah usai. vina langsung bergegas mengambil buku-bukunya yang telah di susun oleh vino dan beranjak pergi meninggalkanya tanpa menghiraukan tujuan awalnya yaitu untuk mencari kacamatanya yang disembunyikan oleh kakak kelas yang suka membully nya.

Vino pun melihat punggung cewek itu berlari menuruni tangga sampai kecil, kecil dan akhirnya pun menghilang. Lalu ia mengangkat kedua tanganya dan melirik kedua telapak tanganya Sambil bergumam 'Bodoh, bodoh, sangat bodoh. Kenapa gue harus menolong dia, dia bukan siapa siapanya gue' Gumam vino pelan.

Vino melirik jam tanganya yang sudah menunjukan pukul delapan, ia pun bergegas menuju ke kelasnya.

Saat sampai di depan kelasnya, vino pun masuk tanpa mengucapkan salam kepada guru yang sedang mengajar dan langsung duduk di kursi kekuasaanya.

"Vino chandra!!! Dari tadi kamu kemana saja?! Kenapa baru datang!!" Ucap bu eva yang sedang mengajar di kelasnya pada saat itu.

"Iya bu, saya juga tau, saya punya jam kok. Ibu gak usah ngingetin saya segala"

Ibu eva yang sudah gak tahan dengan kelakuan vino, akhirnya ia memilih untuk mengusirnya.

"Keluar kamu! Gak usah ikut pelajaran saya!"

"Baru juga duduk bu, udah disuruh keluar saja, nggak sopan" Vino meledek ibu eva

"Kamu memang benar-benar ya!" Ucap bu eva, sontak ia mengambil penghapus papan tulis dan melemparkanya kepada vino.

Hap!
Dengan cepat vino menangkap penghapus yang di lemparkan bu eva dan berjalan keluar kelas. Tapi sebelumnya ia mengembalikan penghapus itu kepada bu eva dan berkata.

"Nih bu, jangan dibuang-buang. Nanti giliran ilang malah ngomel-ngomel"

Setelah itu ia melenggang keluar dari kelasnya dengan wajah tanpa salah dan dosa sedikitpun.

Vino pun berjalan melewati koridor lantai satu menuju rooftop.

Ketika vino di keluarkan dari kelasnya, ia selalu menuju rooftop untuk melihat pemandangan dan bersantai-santai di sana.

______________________________________

Bersambung......

Akhirnya rasa penasaran kalian dh hilang kan?😅 hehe

Sampai sini dulu ya ceritanya, jangan lupa tinggalin jejak ya gaess😊

Monokrom CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang