Semenjak bertemu dengan Pria mungil itu,Chanyeol di buat seperti pria gila.Tersenyum sendiri,melamun dan uring-uringan.
Jelas saja,ia ingin tau nama si mungil saja tak bisa,seakan-akan dunia merahasiakan dengan rapat.
Meminta bantuan Sehun,rasanya harga diri bisa terluka,apa lagi dengan mencari data lewat guru di sekolah,itu bukan gayanya.
Ia harus berjuang sendiri untuk mendapatkan si mungil.
Istilah,pucuk di cinta,ulang pun tiba memang benar adanya.
Menahan rindu ingin jumpa serasa terbayar dengan atensi pria mungil yang sudah mencuri hati dan juga fikirannya itu.
Si mungil tampak terkejut saat berpapasan dengannya,lucu dan juga menggemaskan di waktu yang bersamaan.
Chanyeol tidak membuang waktu berlama-lama.
Ia menghampiri si mungil dan membawanya masuk kedalam ruangan musik di sekolahnya.
"Kenapa kesini?" tanya Baekhyun bingung,jantungnya berdetak tak karuan.
Chanyeol hanya memandangi wajah menggemaskan Baekhyun.
Mati-matian untuk tidak mencium bibir tipis semanis madu itu terburu-buru."Siapa namamu?" tanya Chanyeol lembut.
"Mengapa ingin tau?" si mungil berbalik tanya.
"Tentu saja harus tau,kau sudah dengan lancang mengambil hatiku,aku perlu tau siapa pria manis di hadapanku yang berani mencuri hatiku" jawabnya sembari mempersempit jarak dengan Baekhyun.
Baekhyun tercekat,ini terlalu dekat,ia mendongak untuk melihat wajah pria yang sangat ia kagumi tengah menatapnya memuja.
Jantung berdegup dengan keras,lidahnya kelu,sial.
Kenapa ia selalu mati kutu jika berhadapan dengan Chanyeol.
Jangankan menyebutkan namanya,untuk bernafas saja sulit rasanya.
Aura dominant dan karisma yang di miliki Park Chanyeol mampu membuat orang lain kehabisan oksigen.
Chanyeol menunggu si mungil membuka suaranya dengan sabar.
Ia menyentuh rahang bawah si manis dengan lembut,membelainya dengan halus,dan ia terkekeh geli saat melihat bibir anak itu bergetar hebat dengan bola mata yang bergerak gusar,menggemaskan.
Kesabaran Chanyeol itu bisa di ibaratkan seperti kurcaci,pendek.
Maka dengan tidak sabarannya ia meraup bibir bergetar semanis madu itu.
Ia bisa merasakan tubuh mungil itu menegang,namun perlahan mengendur dan tenang saat tangannya sibuk membelai punggung si mungil.
Chanyeol menghisap bibir bawah si mungil dengan tak sabar,sehingga bisa saja bibir mungil itu tertelan olehnya.
Baru pertama kalinya ia bertemu seseorang yang bisa membuatnya tidak bisa mengontrol diri.
Membuatnya tak tenang barang sedetikpun,ia ingin memiliki si manis secepatnnya.Lidah Park Chanyeol tengah bermain dengan lidah amatiran Baekhyun,si mungil mengalungkan kedua lengannya yang semula meremat seragam di dada Chanyeol menuju leher jenjang pria tampan tersebut.
Chanyeol menyudahi ciuman mereka,namun enggan meninggalkan bibir tipis yang kini tengah membengkak akibat ulahnya.
"Katakan" ujarnya sambil menatap dalam manik indah milik si mungil.
Baekhyun tergelitik.
Pasalnya pria itu berbicara tepat di bibirnya,seakan bibir mereka menyatu tanpa celah.Nafas keduanya sama-sama memburu.
Baekhyun membalas tatapan Chanyeol,ia meremas rambut pria itu dengan lembut namun gugup."B..ba..baek,baekhyun" dengan terbata dan lirih si mungil itu berujar,dan Chanyeol tersenyum mendengar suara itu dan juga jatuh cinta dengan sang pemilik nama indah yang terlontar bibir itu.
"Kau miliku saat ini,baekhyun" ucapnya tegas.
Tanpa menunggu balasan si mungil,ia kembali mencium bibir yang menjadi candunya sekarang,dengan Baekhyun yang menbalas ciuman darinya.
.
Tbc.
VOMENT💕
VOTE AND COMMENT.
Sidersnya jomplang sama votenya,jimayes buat nerusin work ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
cinderella metropolitan [END]
Fanfiction[SHORT FANFICTION] terlahir menjadi pria cantik dan baik namun harus menerima kesusahan saat ayahnya menikah lagi dan membawa dua saudara tiri untuknya,mereka bertiga memperlakukannya dengan buruk semenjak ayahnya meninggal dunia satu tahun setelah...