Kisah ini?!

2.6K 300 8
                                    

My heart beats. Echoes into the cold streets. Where nightmares and darkness begin to meet.

.

.

.
Akashi akhirnya bisa kembali ke istananya dan di sambut oleh Midorima yang terkejut, karena Akashi pulang dengan membawa seseorang yang sangat dia kenal.

"Egh~" Kuroko yang kesakitan dengan tubuh bagian belakangnya yang penuh dengan darah, di gendong oleh Akashi ala hime.

"Shintaro, bawa dia dan obati" ucap Akashi dingin, memberikan Kuroko yang berlumuran darah pada Midorima.

"Wakarimashita, Akashi-sama" ucap Midorima menatap aneh Kuroko.

"Dia bukan Kuroko yang dulu,

Dia reinkarnasi nya saja" ucap Akashi lalu menghilang.

"Eh?"

.

.

.

Setelah sampai di kamar Kuroko yang lama, dia meletakkan Kuroko di kasur nya.

"Kenapa?

Bagaimana bisa aku kembali ke tempat ini" ucap Kuroko lirih sesaat setelah ia di baringkan oleh Shintaro.

"Ini semua pasti karena Kutukan Masaomi-sama" ucap Midorima mulai melangkah menjauh.

"Kututukan?" ucap Kuroko,

"Masaomi -sama dan Shiori-sama begitu terpukul saat tahu, cucu dan menantunya telah tiada atas kehendak mereka sendiri.

'Masaomi-sama mengutuk anda, berapa kali pun anda bereinkarnasi,

Anda tidak akan pernah bisa kabur dari Akashi Seijuuro,

Anda akan melahirkan 3 anak dengan Seijuuro,

Dan mereka akan membencimu,

Sebanyak Seijuuro membencimu'

Itulah isi dari kutukan Masaomi-sama nodayo"

"Apa?

Membenciku?

Kenapa?" ucap Kuroko kini mulai merasa begitu sedih, apakah dia tidak akan bisa melihat senyuman ke 3 anakku kelak?

"A-anno,

Ka-kalau begitu kutukan itu juga berarti,

Mereka akan menyayangi anda sebanyak,

Seijuuro sama menyayangi anda nodayo,

Tolong jangan bersedih nodayo" ucap Midorima melihat wajah sedih Kuroko,

"Hiks, anda benar,

Sumimasen, biarkan saya beristirahat sebentar" ucap Kuroko menutupi punggungnya dengan selimut berwarna hitam itu.

"Ta-tapi saya harus mengobati-" ucap Midorima mengingat perintah Akashi.

"Tenanglah, saat ini saya adalah setengah siluman kupu kupu darah,

Bukanlah manusia biasa,

Saya bisa mengobati tubuh saya sendiri" ucap Kuroko tersenyum lirih.

Mengobati diri sendiri adalah sebuah hal yang tabu,

Karena itu Kuroko sebenarnya tidak bisa mengobati dirinya sendiri dengan sihirnya,

Dia mengatakan itu hanya agar menyingkirkan Midorima dari ruangan ini,

"Wakarimashita, kalau begitu saya pamit nodayo" ucap Midorima lalu menghilang dari balik pintu,

BRUKKK!!!

Kuroko terbaring di atas kasur dengan darah merah yang menyatu dengan warna hitam selimut,

Tak ada yang tahu berapa banyak Kuroko meneteskan darah dari punggungnya,

.

.

.

Malamnya Akashi ke ruangan Kuroko, sekedar mengecek, sekaligus menyematkan cincin yang dahulu pernah lepas dari jari Kuroko.

"Ini!?" betapa terkejutnya Akashi saat ia melihat selimut Kuroko meneteskan cairan merah ke lantai,

"Egh~"

"SHINTARO!!!!" Tiba tiba Akashi berteriak begitu keras sampai seluruh kastil dan bawahan Akashi menjadi panik,

"Ha-hai, saya di sini nodayo" ucap Midorima tiba tiba muncul di depan Akashi,

"KAU BAGAIMANA BISA INI TERJADI!?

HAH!?

APA KAU MENENTANG KU!?

MENGAPA KAU TIDAK MENYEMBUHKANNYA!?" bentak Akashi sembari mengendong tubuh Kuroko yang sudah pucat dan dingin, Akashi begitu murka akibat keteledoran Shintato.

Akashi dapat melukai Shintaro hanya dengan sekali tunjuk, tangan kiri Shintaro langsung berlubang.

"A-Akashi-sama?" ucap Midorima langsung berlutut tanda dia akan mematuhi apapun perintah mutlak dari Akashi.

"KALAU KAU TIDAK BISA MELAKUKAN KERJAANMU DENGAN TANGAN ITU!

MAKA HARUSKAH AKU MEMOTONGNYA!?"

"Sumimasen Akashi-sama" ucap Midorima langsung meminta maaf,

"Hmp!?

Huft!

Baguslah kau sadar akan kesalahanmu,

Kalau kau menyangkalnya, aku pasti akan melubangi kepalamu saat itu juga!" ucap Seijuuro begitu penuh death glare.

"Saya akan segera mengobati Kuroko-sama dengan seluruh ilmu pengetahuan dan sihir yang saya miliki, nodayo" ucap Midorima,

"Lakukan saat ini juga!" ucap Akashi masih memeluki tubuh Kuroko bahkan baju Akashi mulai bernoda darah,

Tiba tiba Shintaro mengeluarkan sihirnya dan di saat bersamaan tubuh Kurokopun ikut bersinar,

.

.

.

TBC

Pengantin Dunia BawahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang