Lahir dari pasangan seorang balerina dan danseur, membuat Park Jimin mewarisi bakat kedua orang tuanya. Sejak kecil, ia sudah diajarkan untuk menari. Kecintaannya pada menari pun tumbuh seiring berjalannya waktu.
Namun, ternyata takdir tidak selalu berjalan mulus. Ketika ia masih berusia 9 tahun, sang ayah mengalami cedera parah yang akhirnya membuatnya tidak dapat menari lagi dan menjadi depresi. Entah mengapa, sejak saat itu, ayahnya jadi sering memukulinya dan juga sang ibu.
Hingga suatu hari, sebuah kejadian yang mengubah hidupnya terjadi pada malam itu. Ketika itu ayah dan ibunya terlibat perdebatan sengit. Tiba-tiba saja, ayahnya mengambil sebuah pisau dapur dan malam itu juga, Jimin kecil menjadi satu-satunya saksi mata sebuah pembunuhan sadis terhadap ibunya.
Jimin kecil yang ketakutan akhirnya berhasil keluar dari rumah. Namun, nahas, sebelum ia sempat menyadarinya, sebuah mobil menabraknya dan segera membuatnya kehilangan kesadaran.
Ketika dirinya terbangun, ia seolah berada di dunia yang berbeda. Mr. Kim, orang yang menabraknya malam itu, tiba-tiba saja memutuskan untuk merawatnya dan membawanya pulang. Sedangkan sang ayah tidak pernah lagi terlihat sejak saat itu.
Kehidupan barunya pun dimulai. Mr. Kim memiliki seorang anak lelaki yang sebaya dengannya bernama Kim Taehyung. Awalnya anak itu menolak keras kedatangan Jimin di rumah mereka. Namun seiring berjalannya waktu, mereka justru menjadi begitu dekat. Bahkan Jimin-lah satu-satunya orang yang selalu menemani Taehyung bermain ketika kedua orang tuanya sedang sibuk dengan aktivitas masing-masing.
.
.
.
"Hey~ Jimin-ah~ Lihat, sepertinya pangeran yang akan menjemputmu hari ini telah hadir." Kata Taemin, salah satu rekan dance Jimin ketika melihat sosok tampan yang datang dari arah kejauhan.
"Huh? Siapa yang kau maksud itu, hyung?" Tanya Jimin tanpa mencoba untuk melihat ke arah yang dimaksud.
"Si Kim itu."
Karena merasa cukup penasaran, ia pun akhirnya menoleh ke arah pintu masuk ruangan dan menemukan sosok pria dengan tinggi 179 cm dan mengenakan setelan jas hitam sedang bercakap-cakap dengan ketua dance crew. Pria yang baru saja datang itu adalah Kim Seokjin.
"Apa yang akan kalian lakukan malam ini, huh?" Tanya Taemin menatap curiga. "Ingat, besok adalah hari pementasan. Aku tidak ingin mendengarmu datang terlambat untuk rehearsal."
"Tentu saja tidak. Kami hanya akan... makan malam bersama." Dusta Jimin.
"Ck, ck, jangan bersikap seolah aku baru mengenalmu kemarin. Aku tahu betul bagaimana sikapmu ketika sedang berbohong." Kata Taemin.
Jimin terkekeh. "Tenang saja, hyung. Kau tidak perlu khawatir."
Taemin tersenyum jahil. "Baiklah, sampai bertemu besok pagi."
Jimin tersenyum malu. "Sampai jumpa."
Namun senyumnya segera memudar ketika ia mendengar seorang gadis berkata, "Kau lihat si Park itu? Bukankah kemarin ia baru saja pulang bersama Taehyung. Lalu hari ini, ia pulang bersama sepupunya. Huh, apa ia tidak punya malu?" Dari suaranya pun, Jimin dapat mengenalinya sebagai salah seorang juniornya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Partner | Namjin [End]
FanfictionOrang-orang mengira bahwa hubungan Kim Seokjin dan Kim Namjoon hanyalah sebatas partner bisnis saja. Padahal, sebenarnya lebih dari itu.