part 22// jangan egois

77 8 2
                                    

Jangan lupa vote+comment sebagai jejak udah membaca cerita aku ya..
Follow akun author lebih baik , mungkin dibudayakan follow akun author sebelum membaca cerita#•♡

«======= • ======»

Nayara memasuki rumahnya dengan langkah gontai, ia terus saja terpikir sifat Kevin yang tadi. Seakan itu terus saja melayang dipikiran Nayara.

Nayara memasuki pintu rumah istananya, terlihat ruang tamu luas yang terlihat sepi. Nayara berjalan lebih kedalam lagi sehingga ia menemukan seorang wanita paruh baya yang sedang sibuk memotong wortel didapur.

Nayara menghampiri wanita itu, wanita itu sangat terkejut karena mendapat pelukan dari Naya putri kesayangannya itu.

"Aduh, Aya. Bikin kaget mamah aja , untung tangan mama ga kepotong" kesal mamanya itu karena perlakuan nayara tadi.

"mah" panggil Nayara yang hanya dibalas tatapan mata mamanya sekilas, lalu mamanya melanjutkan memotong wortel.

"Kalau seumpama punya pacar possessive tu enak ngga sih?" Tambah nayara lagi sedang bertanya kepada mamanya.

"Emang Aya punya pacar?" Tanya mamanya yang terkekeh dengan pertanyaan anaknya itu.

"Nanti deh Aya ceritain , Aya keatas ya ma , capek mo mandi"

"Iya, jangan lupa turun buat makan, papa baru keluar kota"

"Owh,oke dong mah. Siap"

****

Kevin memandangi langit langit kamarnya itu, ia memikirkan seorang gadis yang  sudah resmi menjadi pacarnya, siapa lagi kalau bukan Nayara.

"Kan gue yang salah , ngapain gue ga minta maaf ya?"

"terus gue nge cuekin Naya,salah banget ya gue"

"Arghhh..  Kasian Naya gatau apa apaa"

Kevin frustasi dengan kejadian tadi, bagaimana bisa ia se- possessive seperti tadi. Bahkan sampai membuat gadisnya sedih.

Kevin mengambil iPhonenya yang diletakkan diatas meja. Ia membuka percakapan dengan Nayara. Jari Kevin menari mengetikkan sesuatu di keyboard itu. Kevin mengetik lalu menghapusnya, sampai diulang berkali kali.

Pada akhirnya kevin tidak jadi mengirim pesan karena egonya yang terlalu besar mungkin.

Kevin menggigit ibu jarinya terlihat sedang berfikir. Ia sesekali melihat ke arah iPhone-nya dan berharap sebuah pesan dari seseorang yang ia harapkan.

Kevin menunggu lama sekali, tidak ada pesan yang masuks sama sekali. Kevin memutuskan untuk pergi kekamar mandi membersihkan badannya yang sudah sangat lengket.

****

Nayara duduk di sofa ruang keluarga bersama Mamanya. Nayara sudah menceritakan tentang kejadian tadi dialaminya disekolah.

"Coba deh Aya hubungi aja Kevinnya, atau di calling calling" ya seperti itulah perkataan orang tua yah.

"Ihhh masa aya sih mah" gerutu Naya kesal dengan mamanya itu,seharusnya cowoknya yang minta maaf.

Tapi tunggu, bukannya suatu hubungan akan lebih lengkap jika saling memaafkan satu sama lain, tidak mementingkan egonya masing masing bukan?

"Itu namanya Rasa cinta yang sebenarnya Aya, buktikan dong kalau cinta Aya lebih besar dari cinta kevin ke Aya. Buktikan kalau Aya lebih berjuang  untuk Kevin. Jangan mementingkan ego didalam suatu hubungan" nasihat Mama Nayara putri emasnya yang terlihat mencerna perkataan mamanya dengan baik.

"Ayo buktikan, hubungi Kevin, bilang Aya minta maaf, Ayo anak Mama ga boleh egois lho ya" tambah Mama Nayara lagi karena melihat putrinya terdiam.

Nayara langsung mengambil Hp iPhone ber casing tema biru. Nayara memasukkan pin untuk membuka layar ponselnya.

Mama nayara melukis senyum karena melihat anaknya yang sudah mau membuka hatinya untuk seorang cowok.

Nayara mulai mengetikkan pesan untuk kevin. Nayara sedikit kesal karena pesannya lama sekali  belum dibalas.

"Sabar aya,semua butuh proses"






Hai?
Masih setia menjadi readers 'NAYARA' ayo buruan vote dan commentnya buat cerita ini. Biar authornya lebih semangat update cerita.

#•♡♡♡♡

NAYARA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang