f i v e

371 96 3
                                    

"Secara keseluruhan, hasil finansial perusahaan bulan ini meningkat dengan adanya produk yang baru saja diluncurkan minggu lalu," ucap seorang karyawan yang sedang berdiri di depan ruang meeting untuk mempresentasikan laporan bulanan mereka.

"Lalu, menurutmu, bagaimana dengan perkembangan divisi kalian?" tanya Bram.

"Saya dapat memastikan kepada Anda bahwa semua bekerja dengan lancar dan kami bekerja layaknya keluarga yang saling membantu," ucap orang itu dengan senyuman yang terpatri di wajahnya.

"Baiklah, terima kasih untuk usaha kalian bulan ini. Pantang menyerah dan tetaplah semangat di bulan seterusnya," ucap Bram menyemangati sembari berdiri untuk pergi menuju ruang meeting selanjutnya.

-----

"Selamat pagi semua," ucap Bram yang baru tiba di ruang rapat Divisi Pengembangan Teknologi.

Beragam ucapan berupa sapaan juga dilontarkan oleh para karyawan melihat Bram yang sudah datang.

"Karena Pak Bram sudah datang, saya akan memulai meeting divisi kali ini," ucap sang Manager.

Meeting dimulai dengan acara doa, lalu dilanjutkan sampai selesai. Pertanyaan demi pertanyaan dari Bram bisa mereka jawab dengan sangat memuaskan.

"Magnificent, I like how your team works, Co. Good job," ucap Bram berdiri lalu menepuk bahu Marco, Manager Divisi Pengembangan Teknologi.

"Kalian semua telah bekerja keras. Akan kutunggu kejutan lainnya bulan depan. Terima kasih dan sampai jumpa semuanya," ucap Bram melenggang pergi.

Sesaat setelah pintu ruangan ditutup, suara bising bisa didengar dari dalam. Teriakan penuh kebahagiaan karena telah memuaskan atasannya bulan ini.

Bram hanya bisa tersenyum senang mendengarnya. Selain karena teriakan bahagia itu, ada satu hal lagi yang membuat ia senang. Tak lama lagi, ia akan bertemu dengan Aileen. Si wanita lift.

"Pak Bram, ingin makan apa untuk siang ini?" tanya sekretarisnya. Bram memang selalu memesan makanan lalu memakannya di ruang kerjanya.

Sial! Ia baru ingat bahwa ada istirahat makan siang terlebih dahulu.

"Tidak usah. Saya akan makan di kantin," ucap Bram yang dijawab oleh angukan oleh sekretaris.

"Baik, Pak."

-----

"Hei, Bung!" teriak Adhitya melihat Bram yang berjalan menuju kantin.

Adhitya Altezza, Wakil Direktur Utama dari perusahaan yang telah Bram dan Adit rintih sejak umur belia sekaligus teman masa kecil Bram.

"What's going on?" tanya Adit dengan logat Kanada yang sangat kental.

Adhitya memang lahir di Indonesia, namun ia mengambil studinya di Kanada selama delapan tahun. Ia sebenarnya juga fasih berbicara bahasa Indonesia, tetapi lidahnya ini kadang tak bisa dikontrol.

"Kenapa apanya?" tanya Bram bingung.

"You," ucap Adit menunjuk pada dada Bram, "..at the canteen, huh?"

"Sedang ingin aja."

"Nothing special?" tanya Adit menyelidik.

Mereka berjalan hingga sampai pada kantin perusahaan yang selalu ramai pada jam istirahat. Sambil mengantre, Bram bertanya, "Tadi kenapa gak ke meeting divisi?"

"My wife suddenly wanted to eat Rendang this morning and she wanted me to cook it," ucap Adit mengingat kembali hal konyol tadi pagi.

"How's the baby?" tanya Bram saat mengambil beberapa sendok nasi dan lauk pauk.

Tanpa mereka sadari, hampir seluruh karyawan di kantin ada yang menjerit kagum melihat dua atasan mereka yang biasanya disebut oleh mereka 'duo cogan' karena tampang mereka bak Dewa Yunani.

'Andai pasanganku bisa seganteng mereka.'

'Boyfriend material banget sih!'

'Mereka ngapain ke kantin? Bikin meleleh aja.'

'Astaga! Pak Bram dan Adit adalah kombinasi sempurna!'

Bram dan Adit lebih memilih untuk tidak peduli dengan kondisi sekitar. Adit memang sering makan siang di kantin tapi tidak dengan Bram.

Saat perempuan lain sedang memuja Bram dan Adit, dua perempuan yang baru saja datang malah asik berbicara mengenai akhir pekan mereka kemarin.

Dua wanita itulah yang menjadi alasan Bram di sana. Bukan, bukan dua, tapi hanya satu yang sekarang sedang tertawa lepas itu. Aileen Aloysius.

-----
To Be Continue

Author's Note
Halloo semuanyaa!
Ashikk bisa up lagi buat kalian, semoga gak bosen2 yaa! Oiya jangan lupa klik tombol votenya dan comment yaa, berpengaruh banget lho buat aku heheheh.

Yowes, karna ga ada lagi yg pengen aku sampein, mbok saya ijin undur diri. Bye-byee!

-Ladya

EphemeralTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang