Pacar adalah seseorang
Yang di takdirkan untuk saling melengkapi dan memahami satu sama lain.
Gadis itu merisaukan kekasihnya,lelaki itu tak online. Apakah ia baik baik saja? Beberapa saat kemudian lelaki itu menghubungi gadis berkulit sawo matang ini. Sang gadis kembali tenang karena tau lelaki nya ini sedang berlatih taekwondo.
Dia lupa jika lelakinya akan mengikuti lomba taekwondo di bulan depan. Gadis ini memberikan semangat kepada kekasihnya. Ia ingin sekali melihat dan bersorak ria mendukung kekasihnya. Namun sepertinya mustahil,itu tidak akan terjadi.
Karena ia tau pasti orang tuanya tidak mengizinkan apa lagi itu di luar kota. Mungkin difa hanya bisa mendoakan yang terbaik untuknya.
"Lu nyakin? Mau ikut lomba itu? Gue ga tega ngeliatnya" ucap gadis berkulit sawo matang itu. Ia tidak bisa melihat lelakinya ini di pukuli,di tendang oleh lawannya nanti.
"Gue nyakin lah,itu impian gue"ucap defan menyakinkan difa. Difa senang lelakinya ini bersemangat untuk menempuh kejuaraan. Apa lagi lelaki itu punya bakat dalam taekwondo? Tentu difa sebagai pacar harus mendukungnya.
"Gue nyakin lu pasti menang,ntar kalo lu lomba di video ya? Gue mau lihat. Karena ga mungkin gue ngeliat secara life streaming."ucap gadis berkulit sawo matang itu. Lelaki itu mengiyakan permintaan gadis ini,ia tau pasti difa ingin sekali menghadiri kejuaraannya nanti.
"Tapi gue ga tega def,lu di tendang di pukul,kalo lu babak belur gimana?" Ucapnya khawatir. "Gue lawan lah,masa iya ga gue lawan?" Ucap defan menjawab pertanyaan kekasihnya itu.
Mereka asik mengobrol,hingga membuat difa melupakan masalah dengan abangnya itu. Lelaki ini mampu membuat mood difa kembali membaik. Lelaki itu dengan terpaksa mengakhiri obrolan mereka. Karena ia harus pulang,namun cuaca yang buruk membuat difa semakin risau.
Ia menyuruh lelaki nya untuk berteduh,namun lelaki itu bandel. Tidak mau mendengarkan perkataan nya. Lelaki itu tetap pulang dengan badan yang kehujanan. Sesampai di rumah,ia membaca pesan dari sang kekasih.
Defan's prov
Kang halu ❤ : Kalo sampai rumah langsung mandi,minum air hangat,minum tolak angin,badannya di kasih penghangat biar hangat,jangan lupa juga makan karena kalo ga makan ntar masuk angin
"Difa,lu terlalu ngekhawatirin gue. Padahal diri lu lebih rapuh di bandingkan gue. Tapi lu tetep ae peduli ke orang lain disaat orang lain itu aja ga peduli ke lu"
Gue ngerasa gue terlalu cuek ke difa,mungkin difa sakit hati gegara tingkah laku gue ke dia. Omongan sama ketikan gue mungkin membuat dia kecewa.
"Maafin gue dif,gue ga kaya cowo lain yang jaga lu,yang ngerawat lu,yang perhatian,yang romantis,bahkan gue jauh dari tipe cowo lu,tapi lu tetep aja nerima gue,walaupun lu selalu ngambek,selalu marah,selalu cemburu,selalu cerewet,tapi gue nyakin itu ada alasannya,yaitu lu cinta sama gue" ucap gue bermonolog.
Gue itu heran sama difa,gadis itu selalu ceria kebalikan sama gue. Mungkin kepribadian gue aama difa bertolak belakang. Dan semoga difa bisa ngertiin sikap gue yang dingin ini.
Difa's prov
Defan itu suka buat gue khawatir, masa hujan hujan gini dia naik motor? Gimana kalo jalannya licin? Apa lagi dia kalo naik motor itu kaya kesurupan setan.
"Gue khawatir sama lu,tapi lu di khawatirin malah ga mau" ucap ku monolog. Gue ngirim voice note,merekam suara ngambek gue. Jelas gue khawatir sama bayi tua itu. Walaupun dia cuek dan nyebelin tetep aja dia pacar gue.
Sorry author lagi jarang ngepost,lagi bingung aja sama kelanjutan ceritanya. Btw bisa kasih pendapat? Bagaimana alur ceritanya? Author juga mau berterimakasih karena suka membaca dan memberi vote pada cerita ini. Tetap simak cerita si defan dan difa ya? Happy reading...
Apta defan mourice
KAMU SEDANG MEMBACA
A Withered Rose [COMPLETE]
Teen Fiction"Apa yang kamu genggam akan pergi dan yang menggenggam kamu dari jauh akan mendekat" Mawar itu telah layu karena kesalahanmu sendiri.Hancurnya sebuah hubungan karena hilangnya rasa kepercayaan.Lantas bagaimana kelanjutan kisah nya? Akankah hati yan...