Happy Reading
.
.
.
.
:)
==================================
"So-sorry..."
Adrian bergerak salah tingkah saat Andini mencoba kembali duduk dengan benar. Gadis itu terus menatapnya membuat debaran jantung Adrian semakin keras.
"It's okay." Andini mengedik acuh kemudian kembali mengarahkan tatapannya ke televisi yang menayangkan film lama Harry Potter and the Sorcerer Stone, dimana Daniel Radcliffe masih terlihat imut dengan kacamata bulat dan poninya. "Makan dulu sana. Tadi gue beliin ayam bakar, sekalian gue makan tadi di kedai bawah."
"Hehehe, thanks ya. Tau aja gue laper." Adrian segera bangkit dari duduknya dan berjalan ke arah meja dapur dimana satu kotak sterofoam berisi makan siangnya berada. Sampai di sana ia menarik dan menghembuskan napasnya perlahan dengan kedua tangan mencengkeram erat sisi meja.
Bego! Ngapain lu tadi, hah?!
Adrian mengutuk dirinya sendiri yang tidak menyadari apa yang hampir di lakukannya.
Bergerak mengambil piring bersih di rak kecil yang ada di dekat watafel, Adrian mulai memindahkan ayam bakarnya ke sana. Setelah mencuci tangan, ia berjalan pelan kembali ke sofa dan mulai menikmati makan siangnya dalam diam.
Sudut matanya melirik Andini yang fokus menonton dengan ponsel berada dalam genggaman. Adrian mengunyah makan siangnya dengan lambat karena terlalu canggung untuk kembali bicara dengan gadis di sampingnya ini.
"Hape lo bunyi tuh," ujar Andini memecah kesunyian. Dagunya menunjuk pada ponsel Adrian yang berbunyi nyaring di tengah meja.
"Tolong Din, tangan gue kotor."
Mengangguk sekilas Andini segera meraih ponsel itu dan melihat nama Tiara tertera di layar. Belum sempat ia menjawab panggilan itu, sambungan terputus.
"Yah udah mati. Tadi Tiara yang telepon."
Adrian mengerutkan keningnya bingung. Artinya ini adalah telepon kedua Tiara hari ini.
"Yaudah biarin aja." Adrian lanjut menghabiskan makan siangnya, dengan mata mengarah lurus ke depan. Sengaja menghindari bertatapan dengan Andini saat ini. "Gue cuci tangan bentar." Adrian bergegas menuju wastafel untuk mencuci piring bekas makannya sekaligus mencuci tangan. Ia menerima ponselnya dari Andini dan melihat ada tiga pesan whatsapp dari Tiara.
Hai Adrian.
Ini Tiara.
Sibuk?Tiara adalah salah satu staf divisi keuangan, tepatnya salah satu dari empat orang anggota tim pajak. Karena Adrian adalah Asisten Manajer divisi keuangan otomatis ia mengenal semua anggota timnya.
Sejak pertama kali Adrian menginjakkan kakinya di ruangan divisi keuangan, Tiara memang terlihat berbeda dari yang lain. Gadis itu begitu percaya diri menyatakan jika dia menyukai Adrian pada pandangan pertama.
"Nggak di telepon balik?" tanya Andini.
"Nggak usahlah. Urusan kerjaan bisa nanti senin."
"Kalo bukan urusan kerjaan gimana?"
"Nggak ada urusan lain selain kerjaan sama dia, Din."
"Yakin?" Andini kembali bertanya dengan nada menggoda. "Kayaknya dia naksir lo deh."
KAMU SEDANG MEMBACA
BEST MATE
Romance"Kenapa lo jadi marah-marah sih? Lo ada masalah kalo gue mau balikan sama Nendra?" Lelaki di hadapannya hanya diam membuang muka. . . . Mempertaruhkan harga dirinya Andini bertanya, "Lo suka sama gue?"