Hay gaesss👋👋
Jangan lupa VOTE COMMENT yess :)
Happy Reading :**
***
Aldo merasa heran dengan dirinya. Kenapa dia bisa merasa sebegitu penasaran dengan seseorang, bahkan orang itu belum di kenalnya--sebut aja orang asing. Ini tidak seperti dirinya, yang selalu tidak memperdulikan sekelilingnya, kecuali kepada keluarga dan teman-temannya. Dan ini tidak bisa dibiarkan.
Aldo berpikir mungkin ini hanya rasa penasaran sesaat, jangan sampai sama seperti dulu. Aldo tidak akan membiarkan rasa ini menjadi lebih.
Oh iya.
Perkenalkan namanya Aldo Bimaji Bharmanto. Tampan, cerdas dengan IQ yang di atas rata-rata, dan berpostur tubuh tinggi dengan kulitnya yang agak kecoklatan. Anak dari pengusaha besar otomotif di kotanya dan tinggal di sebuah perumahan elit yang harganya jangan ditanya lagi. Selama beberapa tahun ini dia tinggal hanya berdua dengan Papahnya, sedangkan Mamanya sudah pergi terlebih dahulu untuk selamanya dan meninggalkan Aldo serta Papahnya di dunia fana ini.
Teman? Aldo punya kok. Walau sifat Aldo dingin dan tak berperasaan, Aldo juga manusia yang membutuhkan teman untuk bersosialisasi dan membantu Aldo ketika sedang susah.
Sayangnya, sekarang teman-temannya itu tidak lagi satu sekolah. Tapi itu tidak membuat mereka menjauh, justru mereka tambah sering bertemu dan meluangkan waktu bersama.
***
Pulang sekolah Alesya tidak langsung pulang ke rumah. Dia mampir ke tempat yang akan membuat orang-orang mengkerutkan keningnya karena melihat Alesya masuk ke tempat yang tidak setipe dengan Alesya.
Studio tari. Itu adalah tempat yang saat ini dituju oleh Alesya. Aneh bukan? Alesya yang sifatnya seperti kutub itu justru hobby dengan menari khususnya dance. Dari kecil Alesya memang sudah aktif di bidang dance bahkan dia rela pergi samapi ke luar negeri hanya untuk mengikuti kompetisi dance dari idola favoritnya.
Sampai di tempat studio, Alesya langsung masuk ke dalam karena sebelum sampai tadi Alesya sudah membuat janji dengan pengurus studio untuk dia sewa selama beberapa jam dan Alesya juga sudah sering menyewa di studio itu jadi pengurus tidak perlu curiga atau merasa heran ketika Alesya dengan leluasa keluar masuk.
Tiba di ruangan yang temboknya penuh dengan kaca full body, Alesya meletakkan tasnya terlebih dahulu di loker yang sudah di sediakan dan mengambil pakaian ganti untuk mengganti seragamnya. Setelah itu Alesya mengkuncir rambutnya menjadi ekor kuda agar tidak mengganggu.
Sebelum pemanasan Alesya menyalakan musik agar tidak sedikit sepi menggunakan speaker yang di hubungkan dengan ponsel yang sudah disedikan oleh studio. Setelah itu Alesya mulai melakukan pemanasan selama beberapa menit untuk merenggangkan badannya.
Musik yang tadinya berbeat sekarang berganti menjadi slow. Alesya yang sudah selesai pemanasan pun mulai melakukan gerakan free style sambil mendengarakan lagu yang sedang diputar untuk menentukan beat-atau ketukan- dari lagu tersebut.
Entah kenapa Alesya merasa lagu tersebut cocok untuk dirinya. Penuh dengan kesedihan dan kehampaan. Walau lagu tersebut bernada slow, Alesya dengan lihai dapat mengikuti lagunya bersamaan dengan gerakan yang di buat oleh Alesya.
"One."
"Two."
"Three."
"Four."
Begitulah kata yang keluar dari mulut Alesya saat ini dan pandangan mata yang mengawasi gerakannya dari kaca. Berhitung dari satu sampai delapan, lalu di ulang lagi untuk menentukan beat yang pas dengan lagu dan gerakan yang di buat olehnya.
Alesya yang merasa haus pun segera istirahat sebentar untuk minum. Dia berjalan menuju keluar ruangan dan berhenti di dekat pintu untuk mengambil minuman, karena di studio ini sudah dilengkapi dengan berbagai fasilitas bagi pengguna studio salah satunya adalah lemari pendingin yang berisi banyak minuman dari berbagai rasa dan merek.
Alesya mengambil minuman isotonik setelah itu masuk kembali ke ruangan.
Dengan tubuh yang disandarkan di tembok Alesya meminum minumannya, sambil sesekali mengatur napas Alesya melap keringat di wajah dan leher. Baju yang tadi baru di ganti pun saat ini sudah sedikit basah oleh keringat.Sedikit lagi choreography yang di buat Alesya akan selesai. Melihat jam di dinding yang menunjukan waktu sudah hampir malam, Alesya segera bergegas untuk menyelesaikan kegiatannya, dan tidak lupa seperti biasa Alesya akan mevideo dirinya sendiri setelah choreography yang di buatnya fix selesai.
***
Sampai di rumah Alesya hampir mendekati makan malam. Setelah memparkirkan motornya di garasi, Alesya masuk kerumah dan melewati ruang keluarga. Melihat keadaan di ruang keluarga, Alesya hanya tersenyum sinis.
Tumben, orang tuanya jam segini sudah ada di rumah. Biasanya hampir tengah malam mereka baru pulang. Alesya yang melihat orang tuanya sudah ada di rumah pun merasa malas, di rumah pun mereka akan sibuk sendiri dengan ponsel dan laptop. Kenapa juga harus pulang kalau kegiatan mereka tidak jauh dari ketika mereka di kantor, sibuk dengan urusannya masing.
"Malam," ucap Alesya datar sambil melangkah melewati mereka untuk naik ke kamarnya.
"Malam juga sayang."
"Ya."
Balas mereka bersamaan. Alesya tidak memperdulikan lagi, dia tetap melangkahkan kakinya untuk sampai di tempat teritorialnya-kamarnya.
"Velo," panggil Ibu Alesya, karena merasa tersinggung dengan tindakan Alesya.
Alesya yang di panggil pun menghentikan langkahnya yang hampir mencapai anak tangga. Tanpa menoleh Alesya menjawab dengan ketus, "Apa?"
"Kamu tidak mau salim dulu gitu sama orang tuamu? Datang-datang langsung nyelonong pergi, tidak ada sopan santunnya," kata Ibu Alesya tidak percaya dengan tingkah laku anaknya.
"Buat apa?" tanya Alesya balik.
"Kamu ya--," kata-kata Ibu Alesya pun langsung di potong oleh Alesya.
"Yang penting saya tadi sudah menyapa," balas Alesya datar dan setelah itu dia melanjutkan langkahnya untuk ke kamar.
Melihat anaknya yang semakin hari semakin keterlaluan Ibu Alesya merasa marah, sedangkan Ayahnya hanya diam dan masih asik dengan dunianya sendiri seolah tidak terjadi apa-apa walau telinganya mendengarkan percakapan anatara istri dan anaknya tadi."Dasar anak tidak tahu di untung, kamu ya Velo!!" teriak Ibu Alesya marah bertepatan dengan suara bantingan pintu dari kamar Alesya.
***
TBC
.
.Ayolahh teman-teman, jangan pelit-pelit buat pencet bintang di bawah pojok ya. Tenang aja gratis kok, kalau boleh comment nya juga yaaa biar tambah semangattt heheh :D
-18520-

KAMU SEDANG MEMBACA
Two Poles
Roman pour Adolescents(Follow dulu sebelum baca) Attention: Judul Awal Cold Girl diganti Two Poles . Mereka itu sama. Dingin. Datar. Yang membuat orang-orang heran adalah mereka berdua bisa bersama dengan sifat mereka yang sebelas duabelas. . . Ini adalah cerita tenta...