TUJUH

32 5 2
                                    

"lo?! kenapa lo bisa ada disini? dan kenapa lo lemparin gue pake buku-buku itu?"

______________________________________

"Mampus lu! Tidur aja sampai besok di sana!" Ucap elisa pelan

"Kak, bukain pintunya, plis" mohon vina dengan air mata yang keluar dari kelopak matanya, lagi-lagi ia menangis.

Elisa tidak menghiraukan ucapan vina yang memohon-mohon untuk membukakan pintu perpustakaan untuknya, bahkan setelah ia mengunci vina di dalam perpustakaan ia malah pergi meninggalkanya.

Entah bagaimana elisa berhasil membuat vina berada di ruang perpustakaan lalu meguncinya dari luar dan membiarkanya begitu saja.

Semenjak elisa bertemu dengan vina ia merasa hubunganya dengan vino semakin jauh dan ia selalu disalahkan di mata vino dan itu sangat membuatnya kesal, akhirnya ia mempunyai rencana untuk memberinya pelajaran agar cewek itu tau gimana rasanya kalau sedang berurusan denganya.

※※※

Suasana di kelas vino seperti pasar, sangat berisik. Walaupun kelas vino adalah kelas IPA tetapi saja sama, berisik.

Pelajaran terakhir sangatlah membosankan bagi vino karena guru yang bersangkutan tidak masuk ke kelasnya sedari tadi karena lagi rapat mendadak. mereka hanya di titah untuk mengerjakan soal latihan yang ada di buku paket.

Dengan suasana yang membosankan dan juga dengan wajahya yang malas untuk mengerjakan latihan soal. Vino menempelkan wajahnya di meja dan membentuk pose duduk ternyamanya dan memulai untuk hibernasi.

'Bukk' terdengar bunyi meja yang dipukul dengan sekuat tenaga, vino pun terbangun dari mimpi indahnya dan baru menyadari seorang wanita yang berumur sekitar 35 tahun dan mempunyai wajah yang galak seperti serigala yang kelaparan sedang berdiri di depanya dengan ekspresi marah, tamat sudah riwayat vino kali ini.

"Tugas latihanya mana?" Tanya ibu rima-guru ter K-I-L-L-E-R SMA garuda,

"Belum selesai bu, masih kurang tiga nomor lagi" jawab vino dengan santai, mungkin hanya vino yang tidak takut dengan ibu rima, toh beliau adalah bibinya?

dan juga vino mempunyai prinsip "gue bossnya, dan gue yang mengatur" dan karena prinsip itulah yang membuatnya keras kepala kepada orang-orang yang mau mengatur dan menasehatinya.

"Kamu kerjakan sampai selesai baru bisa pulang, dan untuk yang lainya silahkan pulang duluan!" Tegas ibu rima.

Sentak semua murid berkata 'iyaa buu!!' Lalu satu per satu murid berjalan keluar,

Hanya tinggal vino dan bu rima saja yang berada di kelas itu.

"Kamu kenapa keras kepala gini no, kamu gak kasian sama omah apa liat tingkah kamu" ibu rima mulai untuk menasehatinya

"Kalau mau marah, marah saja vino, nggak usah bawa-bawa nama omah" ucap vino dengan kesal, vino sangat tidak suka kalau nama neneknya di bawa-bawa dalam urusanya

"Kamu ini kalau guru sedang menaskahmu gak usah bantah ataupun jawab, itu tidak sopan!" bentak ibu rima

"ibu gimana sih nanti kalau saya diam ibu suruh saya jawab, kalau saya jawab ibu marah-marah"

Monokrom CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang