LIMA

41 4 1
                                    

Ingat ya sebelum menghina orang lo liat diri lo terlebih dahulu, mungkin lo yang lebih hina dibandingkan orang yang lo hina!!

※※※

Vino duduk bersama ketiga sahabatnya di sebuah cafe, tempat biasa mereka nongkrong.

Ardi memanggil salah seorang pelayan untuk memesan minuman dan beberapa cemilan.

"Mau pesan apa tuan?" Tanya pelayan itu sambil memberi buku yang berisi menu makanan dan minuman.

Mereka bertiga pun mengambil buku menu makan dan memilih menunya, pelayan itu pun menulis pesanan
dengan sigap. Beberapa menit kemudian pesanan mereka sudah terhidangkan di atas meja.

Vino mengeluarkan sebungkus rokok dari sakunya dan membagikanya kepada ketiga temanya lalu mereka terhanyut dengan kenikmatan yang sementara.

"No lau tau gak, nama lo jadi hot news di sekolah" ucap ilham membuka topik pembicaraan.

Vino mengernyikan dahinya dan meolotot kearah ilham

"Serius lo?" Tanya vino

"Yeee... gue serius banyak fans lo yang membicarakan lo katanya gara gara lo pelukan sama si queen book di tangga sekolah pagi tadi" jelas ardi. Kemudian ia menambahkan lagi "kalau lu gak percaya, coba lu tanya burhan sama ilham, bener kan?"

seketika burhan dan ilham menggangguk bersamaan.

"Queen book? Siapa dia? gue gak kenal" jawab vino datar.

Seketika ardi, ilham dan burhan matanya melotot ke arah vino

"Lo seriusan gak kenal si queen book?" Tanya burhan memastikan.

Vino menggeleng kepalanya.

"Queen book itu julukan dari siswi di kelas 11 IPA, dia seorang kutu buku yang sangat pintar dan dia selalu menang dalam kompetisi, jadi dia sangat berjasa karena telah mengharumkan nama sekolah SMA GARUDA" puji burhan, kemudian ia melanjutkan. "kalau gak salah namanya...."

"Vina" sahut ilham.

"Yah vina, namanya vina" jelas burhan.

Sepertinya nama vina tidak asing bagi vino, rasanya ia mengenalnya. Vino terus mengingat-ngingat dan akhirnya ia tersadar 'Oh kejadian yang itu'.

"Apaa!!" Ketiga temanya menyahut serentak. Mereka penasaran tentang kejadiannya.

"Kalian kenapa sih natap gue gitu, sangat jijik gue liat sifat homo kalian kalau dah kumat" vino terkekeh perlahan karena ucapanya

"Jelasin ke ke kita gimana lo bisa sampai meluk si kutubuku itu" tanya ilham penasaran.

"Bukan gue yang meluk dia, tapi dia yang meluk gue" ucap vino dengan malas, ia malas mau menceritakan kejadian yang menurutnya tidak penting. Tetapi ketiga temanya sangat penasaran. Mereka bersih kukuh mmaksa vino untuk menceritakanya.

Kalau sudah begini mustahil kalau bisa ditolak.

Vino menarik nafasnya perlahan dan ia mulai menceritakan kejadianya secara rinci.

Ardi, ilham dan burhan pun mengangguk paham yang vino ceritakan.

"No, menurut lo dia cantik ga?" Tanya ardi dengan maksud mau menjodohkan.

"Yah, sama seperti cewek yang lain" dengus vino datar.

Sampai sekarang vino menganggap semua cewe itu sama, tidak ada seorangpun cewek yang spesial menurutnya. Terkecuali neneknya.

Monokrom CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang