Iri. Itulah satu kata yang muncul di benak Byulyi sekarang. Ia tidak benar-benar mengenal saudara kembar Seokjin itu. Bahkan mungkin mereka tidak pernah bertemu lebih dari tiga kali sebelumnya. Namun satu hal yang dapat dipastikan, ia pastilah orang yang sangat beruntung karena kedatangannya bahkan dijemput oleh tiga orang tampan sekaligus, yaitu Seokjin, sepupunya, dan juga pemuda Park yang sebenarnya tidak Byulyi ketahui jelas asal-usulnya tersebut.
"Kapan noona akan datang, hyung?" Tanya Taehyung terlihat tidak sabaran.
"Entahlah. Seharusnya sebentar lagi sampai." Jawab Seokjin ragu. "Nah, itu dia."
Pandangan ketiga orang lainnya segera beralih ke arah yang ditunjuk oleh Seokjin. Terlihat seorang wanita dengan rambut hitam legam dan juga pakaian modis berjalan ke arah mereka. Tak lupa dengan sebuah koper besar yang digeretnya.
Ia terlihat mengamati sekelilingnya sejenak sebelum akhirnya netranya menemukan sosok Seokjin. "Oppa!" Pekik wanita itu seraya mempercepat langkahnya dan segera memeluk sang saudara kembar tercinta.
Seokjin segera balas memeluk wanita itu erat. "Astaga kau makin gendut saja."
"Huh! Beginikah caramu menyambut adikmu yang baru saja pulang?" Gerutu wanita itu setelah pelukan mereka berakhir.
Seokjin terkekeh pelan. "Bagaimana kehidupanmu di sana? Apa kau masih suka buang air besar di celana?"
"Aku tidak pernah begitu!" Wanita itu memukul dadanya pelan sementara yang bersangkutan hanya terkekeh pelan.
"Noona, apa kau tidak merindukanku?" Tanya Taehyung terlihat memelas.
"Taehyung!" Kini wanita itu beralih pada sang sepupu. Memeluknya sama eratnya dengan saudara kembarnya. "Terima kasih telah menyempatkan diri untuk menjemputku."
"Tentu saja, noona."
"Ah, kalian juga." Kini ia beralih pada Jimin dan Byulyi. Menyalami mereka sebentar sebelum akhirnya melanjutkan, "Terima kasih juga untuk kalian."
Byulyi ingin sekali mengatakan bahwa sebenarnya ia datang hanya karena disuruh oleh Seokjin. Namun pada akhirnya ia memilih untuk hanya tersenyum canggung.
"Oppa! Kau tidak ingin menraktirku makan?" Wanita itu kembali pada Seokjin.
"Huh? Baiklah. Karena aku begitu merindukan saudara kembarku tercinta ini, aku akan menraktir kalian semua." Kata Seokjin yang segera disambut dengan sorak girang oleh dua orang Kim lainnya.
.
.
.
"Jadi kau benar-benar berhasil menggaet RM Company menjadi mitra kerjamu?" Tanya Jisoo membulatkan matanya.
Kini kelima orang itu telah berada di sebuah restoran soju yang terletak tak jauh dari bandara. Sengaja Seokjin memesan ruangan khusus VIP agar acara makan mereka tidak terganggu.
Seokjin mengangguk bangga. "Memangnya mengapa?"
"Ah, bukankah RM Company itu begitu picky dalam memilih mitra kerja sama? Apa yang kau lakukan untuk membuat mereka mau menerima perusahaanmu?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Partner | Namjin [End]
Fiksi PenggemarOrang-orang mengira bahwa hubungan Kim Seokjin dan Kim Namjoon hanyalah sebatas partner bisnis saja. Padahal, sebenarnya lebih dari itu.