Dahulu kala di negeri sakura jepang, manusia dan iblis hidup bersebelahan dunia, namun manusia selalu di hantui ketakutan akan iblis (oni).
Jadi setiap 10 tahun sekali mereka membuat upacara demi menyenangkan hati iblis, dengan mempersembahkan seorang tumbal yang di hanyut kan ke laut,
Perbatasan antara dunia manusia dan dunia lain, kalau tumbalnya di terima maka rakit itu akan kembali tanpa penumpang,
namun bila rakit itu kembali bersama dengan tumbalnya, maka negeri itu akan tertimpa musibah selama 10 tahun ke depan.
.
.
.
Dan hari yang di tunggu pun tiba, seorang pemuda kurus dan lemah di dandani seindah mungkin,
agar para iblis menerima tumbal mereka, telah di hanyut kan bersama dengan ketakutan nya ke dunia lain.
"Hmp?
Kali ini mereka mengirim tumbal yang seperti apa, aku tak sabar melihatnya" ucap seseorang di tengah laut, berdiri tepat di atas air, dengan kimono merah menyala, dan dua tanduk terukir jelas di keningnya dengan api merah membara di tengah tanduk.
". . ." Kuroko tidak akan terkejut bila saat ini adalah akhir hidupnya.
"Apa kau takut, manusia?" ucap Akaoni (iblis merah) itu yang tak lain adalah Akashi Seijuuro.
"Iie, kowakunai desu~" ucap Kuroko lemas, dia memang memiliki fisik yang lemah, apa lagi sekarang dia berada di dunia lain yang udaranya saja bisa menjadi racun bagi manusia.
"Bagaimana bisa mereka mengirimiku manusia lemah seperti ini?
Apakah mereka meremehkan ku?" ucap Akashi sang Akaoni geram.
"Tuan bisa memakan ku sebagai tumbal,
Jadi tolong jangan murka" ucap Kuroko kini bersujud dengan sangat hormat.
"Hmp, apa kau tidak takut mati?
Kau bisa menjadi cemilan ku,
kebetulan sudah lama aku tidak makan manusia lagi.Shintaro,
kembalikan rakit itu dan bawa ke istana,
cemilan ku ini" ucap Akashi lalu pergi,
"Wakarimashita, Akashi. Nodayo" Ucap seseorang menggendong Kuroko dengan satu tangan dan satu tangan nya lagi melepaskan rakit itu agar bisa kembali ke dunia manusia, pertanda sang tumbal telah di terima.
Dan 3 iblis lainnya berjalan di belakang Akashi sang Akaoni.
.
.
.
"Ini adalah ruangan mu, jadi bersahabat lah dengan waktu.
Sampai tiba hari dimana kau akan ku makan" ucap Akashi ternyata meletakkan Kuroko di dalam sebuah penjara kecil dan gelap.
". . ." dan tanpa berkata apapun dia masuk dan duduk di tengah penjara sembari menatap keluar, karena bulan merah mulai muncul.
"Berdiam dirilah sampai kau mengerti apa itu rasanya ketakutan yang menggerogoti setiap inci tubuhmu, manusia" ucap Akashi mengunci penjara itu lalu pergi,
1 hari,
2hari,
3hari,
1bulan selanjutnya, Kuroko hidup di dalam penjara itu tanpa berbicara sekata apapun,
di beri makan dia makan,
Di beri minum dia minum,
Begitu seterusnya sampai tanpa terasa 1 bulan telah berlalu.
Setelah beberapa bulan, Akashi akhirnya mendatangi penjara Kuroko dan di sanalah Akashi menyentuh Kuroko untuk pertama kali, namun di sela sela mereka berdua berhubungan,
Kuroko menahan suaranya dia mengigit bibirnya dan merintih kan air mata, tanpa suara sedikitpun dan itu membuat Akashi semakin kasar pada Kuroko.
Setelah berhubungan, Akashi akan menyuruh Midorima untuk membawa Kuroko ke sungai dan membasuh diri,
dan itu terjadi terus menerus sampai beberapa bulan kemudian dimana Akashi sudah bosan dengan Kuroko,
.
.
.
"Apa tidak apa apa kau menyentuhnya?" suatu hari Midorima bertanya pada Akashi di ruang istana, di saat mereka bermain shogi.
"Kau tahu bukan Oni no ko sangat sulit untuk berhasil" ucap Akashi menatap sendu.
.
.
.
"Buang manusia itu" perintah Akashi pada Midorima, alhasih Midorima harus membuang Kuroko ke hutan,
dimana banyak siluman dan hewan buas lainnya, dengan pakaian tipis berwarna putih dia berjalan perlahan di tengah hutan.
Sampai di saat Kuroko tak sengaja melihat seekor anak anjing yang terluka dan hendak di serang oleh beruang coklat yang sangat besar dan buas.
Tanpa pikir panjang Kuroko berlari sekuat tenaga menggendong anak anjing itu lalu berlari menjauhi beruang,
Meski di kejar beruang, Kuroko terus berlari berlari dan bersembunyi di dalam goa tak berpenghuni,
"Kau terluka?"
"Guk guk" ucap anak anak anjing itu, lalu Kuroko tanpa ekspresi seperti biasa. Kuroko merobek bajunya dan melilitkannya di kaki anak anjing itu.
.
.
Di tempat lain,
"Ku kira kau sudah tidak tertarik dengan manusia itu, Nanodayo" ucap Midorima mendekati Akashi setelah selesai dengan urusannya.
"Hmp?
Apa yang kau katakan aku tak mengerti?" ucap Akashi watados.
"Lalu mengapa sedari tadi kau melihat kristal yang menampakkan Kuroko Tetsuya nodayo?" ucap Midorima melihat kristal ajaib yang bisa menampakkan siapapun yang diinginkan.
". . ." tanpa menjawab, Akashi kembali memandang kristal besar itu bagai melihat CCTV.
.
.
.
Kembali ke tempat Kuroko, hujan deras mulai turun. Kuroko tetap menggendong anak anjing itu,"Guk guk guk guk" tiba tiba anjing itu menggonggong lemah, kearah mulut goa, dan di saat itulah Kuroko melihat beruang itu sudah berada di sana.
GRAAAOOOOO!!!!
TBC
#Akashi bagi manusia itu Oni,
#sebenarnya Raja Vampire (Oni Ou)
KAMU SEDANG MEMBACA
Pengantin Dunia Bawah
FantasyManusia yang di jadikan tumbal untuk Raja Vampire ll, hanya bisa pasrah dengan takdir, akankah dia mati dimakan oleh sang Raja Vampire ll seperti tumbal tumbal sebelumnya? ataukah ada hal lain yang membuatnya di biarkan tuk hidup meski hanya sesaat...