t h i r t e e n

285 52 7
                                    

No more targets from me ❤️
Karena aku yakin, kalian yang mau mengapresiasi ceritaku akan melakukannya tanpa diminta (。•̀ᴗ-)✧
Alright, enough with the talks, enjoy!

-----

"Woi, Leen! Muka masam banget, kenapa lo?" tanya Davina saat melihat Aileen yang tampak kacau padahal ini masih pagi!

"Gak apa-apa," ucap Aileen tak acuh.

"Oh iya, lo kemaren habis narik Pak Bram kok gak balik ke bilik? Di cariin anak-anak tuh, pada heboh karena lo megang tangan dia," tanya Davina lagi. Sepertinya Davina—si tukang kepo—mulai kembali dan sebentar lagi akan menghancurkan suasana hati Aileen yang sebenarnya sudah hancur.

"Stop! Jangan sebut bajingan itu lagi! Benci gw sama dia!" jawab Aileen berapi-api saat mendengar nama orang gan—Eits! Maksudnya, orang mesum itu.

"Lah tiba-tiba benci orang, gak jelas ah! Emang kenapa? Cerita sini. Neng Davina siap mendengarkan," jawab Davina sambil memundurkan kursinya dari biliknya dan pergi menuju bilik sebelahnya, bilik milik Aileen.

"Ih, Davina! Berisik banget sih! Gw lagi pengen sendiri nih!" teriak Aileen yang membuat seluruh atensi anggota Divisi Pemasaran menuju kepadanya. Ada yang mengernyitkan dahi karena suara bising atau ada yang bingung karena seorang Aileen Aloysius, yang notabenenya karyawan teladan, tiba-tiba berteriak di tempat kerja. Davina yang melihat ke sekelilingnya hanya bisa berdiri dan segera membungkukan badan untuk meminta maaf. Untung saja manager divisi ini memiliki ruangan tersendiri di pojok sehingga tidak mendengar bising yang diciptakan Aileen.

"Aduh, neng geulis malah teriak. Ya udah, nanti ceritanya kalo udah siap aja." Sebelum Davina kembali menuju biliknya, ia tiba-tiba menepuk keningnya lalu berkata, "Oh iya satu lagi. Jangan terlalu benci sama orang, nanti perasaannya berubah jadi cinta lho."

"DAVINAAAA!"

Mungkin sekarang Aileen harus banyak berdoa agar kepala divisinya tidak mendengar suara nyaringnya itu.

-----

"I'm busy, tell me why you ask me to be here," ucap Adhitya saat dirinya membuka pintu ruangan Bram.

"Gw pengen nanya, boleh kan?"

"Ya gw udah keburu di ruangan lo, mau gak mau gw bolehin. Coba aja kalo lo bilang pas gw masih di ruangan, gak akan mau ke sini," ucap Adhitya tanpa sesal. Hal itu dibalas oleh sumpah serapah dari mulut Bram.

"Kalo misalnya lo di cium sama orang ganteng yang baik, ramah, tidak sombong, dan rajin menabung, reaksi lo bakal gimana?" tanya Bram tanpa basa-basi. Ia juga sibuk tapi pertanyaan itu menganggunya dari pagi ini, membuatnya harus menumpahkannya segera.

"ASTAGFIRULLAHADZIM, BRAMASTA WIJAYA! Gw masih lurus dan masih sayang sama istri!" Adhitya sontak berdiri lalu menyugarkan rambutnya saat pertanyaan Bram terngiang-ngiang dipikirannya.

-----
To Be Continue

Author's Note
Haii semuanya!
Sebelum menyampaikan apapun, Ladya turut berduka cita atas jatuhnya pesawat Sriwijaya SJ182. Semoga amal dan ibadahnya diterima oleh Yang Maha Kuasa. Dan aku harap para keluarga korban bisa tabah dan bersabar dengan cobaan yang Tuhan berikan kepada mereka.

So, how's your day? Mine runs as smooth as it can be. Btw kemaren di direct message ada yang kepo pengen mutualan instagram 😂😂 Kalo emang mau mutualan, jangan cari nama "Ladya" di kolom search. Percaya deh, sampe kamu botak juga gak bakal ketemu. Ladya itu cuma nama samaran aku di dunia orenji wkwkwk. Yang mau mutualan, langsung DM aja ya di watty 😚😚 Bye and have a nice day everyone ^^

- Ladya (11/01/2021)

EphemeralTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang