13. C.9

4.3K 217 3
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

19

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

19.20


   Saat ini, Vyralia, Alex, Galang, Elvan Vero dan Zano. Masih berada di Zerobase dengan kegiatannya masing-masing.

Drttt.. Dtrtt..

   Terdengar suara deringan hp, hingga mereka semua mengalihkan pandangan ke Asal suara tersebut. Ya, Hp Alex lah yang berbunyi di atas meja.

   Seketika mereka berdecak, melihat siapa yang menelpon.

"Lex, Angkat!"

   Alex berdecak sekali lagi, sungguh ia malas mengangkat telpon itu. dan Dengan tidak iklas-nya Alex mengangkat panggilan itu.

"Temui saya sekarang. Cepat !!" Ucap orang tersebut tak terbantah. Lalu memutuskan sambungan itu.

"Sial!!" Umpat Alex. Dan mau tak mau Alex harus pergi menemui orang itu. Menyebalkan!

   Alex berdiri dari duduknya, Mengambil jaket dan kunci motornya. Sedangkan yang lain, Mereka hanya diam melihat Gerak-gerik Alex.

"Kalian pergi ke basecamp. Dan Lia lo juga ikut ke basecamp! Nanti gue nyusul" Ujar Alex, lalu pergi.

"Kuy lah, basecamp!" Ajak Elvan. Dan di setujui oleh yang lain.

****

   Alex memasuki bangunan yang menjulang tinggi di antara bangunan kota lainnya.

   Alex berjalan masuk ke dalam sebuah bangunan perusahaan mewah tersebut dengan angkuh dan tidak lupa pula dengan wajah datarnya. Semua karyawan kantor yng melihat Alex pun langsung membungkuk setelah mengetahui siapa yang baru saja berjalan masuk itu.

   Alex tidak memperdulikan hal itu, ia hanya berjalan menuju sebuah lift. Lalu, Alex menempelkan sidik jarinya dan pintu lift pun langsung terbuka. Alex menekan tombol 9. Hanya orang kantorlah yang memiliki akses itu.

   Jika kalian fikir, lift itu akan naik ke lantai 9, Maka kalian salah besar! Lift itu tidak naik melainkan turun. Bagi karyawan kantor biasa, jika mereka menekan tombol 9, Lift itu menjadi normal menuju lantai sembilan. Tapi tidak bagi orang yang memiliki akses itu. Karna orang yang memiliki akses ketika memencet No. 9, Maka secara otomatis tombol nomor sembilan itu merekam sidik jari orang tersebut lalu membawanya keruang C.9. Dan tentunya Hanya Enam orang yang memiliki akses itu termasuk Alex.

   Sebenarnya, Ada lift khusus untuk mereka berenam. Tapi Alex malas memakai lift itu. Karena ia tidak ingin menaiki lift yang sama dengan yang digunakan Orang itu.

   Alex memasuki lorong, dan sampai di sebuah ruangan. Lalu, Alex menempelkan sidik jarinya lagi, dengan otomatis pintu itu terbuka.

  Dan  Terlihat seorang pria paruh baya yang tengah duduk di kursi mejanya.

"Apa ?!" Tanya Alex to the point. Yang saat ini berdiri tepat dihadapan pria tua itu.

Pria tua itu terkekeh, Sungguh, anaknya ini tidak pandai berbasa basi. Anaknya? Ya, pria Tua yang berada dihadapannya itu adalah Ayah kandung Alex yang bernama--Albert.

  "Kau masih bekerja sebagai pembunuh bayaran itu?" tanya Albert mengintimidasi.

"Bisa langsung ke intinya?!"

  "Ngapain kau masih disana?! Tidak berguna!!" Sarkas Albert memandang rendah.

   Alex yang mendengar itu pun tersulut emosi. Wajahnya memerah sedangkan tangannya mengepal kuat menahan emosi. "Diam. Kau. Pak tua." Ucap Alex penuh penekanan.

   "Calm anakku, saya tidak ingin pertemuan kita kali ini berakhir dengan emosi. Jadi, Tujuan saya memanggil mu, Saya ingin kamu meneruskan perusahaan ku! dan Cepat tinggalkan Tim sampah mu itu!!"

"FUCK OFF!! kau membuang waktu ku!!" Hardik Alex melangkah pergi.

****

   Alex turun dari motornya sesampai ia di Markas Lordza'ls.

BRAKK

   Alex menendang pintu Basecamp sangat keras dengan Emosi yang sedari tadi menyelimutinya.

  Keadaan basecamp yang tadinya berisik menjadi hening seketika.

   Alex meninju dinding yang berada didekatnya. Ia tidak suka sahabatnya, Timnya dihina! Alex san--gat membenci itu!! Kalau saja Pria tua itu bukan ayahnya, Sudah dipastikan Pria itu telah berada di neraka saat itu juga!

   Sedangkan disisi lain, Vyralia, Galang, Elvan, Zano dan Vero tidak terkejut melihat kedatangan Alex dengan Emosi. Karena mereka sudah sangat yakin, Jika seorang Alexzander dan Ayahnya bertemu pasti akan selalu berujung emosi.

   Dengan santai, Mereka berlima berjalan mendekati Alex.

"Tahan emosi lo, Alex!" Ujar Galang datar.

   Vyralia meraih tangan Alex yang masih terkepal kuat "Ck, dari dulu kan udh gue bilang. Anggap aja omongan Pak tua itu angin lalu!" ujar Vyralia seraya menarik Alex untuk duduk di sofa.

   Sama halnya Alex membenci Orang tua Vyralia. Vyralia juga membenci orang tua Alex. Anak durhaka? Jangan munafik! Mereka membenci pasti ada sebabnya. Orang tua Alex itu gila! Suatu saat kalian akan mengerti betapa gilanya orang tua Alex.

  "Nih !" Vero hendak memberi bir ke Alex. Tiba-tiba tangannya di cengkal.

"Jangan bir, Milo aja!" Ujar Vyralia mengambil Bir tersebut dari tangan Vero dan berjalan menuju kulkas. Lalu kembali memberikan Alex Milo.

"Thanks"

"Apa lagi sekarang?" Tanya Zano.

"Keluar dari Tim, teruskan perusahaan" jawab Alex seadanya.

  Mendengar itu, mereka semua berdecak kesal.

  "Gak usah dipikirin! Seperti kata Vyralia, anggap angin lalu" Ujar Alex dengan kekehan kecilnya. Mereka semua menyetujui perkataan Alex. Anggap aja angin lalu!

"Lex.. "

"Hm?"

  "Pertahankan Lex! Tinggal satu lagi genap Seratus pintu yang lo rusakin. Gue bangga sama Lo, door prince! " Ucap Elvan menepuk bahu Alex dengan bangga.

  Yang lainnya? Jangan ditanya! Mereka memandang Elvan dengan san--gat sangat datar.

Cukup sudah.  
   
  
*

          *

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
ON CLOUD NINE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang