10. Mourning

4.1K 388 34
                                    

"Aku ingin bunga yang ini." Kata Namjoon seraya menunjuk ke arah sebuah wadah yang berisikan puluhan tangkai bunga anyelir berwarna putih. "Tolong kirimkan karangan bunganya ke alamat ini setelah jadi nanti." Ia meletakkan selembar kertas berisikan alamat.

"Baik." Si wanita paruh baya pemilik toko bunga mengangguk paham. Ia segera memerintahkan dua orang pegawainya untuk merangkai karangan yang diminta. "Kau tak ingin bunga yang lainnya juga?" Tanyanya.

Namjoon melihat ke arah sekelilingnya sejenak. Pandangannya terjatuh pada wadah lainnya yang berisikan bunga tulip merah. "Aku ingin bunga ini juga. Untuk yang ini dijadikan buket biasa saja."

"Baiklah."

Setelah selesai membayar, ia segera keluar dari toko dan masuk ke dalam mobilnya. Ia pun melajukan mobilnya menuju tempat yang akan ia datangi. Setelah kurang lebih 30 menit perjalanan, ia pun sampai di tujuan. Tempat itu tidak terlalu ramai. Suasana duka terlihat jelas menyelimuti.

TRAGEDI TERBAKARNYA RESTAURANT 'LA D STAR' PADA MINGGU MALAM MENEWASKAN SATU ORANG KORBAN BERNAMA KIM SEOKJIN (28). BELUM DIKETAHUI PASTI PENYEBAB KEBAKARAN, NAMUN DIPERKIRAKAN PIHAK RESTAURANT MENGALAMI KERUGIAN YANG CUKUP BESAR.

Setelah memarkirkan mobilnya, Namjoon pun keluar dari mobil. Ia merapikan kemeja hitamnya sejenak. Rasa gugup mulai meluap hingga membuatnya gelisah. Ia mencoba mengatur deru nafasnya dan mulai berjalan memasuki bangunan bernuansa putih pucat itu.

Suara tangisan sesenggukkan segera menyambut pendengarannya bahkan sebelum ia memasuki ruangan utama. Membuat atmosfer di tempat itu terasa begitu memilukan. Belasan pasang mata segera tertuju padanya ketika ia memasuki ruangan tersebut.

Di salah satu sisi ruangan, terdapat sebuah karangan bunga yang sangat besar membentang dari satu sisi ke sisi lainnya. Di bagian tengahnya, ada sebuah foto yang memperlihatkan wajah seorang pria tampan yang sedang tersenyum. Lalu, ada dua orang yang berdiri tak jauh dari karangan bunga dengan pakaian serba hitam yang Namjoon kenali sebagai saudara kembar dan adik sepupu Seokjin. Tak jauh dari mereka, ada pula Moon Byulyi yang menatap sendu ke arah karangan bunga.

Namjoon pun melakukan yang sudah semestinya, yaitu mengucapkan salam, membakar dupa, dan membungkuk kecil sebanyak dua kali, satu kali kepada karangan bunga tersebut, dan satu kali lagi kepada kedua orang itu.

"Namjoon-ssi."

Ia segera menoleh ke arah sumber suara dan menemukan bahwa Taehyung-lah yang baru saja memanggil namanya. "Ya?"

Di luar dugaan, pemuda itu justru terlihat tersenyum bengis. "Katakan saja, bahwa kaulah yang telah membunuh kakak sepupuku." Seluruh pasang mata segera tertuju pada mereka.

Keheningan mengisi selama beberapa saat yang terasa lama.

"Alasan?" Tanya Namjoon dengan ekspresi setenang mungkin.

"Pertama-tama, polisi mengatakan bahwa mereka menemukan ponsel Seokjin hyung dalam keadaan yang telah dirusak. Dan anehnya lagi, mengapa ia tetap berada di dalam bangunan ketika para pengunjung lainnya berlari keluar? Ini semua terlalu janggal, seperti disengaja."

"Lalu?"

Yang lebih muda terlihat mencoba untuk menahan amarahnya. "Salah seorang temanku mengatakan bahwa ia melihatmu berada di restaurant itu bersama dengan Seokjin hyung malam itu."

Partner | Namjin [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang