× Chat ×

5K 178 14
                                    

Pukul 02

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pukul 02.00 malam, ponselku kembali bergetar. Aku hanya menatapnya dengan kosong. Jam dinding di kamarku terus berdetak, tuk! tuk! tuk! Mengiringi detak jantungku yang tak kunjung tenang.

Ponselku terus bergetar karena ulah orang yang sama. Kim Taehyung, entah sampai kapan dia akan menerorku sepanjang malam seperti ini.

Mataku sudah terasa sangat berat, namun kantuk tak kunjung menyapa. Ponselku kembali bergetar. Kali ini sebuah panggilan yang masuk, namun kembali kuabaikan.

Sebuah pesan kembali masuk, tanpa sengaja aku membaca isi pesannya yang muncul di notifikasi.

"Tzuyu, aku rindu."

Aku mendengus, memilih memalingkan wajah seolah ia baru saja mengucapkan hal itu secara langsung kepadaku.

Rasa sesak kembali muncul setiap aku mengingatnya. Namun semua itu kembali pupus, diganti oleh rasa takut ketika ingatan baruku yang memutar kembali ketika aku mendapati Taehyung telah meregang nyawa di apartemennya.

Dengan setangkai bunga tulip ditangannya, Taehyung mati dengan keadaan tersenyum. Hal yang paling menyakitkannya adalah saat aku melihat melihat surat yang diselipkan di saku kemejanya.

"Aku akan menghubungimu."

Aku kembali menangis dan memeluk lututku dengan erat. Mungkin, itu sebabnya ponselku selalu berdering dengan nama Taehyung yang tertera di layarnya. Lelaki itu ingin menghubungiku, namun dengan bodohnya aku malah mematikan panggilannya dihari ketika ia meregang nyawa dikeesokan harinya karena ulah seseorang.

 Lelaki itu ingin menghubungiku, namun dengan bodohnya aku malah mematikan panggilannya dihari ketika ia meregang nyawa dikeesokan harinya karena ulah seseorang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
RANDOM 00.00Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang