× Chat pt.2 ×

2.1K 107 5
                                    

Ponselku kembali bergetar setelah beberapa menit senyap

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Ponselku kembali bergetar setelah beberapa menit senyap. Aku mulai berani mengangkat wajah dari lipatan lututku.

Aku tercekat, napasku semakin tersendat saat melihat presensi seorang lelaki yang tengah memunggungiku. Tanpa ia menunjukan wajahnya pun, aku sudah tahu kalau dia adalah Taehyung.

Entah ini hanya ilusi, atau benar-benar nyata. Otaku terasa buntu, sedang lidahku menjadi kelu begitu melihat wajahnya yang balik menatapku teduh.

Ia mendekat, sementara peganganku pada selimut semakin mengerat. Ponselku terus bergetar seiring pergerakannya yang seolah ingin mendekapku.

Mungkin, jika dia benar-benar manusia, aku akan dengan senang hati memeluk tubuhnya. Tapi kali ini situasinya lain.

Aku memejamkan mata saat ia menggerakan tangannya untuk mengelus wajahku. Namun air mataku kembali mengalir saat tak merasakan apapun dari sentuhannya selain hawa hangat yang menjalar setiap ia membelai pipiku.

Melihatnya dari dekat seperti ini, membuatku sadar kalau wujudnya yang saat ini terlihat tembus pandang.
"K—kau ... Kenapa aku bisa melihatmu?"

Taehyung tersenyum alih-alih menjawab, ia malah mengatakan, "aku merindukanmu." kelewat pelan untuk terdengar, namun runguku masih dapat menangkap maksud perkataannya.

Aku semakin menangis, rasa bersalah semakin menghantuiku. Disusul dengan penyesalan yang mungkin akan terus aku bawa hingga mati karena tidak sempat mengucapkan salam perpisahan pada lelaki yang sangat dicintaiku ini.

"Tzuyu, maafkan aku. Aku tidak bisa menemanimu lagi. Aku harus segera pergi." Taehyung kembali mengucapkan itu.

Aku menggeleng, "Tidak, kau tidak salah. Ini semua salahku—hiks."

Aku kembali menenggelamkan kepalaku pada lipatan lutut. Sementara ponselku terus bergetar tanpa henti sampai seseorang mendobrak pintu kamarku.

Bertepatan dengan kedatangan Jungkook, Taehyung menghilang di telan bayangan.

Jungkook langsung membawaku ke dalam dekapannya sementara aku terus menangis hebat. Dia terus menenangkanku sembari mengelus suraiku pelan. Aku meronta dengan tangan yang terus mencoba menggapai langit-langit.

Aku melihat beberapa orang berbaju putih mulai memasuki kamarku. Aku semakin menggila dan tepat ketika Jungkook mengecup keningku, aku dapat merasakan seseorang tengah menyuntikan sesuatu pada pergelangan tanganku.

Dan didetik ketika Jungkook membisikan, "gwenchana, kau akan segera sembuh." Aku tak sadarkan diri.

Ini lanjutan yg Chat ya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ini lanjutan yg Chat ya

RANDOM 00.00Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang