Taruhan?

2.6K 289 1
                                    

Dan seperti yang di taruhkan, Kuroko melahirkan ke tiga Akashi junior, namun setelah itu dia di pindahkan di sebuah menara yang paling jauh meski di masih di dalam istana.

Ke 3 Akashi Junior, di asuh oleh nanny dan Akashi sendiri, sehingga berbeda dengan sebelumnya, hubungan mereka terbilang jauh lebih dekat dari kehidupan yang lalu.

SKIP TIME 18 tahun kemudian,

mereka bertiga sudah melewati upacara kedewasaan, mereka kini sudah menjadi kaki tangan Akashi sendiri,

Bahkan mereka sangat dekat dengan orang orang kepercayaan Akashi sendiri, Kiseki no seidai.

Hingga suatu hari, Seichi terluka di saat dia melakukan tugas yang di berikan Akashi,

BRUK!!!!

pintu kamar tiba tiba di banting hingga engselnya hancur dan tak bisa di pakai lagi,

"Oto-sama?" ucap Seiji dan Seiya.

"Yang mulia?" ucap Shintaro yang terkejut saat tengah mengobati Seichi.

"Bagaimana Keadaan Seichi?" ucap Akashi tampak sangat marah dan pucat di saat yang bersamaan,

"Egh!?" darah ada di mana mana, kasur dan baju Seichi di ganti berulang kali karenanya.

"Pelakunya!

Apa sudah di bereskan!?" ucap Akashi sesaat setelah melihat Seichi yang penuh darah seketika teringat kenangan terakhir Seichi di masa lalu, dimana darah merah terus menerus mengalir di dalamnya.

"Aku sudah memusnahkan mereka, Oto-sama" ucap Seiji sangatlah mirip dengan Akashi bila saat marah.

"Egh!" tampak Seichi sangat kesakitan.

"Oji-sama apa Seichi tidak bisa segera di sembuhkan?

Mengapa lukanya tidak juga menutup segera?" ucap Seiya begitu sedih melihat adiknya yang paling mungil ini terluka.

"Luka yang di berikan menggunakan sihir hitam, Nanodayo.

Bisa saya sembuhkan tapi membutuhkan waktu yang lebih dari biasanya, pangeran Seiya nanodayo" ucap Shintaro melihat aura membunuh dari belakang tubuhnya, siapa lagi kalau bukan Akashi Seijuuro sang raja para iblis dan siluman.

Raja para vampire yang di takuti.

"Hmp!

Anakku akan mati kehabisan darah,

Saat kau selesai menutup lukanya!" ucap Akashi langsung berjalan pergi keluar,

"Oto-sama!?" Seiji dan Seiya bingung mengapa Akashi justru pergi di saat Seichi tengah sekarat seperti ini.

"Tenanglah ouji-sama tachi, nodayo.

Yang mulia pergi untuk mengambil obat paling mujarab untuk pangeran Seichi, nanodayo" ucap Midorima seolah tahu kemana Akashi akan pergi.

.

.

.

TOK TOK TOK

"TETSUYA!?" tampak Kuroko tengah memandang ke arah Istana, dimana Seichi berada dengan tatapan sendu.

"Apa terjadi sesuatu dengan Seichi, yang mulia?" ucap Kuroko polos dan sedih.

"Kau!?

Bagaimana kau bisa tahu!?

Jangan bilang-" ucap Akashi mulai gelap mata,

"Tentu saja bukan saya pelakunya,

Bagaimana bisa seseorang tanpa kekuatan seperti saya di istana ini bisa melakukannya, yang mulia" ucap Kuroko tanpa memandang Akashi,

Pengantin Dunia BawahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang