11B

118 22 0
                                    

Anyeong~

Maaf ya baru bisa update setelah hampir 3 minggu. Aku lagi ada pekerjaan diluar dunia kepenulisan. Eh, malah bablas sampai mau 3 minggu.

Baru mulai buka naskah ini lagi 2 hari yang lalu. Dan baru sadar juga bulan Juli sudah masuk pertengahan. Biasanya aku punya target 1 kali dalam 2 bulan bisa masukin novel ke Google Play Book. Dan memang My Secret Boy ini adalah karyaku yang seharusnya selesai dibulan ini. Jadi aku lagi usaha kejar target bisa selesai tepat waktu. Karena ini juga aku mau bilang aku bakalan ngaret updatenya. Tapi tenang, setelah naskah selesai, aku usahakan update kalau bisa sehari sekali. Okay~

Nah nikmatilah part B dari chapter 11 ini. Buat yang lupa gimana scene sebelumnya, bisa baca lagi part A nya.

Ok, sebelum mulai baca, yuk di VOTE dulu ya.

Happy reading reader-nim~

=====

Lantunan lagu Chicken Noodle Soup milik J-Hope BTS memenuhi salah satu ruang latihan di gedung TOMO Ent. Seorang wanita yang sedari tadi menonton tarian seorang pria didepannya membuatnya tertawa terbahak-bahak. Layla tidak peduli jika setelah ini dia akan menangis karena terlalu banyak tertawa. Yang jelas Rox yang masih berusaha menari dan menghiburnya, benar-benar menjadi hiburan dikala dia sedang sangat lelah.

Lima menit kemudian musik berhenti namun suara tawa Layla masih mengisi ruangan itu. Rox cemberut melihat Layla yang tak kunjung berhenti tertawa. Walaupun dalam hati dia merasa senang bisa menghibur Layla - wanita yang akhir-akhir ini mengganggu pikirannya karena tingkah wanita itu yang tidak terduga.

Mulai dari kecemburuan Layla pada semua wanita yang berinteraksi dengannya. Lalu sikap marah-marah yang tidak tahu apa sebabnya, hingga kemarin wanita itu menciumannya untuk yang kedua kalinya. Dan yang terakhir tadi wanita itu memeluknya, menangis karena luka kecil dijari tangannya. Rox bukan pria yang bodoh dengan ciri-ciri yang Layla perlihatkan. Dia sadar wanita itu menaruh hati padanya. Rox senang tentu saja. Seorang Layla WOW menyukai seorang Roxanne Kim yang hanya seorang manajer artis. Tapi ada sesuatu yang tidak dia pahami dan mengganjal namun tidak kunjung Rox temukan jawabannya. Dia marasa tidak asing dengan perasaan Layla padanya.

"Kemari," ujar Layla menyadarkan lamunan Rox. Pria itu pun mendekati Layla, duduk disamping wanita itu – dilantai.

Layla meraih tangan Rox dan kembali memperhatikan luka dijari tangan Rox. Setelahnya wanita itu mengoleskan antiseptik diluka itu. Rox bisa merasakan perih dijari tangannya. Namun dia lebih fokus dengan wajah serius Layla. Dia masih bertanya-tanya mengapa Layla menyukainya. Padahal pertemuan pertama mereka sangatlah tidak bisa dikatakan baik. Namun sejak awal Rox juga merasa Layla begitu akrab dengannya.

"Rox...."

"Mmm."

"Kalau suatu saat nanti kau ditawarkan kembali menjadi produser, apa kau akan merimanya?" tanya Layla. Entah mengapa, disaat hubungannya dengan Rox semakin dekat, Layla justru merasa semakin gelisah. Sebagian besar karena masa lalu mereka yang tak kunjung Rox ingat. Layla bertanya-tanya apa yang akan Rox lakukan juga dia sudah ingat semuanya. Apakah pria itu marah? Atau menganggap semua bukan masalah dan mau tetap disisinya?

"Aku sudah pernah menerima tawaran itu."

"Apa?" Mata Layla membesar. Jantungnya bahkan berhenti sesaat, hingga kemudian berdenyut cepat. Ketakutannya semakin menjadi.

"Tapi aku menolaknya."

"Apa?" Hanya kata-kata itu yang terus keluar dari mulut Layla. Dia terlalu terkejut. Baru lima bulan berlalu, ternyata begitu cepat Rox mendapatkan tawaran pekerjaan yang baru. Tapi kenapa dia menolak?

MY SECRET BOY (Idol VS Manajer)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang