3.DYS

106 26 16
                                    

🖤 HAPPY READING🖤
-
-
-

Dara memandang kakinya dengan sebal, bukannya ia tidak suka dengan kakinya,ia hanya ingin pergi dari sini,ia tidak mau berada di sini melulu,bikin muak aja.

"Aaa bunda Dara pengen pulang."Teriak Dara sekencang-kencangnya. "Dara bosan disini, tempat nya bikin muak, apalagi pemandangan nya."

Teriakan Dara membuat pemain basket tiba-tiba menatap nya, bahkan hampir semua yang ada di sana mengarah ke padanya.

'maluuu huaaa bundaaaa' teriak Dara membatin, Dara duduk di kursi yang sudah di sediakan di sana, sambil menunggu Agler Dara menendang-nendang rumput yang ada di depannya.

Sudah lama Dara menunggu di sana,namun Agler belum datang juga,kata Agler dia hanya sebentar , tapi apa?kayak setahun menurut Dara, apalagi ada pemain basket yang Dara gak sukai.

"Assalamu'alaikum,"Salam Agler, yang tiba-tiba datang dengan buku banyak di tangannya.

"Waalaikum salam,"Dara menjawab dengan nada seadanya ia kesal.

"Hukumannya mana,gue mau ke kelas,"desak Dara,ia tidak suka di sini.

Agler duduk di dekat dara, menyimpan di samping Dara buku-buku yang ia bawa.

"Hukumannya belajar,"ujar Agler tanpa melihat Dara ,ia sibuk mencari materi yang bagus.

"Hem kalau mau belajar jangan di sini dong,"kesal Dara,"gue gak suka."

"Yaudah."Agler berdiri."Kantin."

Dara berdiri."Ayok sambil makan,eum bukunya mau di tinggalin di sini?"

"Bawa,"setelah mengucapkan itu, Agler pergi meninggalkan Dara dengan buku yang ia bawa tadi, gk banyak sih cuma 5 buku, tebalnya gak terlalu,jadi itu mudah di bawa.

Dengan terpaksa Dara menggendong buku itu di depannya, berjalan di belakang Agler yang udah jauh.

"Agler tunggu."Teriak Dara, kemudian berlari menyusul Agler dengan buku yang di bawanya.

Dara menghempaskan buku yang ia bawa di meja kantin, dengan nafas memburu ia langsung meminum minuman Agler sampai setengah,ia duduk di kursi yang dekat dengan dan ternyata kursi itu berada di dekat Agler.

"Capek?"tanya Agler dengan senyuman andalannya,yang membuat kaum wanita berteriak histeris.

"Capek lah Maemunah,"kesal Dara, bisa-bisanya di tanya kek gitu,yah tentu capek lah.

"Oh."

Dara membulatkan matanya,"oh,oh aja,gk ada pikiran gitu,buat beliin gue es krim,"kesal Dara,oh aja? Di pikir dirinya sapi?bisa bawa barang banyak,ei dirinya manusia,dasar es jalan.

"Punya siapa?"tanya Agler , matanya menatap air minum yang sempat ia beli tadi,yang di minum Dara.

"Punya Agler yang dingin kayak es balok,yang es nya berjalan,yang osis nyebelin,yang hukumannya aneh-aneh,"cerocos Dara panjang.

Agler menatap Dara , gadis itu sangat aneh, dilihat dari penampilannya ia gadis yang manja,tapi aslinya?gadis yang konyol.

"Oi,"Teriak Liam yang datang tiba-tiba bareng Gibran, mereka datang karena di panggil oleh Agler.

Dara menengok ke arah sumber suara, kecuali Agler ia sibuk dengan urusan nya sendiri, yaitu mencari-cari sesuatu materi untuk di ajarin ke tiga anak itu.

"Siapa lagi sih?"tanya Dara bingun,ia tidak pernah melihat dua-duanya.

"Pacar kamu,"goda Liam sambil menaikkan alisnya,ia duduk di depan Dara sedang Gibran duduk di depan Agler.

Dendam Yang Salah Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang