04

122 23 10
                                    

Hai reader-nim I'm back

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hai reader-nim
I'm back.
Apa kalian masih menjalani WFH atau udah masuk kerja/sekolah lagi?
Apapun yang kalian lakukan sekarang stay save, dan jaga kesehatan ya. Semoga chapter ini bisa menemani kalian menjalani hari ini.
Happy reading~
Please vote and comment

Sepanjang pemotretan banyak orang didalam ruangan tertutup itu yang tidak nyaman karena bau tidak sedap yang berasal dari Rox. Rox sendiri pun bisa merasakan jika orang-orang menjauh darinya. Rox sangat ingin pergi ke toilet untuk memeriksanya, tapi dia harus tetap berada diruangan itu, takut Layla membutuhkannya.

"Pergilah ke toilet. Aku yang akan menjaga Layla." Dengan menahan bau, Manajer Yoon berkata kepada Rox. Pria itu pun mengangguk karena dirinya sendiri sudah tidak nyaman dengan bau yang berasal dari badannya sendiri.

Sesampainya di toilet, Rox langsung melepas kemeja lengan pendeknya. Ternyata terdapat kotoran hewan disana. Dugaan terbesar Rox itu adalah ulah fans yang aneh tadi. Rox kesal tentu saja. Tapi memikirkan jika kotoran itu mengenai Layla tadi, wanita itu pasti akan sangat malu. Seperti yang dirasakannya sekarang.

"Sial," gumam Rox. Dia memeriksa jam tangannya. Sudah sore, dan Rumi pastinya sudah pulang sekolah. Rox akan meminta bantuan adiknya itu untuk membawakan pakaian ganti. Rox pun membersihkan kemejanya terlebih dahulu di washtafel toilet. Setelah itu dia keluar dari toilet. Rox pun memutuskan menunggu Rumi diparkiran saja. Jika dia kembali ke ruangan studio, orang-orang pasti tidak akan nyaman dengan bau di bajunya itu yang masih meninggalkan bau tidak sedap.

Didalam mobil, Rox mencoba menghubungi Rumi berulangkali dengan ponselnya. Tapi adiknya itu tidak juga menjawab. Bahkan pesan yang dikirimnya sedari tadi tidak juga dibalas adiknya itu.

"Aish, anak ini. Jika dibutuhkan pasti tidak ada." Rox sangat kesal sekarang. Tidak ada toko pakaian terdekat dengan gedung studio dan tidak mungkin juga dia pergi sekarang. Karena Rox yakin pemotretan akan segera selesai dan WOW memiliki jadwal manggung setelah ini.

Masih berusaha menghubungi Rumi, tiba-tiba pintu mobil belakang terbuka. Rox menoleh ke belakang dan terdengar teriakan Layla. "Apa yang kau lakukan? Kenapa kau bertelanjang dada?" Layla menutup matanya dengan telapak tangannya. Sedangkan Rox menyilangkan tangannya untuk menutup tubuhnya walaupun itu tidak berarti apa-apa. Pria itu hanya bisa minta maaf dan menjelaskan keadaannya agar Layla tidak salah paham.

"Maaf. Kemejaku tadi kotor. Aku sedang berusaha meminta bantuan adikku untuk membawa pakaian ganti." Rox menyembunyikan tubuhnya dibalik kursi kemudi. Wajahnya memerah karena malu. Demikian juga dengan Layla. Tadi dia merasa sangat lelah dan berniat langsung masuk ke dalam mobil untuk tidur sebentar. Tapi melihat pemandangan dada telanjang Rox membuat rasa kantuk Layla langsung hilang.

Layla terdiam sesaat. Ternyata bau kotoran yang sedari tadi orang-orang bicarakan diruangan studio memang benar berasal dari Rox. Layla pun teringat kejadian tadi. "Apa itu ulah fans tadi siang?" Rox terkejut dan spontan berbalik menatap Layla. Namun pria itu masih menyembunyikan dadanya. Hanya kepalanya saja yang bisa Layla lihat.

MY SECRET BOY (Idol VS Manajer)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang