10A

135 22 7
                                    

Sebelum baca, VOTE dulu ya reader-nim.

Gomawo and happy reading~

Sejak pukul 4 pagi WOW sudah berada di salon langganan mereka. Hari ini keempatnya akan menghadiri diacara Music Award yang ditayangkan di stasiun televisi terbesar di Seoul – EMS. Keempatnya sudah hampir selesai dan sebentar lagi akan fitting baju. Konsep pakaian mereka hari ini bertema cat women. Pakaian berbahan semi elastis yang akan mengikuti lekuk tubuh mereka. Tim stylist tampak tidak sabar menunggu member WOW selesai ditata rambutnya.

"Layla," panggil Queen ketika dilihatnya sahabatnya itu hanya diam saja sedari tadi, menatap pantulan dirinya di kaca tanpa ada reaksi apapun. Queen yang sudah selesai dengan urusan rambutnya pun menghampiri Layla yang berada di kursi salon paling ujung.

"Ada apa?" tanya Layla terlihat kebingungan karena tidak menyadari kehadiran Queen tadi.

"Kau ada masalah?" tanya Queen. Mendengar kata 'masalah', Sun dan Moon pun langsung menoleh. Ketiga member WOW memang sangat sensitif mendengar kata masalah jika ditujukan pada Layla. Karena dari keempatnya, Layla yang paling sering terkena masalah. Walaupun Sun, Moon dan Queen sebenarnya menyimpan banyak masalah yang masih bisa mereka tutupi dengan rapi. Tapi tidak dengan Layla. Sebagian faktor yang membuat orang begitu tertarik dengan kehidupan Layla adalah karena orangtuanya.

"Ada apa?" tanya Sun dari kursinya. Rambutnya masih belum selesai di catok. Dia tidak bisa mendekati Layla langsung.

Layla menghela napas karena ketiga sahabatnya itu terlalu peka padanya. Padahal dia sudah berusaha bersikap biasa saja. Tapi tetap saja ketahuan oleh mereka. Apa boleh buat, dia harus cerita masalahnya tadi pagi dengan Rox.

"Ada apa lagi dengan Rox?" tanya Queen seolah sudah tahu apa yang Layla pikirkan. Mata Layla membesar sekaligus pipinya memerah. Queen sepertinya memiliki indra keenam sehingga bisa membaca pikirannya.

"Ah, sepertinya benar. Wajahmu akan setegang itu jika sedang ada masalah dengan Rox." Moon menimpali. Sun dan Queen secara bersamaan tertawa. Penata rambut yang ada disana tampak tidak begitu ingin ikut campur urusan para artis yang datang ke salon mereka. Mereka menghargai privasi para pengunjung mereka apalagi WOW adalah pelanggan tetap mereka dan selalu menggunakan jasa mereka disetiap kesempatan manggung.

"Jangan menggodaku!" Layla cemberut.

"Jadi apa lagi sekarang masalahnya? Kau sudah memberitahunya tentang siapa dirimu sebenarnya? Dan dia marah?" Sun mengarang ceritanya sendiri, membuat Layla kesal. Lebih tepatnya dia takut jika benar Rox akan marah karena selama ini Layla menyembunyikan identitasnya.

"Tidak. Si bodoh itu tidak ingat apapun." Layla membalas dengan ketus.

"Wanita yang malang," goda Moon.

"Eonni-dul hentikan." Queen menghentikan sikap Sun dan Moon. Memang ada kalanya Sun dan Moon yang bertingkah lebih seperti anak kecil dibanding Layla dan Queen.

"Jadi ada apa lagi dengan Rox?" tanya Sun sudah kembali bersikap sebagai seorang kakak yang peduli pada masalah adik-adiknya.

Layla tidak langsung menjawab. Dia menghela napas terlebih dahulu. Barulah dia bercerita tentang keributannya dengan Rox. "Aku tidak memperbolehkannya mendampingiku hari ini," ucapnya. Sun, Moon dan Queen sontak menoleh ke belakang, mencari keberadaan Rox yang ternyata memang tidak ada. Mereka tidak menyadarinya tadi.

"Kenapa?" tanya Queen.

"Aku baru tahu dari Manajer Kim bahwa panitia Music Award sebagian besar adalah karyawan EMS. Kalian tentu tahu Rox pernah bekerja di EMS."

MY SECRET BOY (Idol VS Manajer)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang