Beberapa saat setelah Bram memasang muka datarnya lagi, kedua wanita itu keluar dari lift pada lantai delapan.
"Ternyata Divisi Pemasaran toh," ucap Bram saat mereka masuk ke dalam ruangan mereka.
Pintu lift tertutup menyisakan Bram yang akan keluar di lantai dua belas, tempatnya bekerja.
"Pagi, Pak," ucap sekretaris Bram lalu melanjutkan tugasnya di belakang bosnya yang sedang berjalan mengarah ke ruangannya, "..hari ini Bapak akan menghadiri beberapa meeting divisi kantor."
"Baik, terima kasih telah mengingatkan," balas Bram saat badannya telah duduk di kursi.
"Saya permisi, Pak."
Sekretaris itu hampir membuka pintu kayu jati milik ruangan Bram jika bosnya tidak memanggilnya saat itu juga.
"Sebentar. Hari ini saya akan menghadiri meeting perdivisi, betul?" tanya Bram memastikan.
"Betul, Pak."
"Divisi mana?" tanya Bram antusias.
"Divisi Pemasaran, Divisi Keuangan, dan Divisi Pengembangan Teknologi, Pak," balas sekretaris itu tanpa ragu.
"Divisi mana yang meetingnya akan dilaksanakan pertama?"
"Jam sepuluh nanti Bapak akan menghadiri meeting Divisi Keuangan, dilanjutkan dengan Divisi Pengembangan Teknologi. Lalu setelah jam makan siang, meeting akan dilanjutkan oleh Divisi Pemasaran," jelas sekretaris Bram.
"Baik, terima kasih. Kamu boleh pergi."
-----
W
aktu seakan berjalan sangat lambat membuat Bram yang tidak pernah mengantuk di kantor, tiba-tiba menguap. Semua dokumen penting sudah ia tanda tangan, semua email juga telah ia kirim kepada beberapa klien yang masih bertanya-tanya mengenai perjanjian mereka.
Sudah tidak ada lagi yang bisa ia kerjakan sambil menunggu meeting divisi dimulai. Jam masih menunjukan pukul setengah sembilan dan membuat Bram semakin gusar karena lelah menunggu.
Entah apa yang ia tunggu. Apakah informasi kemajuan perusahaan dari meeting nanti atau perempuan itu?
Ah, ia bahkan tak tahu nama perempuan itu. Yang ia tahu hanya 'Leen' karena mendengar temannya memanggil dengan sebutan itu.
Dalam sekejap mata, Bram memencet interkom dan menyuruh sekretarisnya untuk mengambil seluruh biodata karyawan dari Divisi Pemasaran.
Tok tok..
"Masuk!" teriak Bram menggelegar.
"Ini semua data yang bapak inginkan, semua biodata karyawan Divisi Pemasaran telah saya masukan dalam file ini," ucapnya seraya meletakkan sebuah file bersampul kuning tersebut di meja Bram lalu menundukan kepalanya tanda hormat.
Sekretaris itu lekas pergi setelah mendengar ucapan terima kasih dari sang atasan. Bramasta bukanlah seorang atasan dingin tak tersentuh bak novel-novel di dunia oranye, ia seorang pria hangat sekaligus konyol jika kau sudah dekat dengannya.
Bram juga seseorang yang tak pernah menilai seseorang dari segi pekerjaan. Menurutnya, siapapun itu, bahkan para penjaga keamanan atau yang lebih sering disebut sekuriti, adalah manusia-manusia berjasa. Tanpa mereka, perusahaannya ini mana bisa terjaga keamanannya?
Walaupun Bram memang dikenal sebagai atasan yang hangat, masih ada saja beberapa karyawan yang sedikit ragu untuk sekedar berbicara santai dengannya. Naluri seorang karyawan, itulah alasan mereka.
Tanpa basa-basi, Bram membuka lembar demi lembar CV (Curriculum Vitae) para karyawan Divisi Pemasaran.
"Aileen Aloysius, nama yang indah," gumam Bram.
Lambat laun, otaknya mulai mencerna sesuatu. "Tunggu, dia dari keluarga Aloysius? Terus dia ngapain di perusahaan gw? Jadi karyawan di kantor gw? Berani bertaruh kalo dia minta sama bokap untuk jadi direktur utama salah satu cabang perusahaan keluarga mereka, pasti diijinin."
Pekerjaan Aileen juga selalu teratur dan terpilih menjadi salah satu karyawan terbaik di Divisi Pemasaran, divisi terbesar kedua. Tak ada celah apapun dalam data Aileen yang sedang berada di tangan Bram.
'Lumayan, aku suka cara kerjanya,' batin Bram tersenyum penuh arti.
-----
To Be ContinueAuthor's Note
Halloo semuanya!
Ashiikk aku nepatin janjiku lagi untuk update tiga hari sekali! Senangnya bisa update daily kek begini.Oiya, kalian sehat semua kan? Alhamdulillah deh kalo seperti itu. Jaga diri baik2 dan dirumah aja yaa.. Ketauan kan segabut apa diriku sampe2 rajin banget update 3 hari sekali 🤦🤣🤣
Yowes, lanjutkan #dirumahaja kalian yak. Semangat dan sehat selalu semuanya!
-Ladya
KAMU SEDANG MEMBACA
Ephemeral
Fanfiction[#2 Light Romance by Ladya] e·phem·er·al /əˈfem(ə)rəl/ adjective • lasting for a very short time. Akibat gila kerja dan sudah lama melajang, Bramasta Wijaya, seorang pria dewasa dengan umur berkepala tiga, didesak oleh sang ibu untuk mencari seorang...